DEWI SRI DOMINASI KELAS LOVE BIRD DEWASA

PIALA BONDOWOSO, #2

Mendominasi Dari Kepungan Love Bird Nasional, Si Betina Dewi Sri Lanjut ke KLI Probolinggo

Dewi Sri LB betina konslet milik Abah Yusuf Malang, tampil mendominasi di gelaran Piala Bondowoso. Padahal love bird yang turun adalah gaco papan atas seperti Bhatara, Tai Zyu Ying, Kustono dan Denjaka. Bagaimana cara menstabilkan si betina ini?

Even berskala nasional Piala Bondowoso yang menggunakan juri RI pada Minggu, 17 Februari 2019, menjadi arena pertarungan bagi para love bird-love bird terbaik di berbagai kota khususnya Jawa Timur. Dihelat di Alun-Alun kota Bondowoso, kekean bernada minor menghiasi arena saat berlangsungnya sesi love bird dewasa.

Bagi ngekekmania khususnya wilayah Jawa Timur, tentu sudah tidak asing lagi dengan nama Abah Yusuf. Sosok yang dulu melejit saat bersama Kustono ini, kini namanya kembali santer diperbincangkan oleh para pecinta paruh bengkok berkat penampilan dari love bird Dewi Sri miliknya yang mendominasi di Piala Bondowoso kemarin.

 

 

DEWI SRI SABET EMPAT TROPI

 

Tampil konslet melantunkan kekean berdurasi panjang dengan jeda rapat, Dewi Sri berhasil menjadi bintang lapangan dengan menyabet tiga kali juara 1 dan sekali juara 3. Memiliki gaya unik meliukan leher seperti kacer, love bird warna pasjo ini banyak yang tidak percaya kalau berjenis kelamin betina.

“Gayanya seperti itu, biasanya sih berjenis kelamin jantan. Kalau betina jarang sekali yang konslet dengan gaya seperti itu. Masak sih Dewi Sri itu betina ? soalnya performanya stabil,” celetuk penonton yang berada diluar pagar arena. Untuk menjawab rasa penasaran para ngekekmania, awak media burungnews berinisiatif untuk mengungkap misteri tersebut dengan langsung mendatangi padock rombongan Abah Yusuf.

“Dewi Sri ini positif betina, karena karena sudah 4 kali bertelur di tempat saya mas. Usianya juga sudah bisa dibilang mateng lah, 4 tahunan. Dari gayanya memang seperti love bird jantan. Padahal dulu awal-awal konslet  tidak seperti ini. Hanya muter-muter sambil jalan-jalan di tangkringan saja. Lehernya gak main goyang kayak kacer,” jelas Abah Yusuf.

Pastikan JANGKRIK yang diberikan untuk burung Anda bersih, sehat, dan mengandung nutrisi terukur. Lihat video bagaimana sebaiknya memperlakukan jangkrik yang baru dibeli, dengan klik gambar di bawah ini.

Menurut penuturan Abah Yusuf, sebelumnya Dewi Sri adalah love bird bertipikal fighter dengan durasi super panjang. Setelah dimasukkan kandang ternak untuk dikawinkan karena mengalami over birahi, ternyata karakternya berubah total. Abah Yusuf pun mengaku kaget dengan perubahan karakter dari Dewi Sri.

“Mulanya burung ini sangat fighter, durasinya bisa tembus lebih dari satu menit, tapi jedanya kurang rapet. Setelah saya kawinkan, malah jadi kayak gini sekarang (konslet), dan durasinya menurun drastis kala awal konslet. seiring dengan seringnya saya lombakan, durasinya semakin bertambah dan gayanya juga semakin nyeleneh,” cerita pria yang selalu berpenampilan low profil ini kepada burungnews.

Untuk perawatan Dewi Sri, Abah Yusuf mengaku tidak ada yang spesial dan hampir sama dengan love bird-love bird pada umumnya. Setiap pagi burung ini disemprot embun dan dijemur sebentar bersama pasangannya. Setelah dirasa badannya hangat, Dewi Sri angin-anginkan sebentar lalu dimasukkan kedalam rumah, dan 24 jam tanpa krodong.

 

ABAH YUSUF DAN MUNDIR RR MDR SIAP MENUJU KLI PROBOLINGGO

 

Untuk pakan, Dewi Sri setiap hari diberikan milet putih kiloan dari kios. EF hanya jagung muda saja yang diberikan saat di lapangan ketika mau naik gantangan. “Tanpa obat-obatan, tanpa pakan racikan. Pokoknya Dewi Sri ini adalah rejeki, karena konsletnya murni tanpa saya apa-apakan. Jagung saya berikan untuk menambah tenaganya saja biar kuat main banyak sesi,” tegas Abah Yusuf yang sempat mendengar kabar miring kalau Dewi Sri memakai obat konslet.

Ternyata hanya dengan perawatan sederhana tanpa neko-neko, Dewi Sri bisa tampil stabil disetiap Ia berlaga. Abah Yusuf juga menyampaikan kalau Dewi Sri mampu dimainkan setiap hari tanpa istirahat jika beliau mau. Tapi Abah Yusuf hanya menurunkan Dewi Sri hanya di even akbar saja. 

Banyak love bird terserang  penyakit, beberapa di antaranya berpotensi menyebabkan  kematian  bila tidak tertangani dengan baik,  SNOT  misalnya. Penyakit lain juga rentan menyerang seperti kurus/nyilet, nyekukruk, bahkan yang lebih akut seperti kaki sudah tak kuat berdiri. Banyak yang sudah bisa menemukan solusinya, tetapi tidak mau membagikan pengalamannya, bahkan ada yang sengaja merahasiakan, terutama untuk asupan yang bisa membuat burung bisa tampil lebih bugar dan bergairah. Burungnews membukanya secara apa adanya untuk Anda, silakan  KLIK DI SINI.

 

Dengan prestasinya yang terus mengalir deras di even-even nasional seputaran Jawa Timur seperti di Piala Bondowoso kali ini, Dewi Sri akan kembali menguji kualitasnya besuk di even KLI Probolinggo (24/2). Dimana untuk even KLI Probolinggo garapan H. Avis yang juga menggunakan juri RI ini, ada 12 sesi kelas love bird untuk dilahap.

“Belum pernah Dewi Sri main 12 sesi. Saya coba besok di KLI Probolinggo dengan lawan-lawan yang pastinya artis love bird nasional. Sebagai tolak ukur apakah Dewi Sri sudah mampu melahap lebih dari 7 sesi dan mampu bersaing dengan love bird papan atas lainnya. Kalau lolos, saya bawa ke Blok Tengah,” tandas Abah Yusuf mengakhiri perbincangan dengan media burungnews.

 

DATA JUARA PIALA BONDOWOSO, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: piala bondowoso

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp