HEAD OF MARKETING CPPETINDO MENYERAHKAN HADIAH DOORPRIZE
PASAR BURUNG PRAMUKA
Ketika Para Pedagang dan Pengunjung Begitu Senang
Namanya Sukur, datang lumayan jauh dari kampung di belakang TMII, Jakarta Timur. Sampai ke Pasar Burung Pramuka pada Minggu 27 Juli 2025, ia dibuat kaget, suasana berbeda dari biasanya. Terdengar dentuman suara musik yang membuatnya terpikat, ia juga melihat banyak orang berseragam biru dengan wajah-wajah yang ramah.
Penasaran, ia mendekat ke arah sumber suara. Ada panggung dengan back ground dominan warna biru, sebagaimana seragam yang dikenakan banyak orang hari itu.
Sukur akhirnya paham, rupanya ini adalah kegiatan dari salah satu produsen pakan burung. “Saya penggemar burung, tapi rumahan, belum ke lomba meski sering datang melihat-lihat. Sesekali pas libur atau hari Minggu, mungkin setahun dua atau tiga kali ke sini, soalnya lumayan jauh. Di Pramuka bisa tahu perkembangan.”
KEGEMBIRAAN PEDAGANG DAN PENGUNJUNG PASAR PRAMUKA
Ia mengaku beruntung, selain bisa ikut menikmati hiburan musik secara gratis, ikutan doorprise, juga jadi tahu jenis pakan burung yang pas untuk burung kesayangannya di rumah. “Di beberapa kios dekat rumah sebenarnya ada juga spanduk bertuliskan Tory dan lainnya itu, tapi hanya lihat sekilas, kurang saya perhatikan. Baru sekarang bisa membaca lebih teliti, ini ada produk baru dengan beberapa varian untuk keperluan berbeda. Saya jadi tertarik buat mencobanya.”
Sementara itu, H. Dodot, yang kebetulan tinggal tidak jauh dari Pasar Pramuka, juga mengaku tertarik dengan kemeriahan acara. Sebenarnya, hampir tiap hari Pak Dodok meluangkan waktu untuk sekadar jalan-jalan, ngobrol dengan para pedagang dan beberapa pengunjung yang rutin datang ke Pasar Pramuka.
“Sudah jadi kebiasaan selama puluhan tahun, kalau tidak ke sini ya ada yang kurang lengkap, ada yang serasa hilang. Para pedagang, bahkan juga beberapa pengunjung yang rutin ke sini, sudah seperti saudara sendiri, kalau ketemu ya ngobrol apa saja sambil ngopi,” ujarnya sambil tersenyum.
H. Dodot bukan sembarang orang. Beliau adalah salah satu tokoh perburungan nasional, yang ikut menjadi pionir sistem penilaian lomba burung yang kita kenal saat ini.
Beliau juga termasuk pendiri dan pengurus awal Pelestari Burung Indonesia (PBI), organisasi tertua dan terbesar di tanah air. Kemudian sempat bergabung dengan BnR, NZR, dan terakhir ikut bersama pak Mamad ikut membidani lahirnya ABN (Asosiasi Burung Nasional).
Saat ini H. Dodot menghabiskan masa tuanya yang masih terlihat bugar dengan ikut mengelola gantangan Angkasa di Kemayoran dan Rangkok, Jakarta Utara.
HENGKY JAYA MENYERAHKAN DOORPRIZE SEPEDA LISTRIK KEPADA PENGUNJUNG
“Pasar Pramuka masih ramai, dari dulu kan memang jadi pusat perdanganan hobi burung di tanah air. Mau cari apa saja di sini ada. Meski tidak seramai dulu sebelum ada medsos dan online, sekarang masih tetap ramai, tidak seperti sejumlah pasar burung di daerah yang sekarang jadi sepi.”
H. Dodot juga mengetahui kegiatan yang dilakukan CPPetindo. “Selain teman-teman memberi tahu, suasananya kan memang lebih ramai. Ada panggung hiburannya. Dari rumah dengar, ikut merapat lihat-lihat situasi. Ada event, berarti lebih menarik banyak pengunjung datang, berarti itu membuat rejeki pedagang juga bertambah.”
Kegembiraan Sukur dan H. Dodot, sepertinya juga mewakili kegembiraan para pengunjung Pasar Pramuka dan tentunya juga para pedagang.
“Kita semua menyambut baik acara ini. Apalagi bisa dapat doorprize. Terus pengunjung dapat kupon belanja yang bisa ditukar untuk membeli produk CPPetindo di kios-kios sini. Paling tidak, kita semua ikut menikmati hiburannya, sambil tetap berjualan bisa joged, he he,” ujar Iwan, salah satu pedagang yang beruntung mendapatkan doorprize.
Bapak Hengky Jaya selaku Head of Marketing CPPetindo yang ikut hadir dan mengawal kegiatan ini mengakui, event bertajuk “CPPetindo Kicau Berhadiah 2025” berjalan sesuai dengan harapannya.
"Dengan hadir dan langsung bertemu para pedagang dan pengunjung, kami jadi tahu apakah produk yang kita buat dengan sejumlah inovasi itu sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Kami ngobrol langsung, tentu menerima banyak masukan dan itu sangat penting bagi kami. Yang jelas, acara ini juga bentuk dari apresiasi dan terimakasih kami kepada para pedagang dan penghobi.”
Para punggawa dari CPPetindo memang bisa berinteraksi langsung. Dengan para pedagang, jadi tahu suka dukanya, demikian pula dengan para pengunjung. Banyak di antaranya yang sudah mengetahui keberadaan pakan burung Classic, CP, hingga yang terbaru Tory.
Banyak yang sudah mencoba dan kemudian treus setia memakainya, tak sedikit pula yang mengaku belum tahu atau tahu sekilas tapi belum mencoba. “Nah, kepada kelompok pengunjung yang terakhir ini, tugas kami adalah mengedukasi, memberi pemahaman hingga akhirnya kita harapkan mereka bisa mencoba produk kami,” terang Hengky.
Menurut Hengky, teamnya di Pasar Pramuka, kali ini berhasil mengedukasi dan memotivasi para pedagang agar lebih semangat dalam meningkatkan penjualan. Para pengunjung yang awalnya mungkin belum tahu atau belum mencoba, juga jadi tertarik untuk mencoba, juga lebih paham varian yang sesuai kebutuhan. (1) [maltimbus]
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: cp petindo cppetindo hengky jaya pakan burung tory pakan burung cp pakan burung classic