KELAS LOVE BIRD DI NEW GBC JOMBANG

NEW GBC ROAD TO DHIO CUP JOMBANG

Adu Durasi Mewah, Juminten Ngekek 90 detik

Sejumlah love bird berdurasi mewah merapat di gantangan New GBC yang menggelar even Road To Dhio Cup, Senin 16 Desember 2019. Salah satunya Juminten, LB milik Joko yang terpantau ngekek 90 detik. Seperti apa setingannya? Simak setingannya.

Road To Dhio Cup kali ini adalah ajang pemanasan sebelum Dhio Cup I yang akan digelar di Gantangan New Geneng BC pada hari Rabu, 25 Desember 2019. Meski levelnya Latpres, tapi gaco-gaco yang datang rata-rata sudah mengoleksi segudang tropi.

 

 

JUARA KELAS LOVE BIRD FIGHTER A

 

Contohnya di kelas Love Bird Fighter, line up juara diisi gaco-gaco kondang di pelataran Jombang Raya. Sebut saja Juminten, Mimi Tata, Naura, Bejo, Rodal, Bintang, Kucrit, Sophia, Sarmento dan lain-lain.

Pertarungan di kelas Love Bird A berlangsung sengit. Ada tiga gaco yang terpantau ngekek dengan sebutan istimewa. Ketiganya adalah: Juminten, Rodal, dan Mimi Tata. Paling hebat adalah Juminten milik Joko dari Mutiara SF yang menempati nomor 11.

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Gaco josan ini terpantau ngekek istimewa 10, atau berdurasi 90 detik. Durasi lain yang dicatat Juminten adalah P1, L2 dan L1, dengan total poin 970. Burungnews tentu saja penasaran dengan Juminten, khususnya soal setingan perawatan, yang barangkali bisa diadopsi love bird lovres di tanah air. Meski tidak ada yang istimewa atau khusus, tapi perlu juga dikupas.

Salah satu setingan unik dari Juminten adalah, gaco ini tidak pernah mandi dan dijemur. Perawatan ala kadarnya, pakai pakan milet putih polos dan air galon. Tanpa obat tanpa rempah, tanpa ekstra fooding.

 

JUARA LOVE BIRD FIGHTER B

 

Juminten adalah gaco berkarakter fighter. Meski pernah terpantau mbebek atau over birahi (OB), tapi Joko sangsi, apakah Juminten berkelamin betina. "Terus terang saya tidak tahu, apakah Juminten betina atau jantan. Di rumah pernah terlihat mbebek, tapi pas di gantangan, seringkali gaco-gaco yang ada di dekat Juminten mbebek ketika berinteraksi dengan Juminten," ungkapnya.

Meski menurut Joko, Juminten tidak pernah dimandikan, tapi ketika terlihat OB, Joko langsung memandikan gacoannya itu. Caranya cukup ekstrim loh. Juminten dipegang, langsung dikelocor air dari kran atau pancuran. "Soalnya Juminten tidak pernah mandi. Kalau disemprot malah polah, susah sekali. Terpaksa, kalau mandiin ya harus dipegang, terus dikelocor pakai air kran," kata Joko sambil ketawa.

 

JUARA LOVE BIRD M2 A

 

Dengan perawatan ala kadarnya, Juminten justru stabil di jalur podium. Tidak sekali ini Juminten ngekek berdurasi mewah dan menyabet tropi utama. Di sejumlah gantangan, nama Juminten seolah jadi momok. Selalu tampil dan belum pernah pulang tanpa nyobek amplop.

Rodal andalan Kukuh dari Lakon SF juga bukan gaco yang bisa dipandang sebelah mata. Gaco ini relatif bocor. Poin yang diraihnya juga beda tipis sama Juminten. Menempati gantangan 38, Rodal meraih poin 820. Durasi yang dicatat Rodal antara lain, istimewa 1, super 2, panjang 2, lanjut 2, dan lanjut 1.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Begitu juga Mimi Tata andalan H. Ujang dari Kendo Kenceng 28 SF yang meraih juara III. Gaco yang dikawal Bambang Golkim ini juga berdurasi istimewa dan meraih poin 580. Dari catatan rekap juri, Mimi Tata yang ada di nomor 17 ini membukukan durasi istimewa 1, super 1, lanjut 1, masih 2, dan masih 1.

Di kelas Fighter B, penampilan Mimi Tata relatif stabil. Mimi Tata meraih juara I dengan poin 520. Durasi yang disebut juri untuk Mimi Tata adalah istimewa 4 dan lanjut 2. Yang merosot justru Juminten. Meskipun sempat ngekek berdurasi istimewa 2 dan lanjut 2, poin yang diraih Juminten masih di bawah Mimi Tata.

 

JUARA KELAS CUCAK HIJAU A

 

Kucrit andalan Agasi dari Arjel merebut podium tiga dengan nilai 282, dari durasi super 2, masih 2, masih 1 dan dua kali ngekek pendek. "Love bird yang tampil kali ini banyak yang bagus. Durasi mewah dan bocor hingga menyibukkan tim juri," kata Sri Budiarto, Panitia New GBC sekaligus master of ceremony (MC) gelaran ini.

Pertarungan di kelas Cucak Hijau juga berlangsung dalam tempo tinggi. Bagong andalan GTS dari GTS Plandi berhasil moncer di podium teratas di kelas A dan B. Gaco yang membayangi Bagong di laga ini adalah Tabah andalan Suradi dari Bandung yang meraih juara II di kelas A, dan Ronggolawe milik Tholib dari Walangan yang meraih juara II di kelas B.

 

JUARA DI KELAS CUCAK HIJAU B

 

Di kelas Murai Batu, Anak Indigo andalan H. Afid dari Ringin Contong dan Cakel milik Siswanto Rea dari Duta MBJ Anniversary 7 berbagi podium puncak. Anak Indigo yang dikawal Koco Tombo Ati moncer di kelas Murai Batu A, sedangkan Cakel moncer di kelas Murai Batu B.

Di kelas Kenari, Shimpony yang diusung Lingga dari Cik Team terpilih sabagai yang terbaik. Gaco ini mengalahkan Superman andalan Michael dari G 33Z BF. "Alhamdulillah gealran ini berlangsung mulus dan kondusif. Meskipun diguyur hujan, para pemain tetap antusias menggantang gaco. Untuk itu, kami ucapkan terimakasih. Selamat kepada para juara dan ikuti even Dhio Cup I pada haru Rabu, 25 Desember 2019," kata Sri Budiarto dari meja siarnya.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, termasuk Balekambang Kumandang Surakarta, 24 November dan BnR Award 15 Desember. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

JUARA MURAI BATU A

 

SUPERMAN KEMBALI MONCER DI KELAS KENARI

 

 

 

 

KATA KUNCI: new gbc road to dhio cup jombang juminten

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp