NEW STAR COMPANY TERAPKAN SISTEM AJUAN TERBUKA PLUS PLUS
NEW STAR COMPANY, DIMORO ENTERPRISE KOTA BLITAR
Terapkan Penjurian Sistem Ajuan Terbuka Plus Plus + Vidio
Menjawab kebuntuan alasan seorang juri dalam mengajukan nomor gantangan pilihannya dan kenapa dia memberi koncer A atau B, yang selama ini jadi pertanyaan para peserta lomba burung yang menganggap burungnya kerja bagus dan mendapat ajuan namun tak dapat koncer A atau B, atau pun sebaliknya dapat koncar B namun tak dapat koncer A, apa alasan dan penjelannya?
Hal ini lah yang saat ini menjadi kajian dan penelaahan Mr. Tjipto Widodo dedengkot FBI atau Federasi Burung Indonesia asal Pare Kediri. Dan gagasan Mr. Widodo alias Mr. Gradak ini dituangkan dalam konsep dan diterapkan dalam penjurian yang sebenarnya di event rutin Kamis ‘New Star Company’ di gantangan Dimoro Enterprise Kota Blitar.
FORMAT PENULIASAN AJUAN TERBUKA PLUS PLUS YANG DITULIS DI PAPAN
Sistem penilaian tersebut diberi nama Ajuan Terbuka Plus Plus, “Format penilaian yang lebih memberi penjabaran, di tingkat kualitas penilaian, kita tetap sama seperti mereka-mereka, seperti teman-teman yang berkembang seperti saat ini, sistem blok, dengan ajuan terbuka di papan, dengan kitir, dengan pantauan selama 1,5 menit sampai 2 menit per blok, melihat kondisional peserta. Jadi penilaian bisa 8 menit, bisa 10 menit,” katanya.
Intinya team New star Company membuat format baru, “tidak seperti kemarin hanya nilai 38 tanpa ada penjabaran, jadi di New Star, kita membuat penilaian plus-plus. Mungkin teman-teman banyak yang belum tahu, dan ini mungkin yang pertama kali diterapkan di Indonesia, di New Star ini di tempatnya pak Joko Dimoro Enterprise Kota Blitar,” tandasnya.
Mr. Tjipto Widodo memberi contoh: “Juri Lina memberi no gantangan: 29 mendapat nilai (+2), 32 (+2), 34 (+1), dan 26 (+1). Plus 1 atau Plus 2, dalam kolom ada penjabaran, (+1) burung cukup istimewa, belum benar-benar saat dipantau juri di blok itu,di menit itu, tidak mengeluarkan optimal, mungkin tembakan tidak terlalu panjang, mungkin power tidak begitu memukau, dari pihak individu juri, menurut penilaian juri,” terangnya.
“Kalau yang (+2), di kolom lain, penjelasannya Istimewa, misalnya burung membawakan suara kenari durasinya utuh, dan itu jelas, benar-benar suara kenari. Tidak seperti yang berkembang saat ini, hanya cet.. cett.. cett.. kenari, teerrrr kenari, bukan, tetapi kenari benar-benar tuntas dalam membawakan lagu kenari oleh burung endemik tersebut atau jenis burung tersebut. Kenari ya kenari semua dan itu teteh tidak pedal, itu menjadi penilaian plus plus di New Star.”
CONTOH FORM ISIAN JURI DENGAN TANDA PLUS PLUS-NYA
Kasus, seperti gantangan 26 dapat 4 ajuan juri, 27 mendapat 3 ajuan juri, dimana 26 mendapat koncer B1 dan 27 juga mendapat koncer B1, dan keduanya sama-sama mendapat total (+4) sehingga gantangan yang mendapat ajuan 4 bisa toss dengan ajuan 3.
Menurut Mr. Widodo, karena salah satu faktornya 27 mendapat (+2), “(+2) ini yang bisa menerangkan adalah juri yang bersangkutan, kalau di kasus ini juri yang memberi (+2) pada gantangan 27 yang mendapat 3 ajuan adalah pak Tewa,” katanya.
Menurut keterangan dari Mr. Tewa, “Kenapa gantangan 27 saya beri (+2), masalahnya ini burung antara gantangan 27 dan 26 berdekatan. Saya banding-bandingkan, gantangan 27 lagunya lebih nyambung pas di blok saya. Secara kualitas, gantangan 26 tembakannya tajam, kalau yang 27 tembakannya nyambung ada roll tembaknya, jadi 27 saya kasih (+2), sedangkan 26 saya kasih (+1),” jelasnya.
“Masalahnya saya disuruh memilih, maka saya pilih 27 (+2), sedangkan 26 (+1), dan teman-teman juri yang lain juga ngasih gantangan 26 dengan (+1),” ungkapnya. “Karena itu saya berani ngasih B1 pada gantangan 27, dimana dalam ketentuannya ajuan 4 dan ajuan 3 layak dapat kooncer A dan B,” tandasnya.
JURI NEW STAR TERAPKAN AJUAN TERBUKA PLUS PLUS ALIAS AJUAN DENGAN PENJABARAN
Jadi dengan adanya penejalasan Plus Plus pada gantangan yang diajukan oleh seorang juri yang dituangkan dalam bentuk tulisan sangat memudahkan bagi juri dan peserta untuk memahami kenapa seekor burung mendapat ajuan dan mendapat koncer A atau B atau bahkan tidak mendapat koncer sama sekali.
Mr. Widodo juga menjelaskan kalau di New Star terus berbenah tetantang penilaian, “Di format yang ada, yang kita cetuskan di hari ini, sudah berjalan 2x pertemuan, semakin ke sini, teman-teman juri semakin mengena. Dan Alhamdulillah, di New Star kita membuat aturan pelanggaran untuk kesalahan burung itu tidak saklek,” tambahnya.
“Ada pelanggaranpertama P1: masih layak mendapatkan nominasi dan masih layak mendapatkan koncer B dan dis untuk koncer A. Untuk P2: yaitu pelanggaran ke 2 masih layak nominasi hanya dis koncer A dan B, kalau itu diulang-ulang kesalahan lagi jelas fatal jadi dis total,” tandasnya.
Dengan adanya sistem penilaian Ajuan Terbuka Plus Plus dan adanya aturan pelanggaran burung diharapkan bisa menjelaskan kualitas seekor burung saat mengikuti lomba, sehingga juri tak perlu memaparkan kenapa dia memberi atau tak memberi koncer pada seekor burung karena sudah terwakili dengan tanda plus plus tadi. [ferry]
BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI
VIDIO SISTEM PENJURIAN BURUNG AJUAN TERBUKA PLUS PLUS:
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: new star company dimoro enterprise kota blitar ajuan terbuka plus plus