SOLOPOX. CH GENGTER BURUNG PASAR NYARIS HATRIK JUARA 1

KONTES KMYK + DATA JUARA

Burung dari Pasar, CH Gengter Nyaris Hatrik, Panitia Tebar Bonus Buat Anis Merah

Senin, 07 Juni 2021 - BERITA LOMBA

Tak ada yang memprediksi sebelumnya, bagaimana seekor burung yang sebelumnya tidak dikenal bisa menjadi “pembunuh” burung-burung mapan lainnya. Begitulah cucak hijau Gengter, yang disebutkan baru didapat dari pasar, langsung bisa memborong juara di event KMYK, Sabtu 5 Juni 2021.

Cucak hijau Gengter milik Solopox nyaris luput dari perhitungan lawan. “Dapat dari Pasar Bunderan Pasty satu pekan lalu, baru pertama kali turun,” jelas Solopox.

Wajar bila sebelumnya luput dari perhitungan lawan. Siapa sangka burung yang menggunakan sangkar harian berwarna orange tampil begitu meyakinkan. Daya gedornya begitu kuat, hingga sayapnya terlihat bergetar kencang.

Satu pertanda bila burungnya memang bekerja maksimal. Padahal, lawan yang dihadapi juga banyak burung-burung bagus. Hal ini rupanya tak membuat Gengter minder, bahkan saat dikepung lawan penampilannya terlihat makin garang.

SUASANA CUCAK HIJAU

Aksi hebat Gengter mengantarkannya nyaris hatrik juara 1. Setelah menjadi yang terbaik di sesi cucak hijau A, satu gelar juara di kelas cucak hijau B yang sudah di depan mata lepas, dan harus puas berada di posisi dua. Juara satunya diraih Joker milik Criss dari Hijau Holic.

Gengter kembali bangkit saat turun di kelas C dan kembali meraih juara 1. Jadilah prestasi lengkapnya adalah juara 1, 2, dan 1. Luar biasa untuk burung yang baru menjalani aksi debut.

Melihat penampilan mewah Gengter, beberapa pemain cucak hijau berusaha merapat untuk menanyakannya burung akan dijual atau tidak. Bahkan salah satu pemain cucak hijau ada yang langsung menembak dengan meminta no Rekening Solopox.

Entah apakah maksudnya menolak secara halus, Solopox langsung menjawab tidak punya rekening.

“Gengter baru dapat satu pekan lalu di Pasar Bunderan Pasty, sewaktu lagi jalan-jalan melihat burung itu hatinya langsung tertarik. Sampai rumah saya coba trek dengan burung lain langsung responnya sangar. Penasaran makanya langsung kita bawa lomba , di sini cucak hijau kan ramai. Maaf sementara buat main dululah kan baru kita coba pertama,” tegas Solopox sambil tertawa gembira.

HUSEN-SHOLEH. KACER HIZRAH MAKIN MATANG

Penampilan mengkilap terus diperlihatkan kacer Hijrah milik Husen Sholeh. Gaya kerjanya nancep satu titik tak banyak polah. Hijrah semula milik Fredy Tlendo, sejak di-take over oleh Husen Sholeh penampilannya makin kinclong.

Toh Husen berusaha menahan diri tak lantas menurunkanya sesering mungkin. Dalam satu pekan Hijrah diturunkan cukup satu kali saja, tapi bisa kuat main hingga tiga kelas.

Husen yang asli Solo dan sudah lama menetap tinggal di Jogja, memang tidak hanya punya satu burung saja. Ada beberapa jenis burung yang biasa dibawa lomba, selain kacer ada murai batu dan lovebird.

Pria humoris ini punya usaha pembuatan mie ayam dengan nama Moroseneng, juga membuka warung mie ayam di jalan Magelang dekat Pasar Sleman.

DWI SAMPIT KRU. MUGELO JUARA 1 KELAS UTAMA

“Usaha bikin mie ayam sebenarnya nerusin usaha orang tua. Warungnya di dekat Pasar Sleman, orang tua yang jualan disana,” unkap Husen Sholeh yang sehari-hari melayani permintan para pedagang / warung mie ayam.

Di kelas kacer A, juara 1 diraih oleh Mogelo milik Dwi Sampit yang belakangan namanya sedang hangat dibicarakan. Mogelo tampil dahsyat, speed rapat gaya tarungnya juga nerus, dan berhak mempim di kelas A.

AGUS RESKY BIMA. INDIGO PASCA MABUNG TERUS MEROKET

Tampil stabil paska mabung, murai batu Indigo milik Agus Rezky Bima, sudah satu bulan terus digeber lomba selalu meraih juara. Penampilan Indigo terlihat makin matang, ini dibuktikan pada saat tampil di kelas murai batu A yang merupakan kelas utama.

Indigo tampil bagus, berkali-kali menunjukkan kekuatan dengan menyemburkan suara isian platuk sampit, dikombinasikan gereja tarung dan kenarian yang dilontarkan panjang-panjang. Tak heran para juri memberikan hadiah koncer A.

Agus Rezky cukup piawai dalam mengendalikan murai batu, di rumahnya ada tiga burung murai batu. Semuanya burung lapangan, hanya saja saat ini Indigo yang sering diturunkan. Sebelumnya di Sengkan, Bodem, dan di tempat yang sama (Tamkul) selalu pulang bawa juara.

“Di rumah ada tiga murai batu, jeli-jeli aja melihat dan mengatur birahinya. Kebetulan rumah saya tidak besar, harus pinter-penter mengkondisikan burung,” ucap Agus Rezky kalem.

TOBIL. TERLALU SEMANGAT DENGAN JAGO BARU CENDET

Cerita menarik juga datang dari Tobil yang punya nama lengkap Nanang Kusuma Brata. Begitu semangatnya, om Tobil merapat membawa cendet. “Di rumah sangat kondisi, sudah lama tidak tarung ini burung, gatel sekali rasanya.”

Saat mau beli tiket, barulah sadar kalau “kecelik”. “Wah asem ki, ternyata tidak ada kelas cendet. Biasanya di sini ada je," ujarnya sambil menggantung di reng warung depan gantangan.

Toh beberapa kicaumania sepertinya juga terlihat tertarik. Pak Endro yang duduk tak jauh, tampak sering memantaunya. “Wah ini kalau ketemu lawan mau tampil begitu bisa juara om, bisa mahal itu kalau misal dijual. Tapi om Tobil sepertinya bawa burung buat hobi, buat seneng-seneng saja bukan buat dijual. Kalah saya kalau urusan beginian.”

Kontes KMYK setingkat Latpres merupakan gelaran rutin setiap Minggu-1 dan ke-3, sementara Minggu ke-2 dan 4 untuk Latber. Setiap gelaran, STD dan kawan-kawan panitia memberikan hadiah tambahan uang pembinaan di kelas anis merah.

ANIS MERAH. ADA HADIAH TAMBAHAN UANG BAGI BURUNG KERJA KUALITAS

Tambahan diberikan tak mesti harus juara 1, pertimbangannya lebih pada burung bekerja dan kualitas. Pada Latpres, mendapat tambahan 200 ribu, Latber 100 ribu rupiah.

“Mungkin burung tidak juara 1, tapi soal kualitas paling oke, hanya kerjanya kurang full, ya itu yang berhak mendapatkan bonus,” terang STD selaku ketua panitia kepada burungnews. [busro]

DATA JUARA KONTES RUTIN KMYK SABTU 5 JUNI 2021:

KATA KUNCI: kmyk cucak hijau gengter std tobil nanang kusuma brata husen sholeh