INUYASA PENDATANG BARU DENGAN SEJUTA MATERI

NISA CUP 1 JEMBER

Baru Take Over, MB Inuyasa Langsung Melejit , Sleger, Dongkrak, Sinyo, dan Syantik Masih Tangguh

Tensi pertarungan kelas murai batu yang semakin sengit di wilayah Jember, ternyata berhasil memancing para pemain-pemain lawas untuk turun lagi di arena lomba.Salah satunya Richard, pemain lawas ini rela berbelanja gaco untuk ikut bersaing.

Diberi nama Inuyasa, murai batu terbarunya ini menunjukkan tajinya di even Nisa Cup 1 yang berlokasi di arena Cimantul BC Balung Tutul, pada Minggu, 21 Juli 2019. Inuyasa sukses memuncaki podium di sesi Wringin 3 dengan menumbangkan Anaconda andalan Anam dari Tumpeng SF Lumajang. Tapi untuk gelar terbaik, Anaconda menguncinya dengan prestasi juara 1, 2 dan 1.

 

 

 

Sudah 2 even yang Richard ikuti semenjak mentake over murai batu Inuyasa dari markas  RDF BF Tuban. Pertama di even Borneo Cup kemarin (14/7) dengan membawa pulang juara 2 dan 3. Dan yang ke dua, di even Nisa Cup 1 yang digagas oleh Agung Goes kali ini. “Dibanding kemarin, aksinya lebih bagus saat ini. Mungkin sudah mulai adaptasi,” kata Richard.

Penampilan murai batu ekor putih ini di atas arena, memang menjadi sorotan juri dan penonton. Itu karena Inuyasa kerap memuntahkan tembakan seperti greja tarung, cililin, kenarian, dan belalang krek dengan durasi panjang. Ditunjang dengan volume pedas, Inuyasa juga tampil nagen satu titik di tangkringan atas. Kelihaiannya memainkan ekornya yang lentur, semakin menambah keperkasaan murai batu yang masih berusia muda ini.

 

AGUNG GOES UCAPKAN TERIMAKASIH UNTUK PARA KICAUMANIA

 

Sontak saja, lewat aksinya itu, juri memberi ganjaran bendera koncer A mutlak untuk Inuyasa. Tak hanya juri yang dibuatnya kagum, penonton dari luar arena juga bertepuk tangan setelah juri menancapkan bendera. “Memang layak murai itu. Materinya mewah gak ada nakalnya dari awal sampai akhir,” celetuk salah satu penonton di luar pagar.

Dengan performanya yang mengagumkan, Richard semakin percaya diri untuk turun di even M1 Subdenpom BC. “Inuyasa ini mengingatkan saya pada murai batu Violet yang saat ini mabung milik teman saya Anur Rohim.  Saya siapkan turun ke M1 Subdenpom BC, sebagai tolak ukur sebelum ke even-even nasional,” tandasnya.

 

SLENGER MASIH YANG TERTANGGUH

 

Pada kesempatan ini juga, cucak hijau yang sedang menjadi buah bibir seluruh kicaumania Jember yaitu Slenger milik Sujari Gumelar, lagi-lagi berhasil menguasai kelas utama yaitu Nisa. Cucak hijau yang masih didapuk sebagai burung tertangguh di Jember ini, memperpanjang rentetan prestasinya setelah menjadi bintang di gelaran Kades Cup Panser (30/6), M1 Juli Subdenpom BC (7/7), dan Borneo Cup (14/7).

Seperti performa yang Slenger tampilkan di even ini, pembawaan materi besetan greja tarung yang di akhiri dengan tembakan tengkek buto, dibuat mainan saat juri menilai aksinya. Volumenyapu sudah tidak perlu diragukan. Gayanya yang ngentrok jambul, juga tak sedikitpun terlepas.

 

TB KICAU PANASI AMUNISI UNTUK MELENGGANG KE PIALA RAJA

 

Dengan prestasinya ini, Slenger akan kembali unjuk gigi di Anniversary HnH SF & Aros Community besuk di arena GKM BC (28/7). “Alhamdulillah masih bisa stabil. Semoga saja bisa terus begini, biar bisa bersilaturahmi ke even-even selanjutnya,” pungkas Sujari yang saat ini mengaku banjir tawaran untuk melepas Slenger.

Lama tidak muncul dibeberapa even lomba burung, Febri Kriting salah satu punggawa dari Tebu Balap Kicau yang saat ini tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya, kembali muncul membawa cucak hijau Inovator. Febri mangatakan, kalau even ini Ia jadikan sebagai ajang pemanasan untuk persiapan ke Piala Raja.

 

 

Kendati jarang dilombakan, performa Inovator masih cukup memukau. Gaya ngentrok jambulnya sambil melantunkan lagu roll tembak, tetap disajikan sepanjang penjurian. Hasil akhir, Inovator masih mampu bertengger sebagai juara 2, 3, 4, 5 meski dikepung cucak hijau papan atas. “Sedikit lagi, Inovator siap gas Piala Raja,” katanya.

Fely Melita kicaumania cantik asal Lumajang, juga nampak nimbrung di gelaran Nisa Cup kali ini. Membawa gaco andalannya yaitu kacer Dongkrak, putri dari ketua Oriq Jaya Lumajang yaitu Ko Aries Gemilang ini, memboyong tropi burung terbaik setelah gacoannya berhasil mendominasi.

 

FELY ANTAR KACER DONGKRAK JADI TERBAIK

 

Prestasi Dongkrak di Lumajang memang sudah tak terhitung lagi, even-even prestis seputaran Lumajang yang dikenal nerakanya kacer, sudah sering dilibas si hitam putih ini. Berbekal pembawaan lagu roll tembak yang nyaris tanpa jeda, Dongkrak juga memiliki gaya hiper buka ekor dan sayapnya seperti kacer kesurupan.

Nyaris mengukir hasil dobel winner, Dongkrak harus mengakui kehebatan dari Sabu Sabu gaco lawas HnH SF yang baru beres mabung ini. “Tadi sesi pertama, saya akui memang kurang greget kerjanya,” kata Fely Melita yang merasa tertantang untuk membawa Dongkrak ke M1 Subdenpom BC.

 

SINYO SAPU BERSIH KELAS LB DEWASA

 

Untuk kelas love bird, ada bintang baru yang sukses menyapu bersih sesi dewasa sekaligus menjadi burung terbaik. Love bird josan bernama Sinyo yang baru sebulan resmi menjadi milik AJ Trophy dari JLS BC ini, tampil konslet dan lupa berhenti ngekek. Sempat menghebohkan para ngekekmania saat di gelaran MBC Ambulu pekan lalu, kini giliran juri Nisa Cup yang dibuat kelimpungan saat menilaianya.

Kekean berdurasi panjang dan hanya terhitung putus saat melompat ke ring, dibawakan Sinyo dari awal hingga akhir penjurian. Dengan performanya ini, Sinyo digadang-gadang sebagai bintang baru dari Jember yang siap mengharumkan nama Jember di kancah Nasional. “InsyAllah nanti siap bawa nama Jember di even-even luar kota,” kata AJ Trophy.

 

JAUH-JAUH DARI BONDOWOSO HEPPY BAWA PULANG EMAS

 

Jauh-jauh dari Bondowoso ke Jember, Heppy Blangkon SF yang dikenal memiliki banyak gaco love bird hebat ini, sukses meraih kampiun di kelas love bird pemula. Paruh bengkok yang beberapa hari Ia take over dari Abdhi Driver Al Amien ini, tampil super receh meski usianya masih belum mencapai tiga bulan.

Diberi nama Syantik sesuai dengan jubahnya yang berwarna Parblue bercorak blorok,  juri sempat memberi beberapa peringatan, karena durasinya hampir melebihi sebutan M2. Di kelas pemula, sebutan lebih dari M2 otomatis akan didiskulifikasi. “Alhamdulillah masih bisa bawa oleh-oleh. Niatnya ke Jember selain main di sini, juga mau cari-cari gaco lagi,” pungkas Heppy.

 

 

Sedangkan punggawa Lumajang All Star, satu-satunya tim yang berhasil memboyong dua gelar burung terbaik di kelas kenari dan love bird pemula. Di kelas kenari, ada Robot dan Alien yang keduanya adalah milik Ilung 86. Robot sabet podium di sesi A menyingkirkan Singo Lawu milik Jericho, dan Alien tak terbendung saat turun di sesi B.

Sedangkan di kelas love bird pemula, ada Leter milik Dicky yang sukses mengukir prestasi sebagai juara 1 dan 2. Sempat di halangi Abah Lala milik Bamz yang juga mengantongi juara 1 dan 2, Leter akhirnya didapuk sebagai peraih burung terbaik setelah menang melalui Tos.

 

LUMAJANG ALL STAR BAWA 2 TROPI BURUNG TERBAIK

 

Agung Goes selaku ketua panitia gelaran Nisa Cup, mengucapkan banyak terimakasih kepada para kicaumania dan panitia yang mendukung gelarannya kali ini. Dan juga gelaran yang bertepatan dengan ulang tahun anaknya ini, rencananya akan kembali digelar tahun depan dengan kemasan lebih memanjakan kicaumania.

“Saya ucapkan terimakasih untuk para kicaumania dan panitia, khususnya kepada mas Andre yang sudah menghandle persiapan disini. Mohon maaf jika dalam even kali ini masih ada kesalahan,” tutup Agung Goes yang dikenal sebagai sosok penting di tubuh Gamas Bali.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

ANACONDA TERBAIK DI KELAS MURAI BATU

 

PARA JURI YANG BERTUGAS DI NISA CUP

 

Pastikan JANGKRIK yang diberikan untuk burung Anda bersih, sehat, dan mengandung nutrisi terukur. Lihat video bagaimana sebaiknya memperlakukan jangkrik yang baru dibeli, dengan klik gambar di bawah ini.

 

 

 

 

KATA KUNCI: nisa cup inuyasa slenger sinyo syantik

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp