ADRY BERTANYA KE JUARA, KENAL DAN PAKAI TITIP KE JURI TIDAK?

KIPRAH ADRY RIADY DI BANDUNG LAUTAN API, RADJA CUP, HINGGA PURWAKARTA ISTIMEWA

Seberapa Efektif dan Diperlukan?

Lomba yang diawasi, semestinya akan berlangsung lebih fairplay dan memuaskan peserta. Adry Riady, adalah salah satu yang kerap bertindak menjadi pengawas di sejumlah EO, terutama BnR. Bisakah menjamin lebih fairplay, apakah peserta jadi lebih ramai?

Meski tinggalnya jauh di Bangka Belitung, Adry kerap tampak di tengah-tengah lapangan lomba berbagai blok, terutama di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Sekadar membantu jadi panitia atau penggembira lomba?

Bukan. Adry diundang untuk menjadi pengawas lomba. Ya, secara resmi, Adry menyebut dirinya memang punya jabatan sebagai pengawas lomba di BnR. Namun, ia juga kerap bertugas di beberapa even non BnR, misalnya Haraq SF Gresik, Piala Jogja Istimewa (Ronggolawe), dan Piala Kota Gudeg.

 

 

 

Kita mungkin kerap melihat kiprah Adry di tengah-tengan lapang saat jalannya penilaian. Ia sibuk keliling memantau dan memperhatikan dari satu burung ke burung lainnya, terutama yang ia anggap cukup menonjol.

Sepanjang jalannya penilaian, Adry lebih banyak menebar senyum. Jauh dari kesan galak dan angker, hal yang biasanya dipertontonkan oleh seorang pengawas. Di sesi yang lain, Adry tidak tampak di tengah lapangan. Di mana? Ternyata, ia tampak sedang santai ngopi bersama sejumlah kicaumaia di pinggir gantangan. Apakah yang ia lakukan masih terkait dengan profesinya sebagai pengawas?

Kita alihkan bicara ke depan. Adry kembali bersiap bertugas di sejumlah even penting dan besar. Yang paling awal adalah  gelaran Bandung Lautan Api Cup II, 9 September. Setelah itu sudah menunggu Radja Cup I di Cibubur, lalu berlanjut ke Purwakarta Istimewa pada 30 September. Di Bandung Lautan Api, Adry bertindak sebagai pengawas. Di Radja Cup dan Purwakarta Istimewa, perannya akan lebih gede dari sekadar pengawas karena menjadi Ketua Pelaksana.

 

DI SAAT YANG LAIN, ADRY JUGA SEORANG PEMAIN BIASA

 

Kembali ke pertanyaan awal, seberapa perlu sih sebenarnya harus mendatangkan Adry jauh-jauh dari Bangka Belitung. Apalah selama ini memang efektif dalam kaitannya sebagai pengawas. Keperluan lain dari panitia, apakah dengan memajang dan “menjual” Adry, sebuah lomba lantas jadi berpotensi lebih ramai ketimbang tidak?


Hal ini pun kami konfirmasikan langsung ke Adry Riady. Jawabannya adalah, “Saya tidak pernah bisa menjamin dan menjanjikan lomba bakal bisa fairplay 100 persen. Apa yang selama ini saya lakukan adalah sebatas mengajak, membangkitkan semangat para juri yang bertugas untuk menilai apa adanya.”

Dengan dasar bekerja seperti di atas, Adry pun mengungapkan tidaklah perlu baginya memasang muka galak. “Mengawasi, lalu menjadi orang yang disegani dan dihargai keberadaannya, saya kira tidak ada kaitannya dengan tampang galak dan sangar. Kalau misal keberadaan saya memang tidak menggenapkan, lalu ketika saya tidak ada juga tidak membuat jadi ganjil, ya seharusnya saya memang tidak perlu ada di situ.”

 

Pengin burung senantiasa tampil maksimal, juga selalu ada solusi setiap kali ada masalah termasuk penyakit, konsultasikan dengan 0857.4811.5758, 0811.3010.789. Dapatkan produk-produk terbaik disertai cara pemakaian yang benar.

 

Hal ini karena Adry sudah sejak awal bertugas baik itu menjadi pengawas atau ikut di kepanitiaan secara umum, selalu mencoba mengutamakan dengan pendekatan “hati”. “Bagaimana supaya juri sejak awal itu benar-benar memang siap bekerja secara profesional dan fairplay, atau dengan kata lain melandaskan diri pada hati nurani, ya kita ajak para juri itu untuk benar-benar menikmati suara burung yang mahal di dalam arena. Saya tekankan, teman-teman juri itu sesungguhnya orang yang sangat beruntung, bisa mendengar dan menikmati merdunya suara burung yang harganya mungkin ratusan juta itu dari dekat, lalu bisa membanding-bandingkan dengan burung lainnya yang mungkin juga sama-sama mahal, atau jauh lebih murah tetapi ternyata kualitasnya bisa mengimbangi. Para pemiliknya yang mengeluarkan banyak uang belum tentu bisa mendapatkan hal itu.”

Meskipun menilai burung itu sudah didasari dengan hati, sudah bisa merasakan di antara puluhan burung itu, mana yang terasa paling “jleb” di hati, tetap ada hal-hal yang menjadi batas, yang menjadi tolok ukur, atau standar. “Dalam menilai burung, kita sudah diberi rambu-rambu, itulah yang kemudian dikenal sebagai pakem penilaian. Jadi harus gabungan antara pakem yang berlaku, dengan suara burung yang paling bisa nancep di hati kita. Kira-kira begitu.”

 

BERSAMA DANREM CIREBON KALA ITU, 29 APRIL 2018

 

Dengan kata lain, lanjut Adry, “Kalau kita sudah bisa menikmati pekerjaan juri, mudah-mudahan tidak akan ada  kesulitan apa pun dalam menilai burung. Bahwa kita para juri sudah bekerja maksimal, tetapi masih ada peserta atau kontestan yang belum puas, saya kira itu ya hal yang masih wajar.  Karena tingkat pemahaman kita para juri dengan sebagian peserta memang belum bisa sama atau paling tidak mendekati sama. Itulah tugas kita ke depan, supaya pemahaman tentang burung antara peserta dan juri bisa mendekati sama.”

Menjadi pengawas lomba, atau jadi panitia secara umum, tidak melalu berada di lapangan saat penilaian burung. Jauh sebelum lomba dijalankan, Adry mengaku sudah memantau situasi, terutama dari media sosial.  “Misal ada isu ini ada burung yang seakan sudah dapat jaminan mau juara. Meskipun belum tentu benar, hal ini tetap kita pantau. Karena itu juga jadi pertimbangan dalam menyusun komposisi juri.”

 

Berikan hanya yang terbaik untuk burung kesayangan Anda. TOPSONG, dipercaya kicaumania dari generasi ke generasi.

 

Demikian juga selama sehari lomba Adry tidak melulu melototi pekerjaan para juri. “Kita selingi juga mencari masukan dari para peserta. Adakah suara miring terkait pekerjaan juri, terutama hasilnya. Itulah yang saya lakukan ketika Anda melihatnya tampak lagi ngobrol-ngobrol santai di warung kopi pingir-pinggi lapang.”

Selama pekerjaan ini, Adry juga mengaku  sering mendapatkan kritik dan masukan. “Ya tentu itu hal yang menjadi tantangan. Masukan dan kritik itu biasanya diberikan secara langsung, entah itu saat ketemu di lapangan sambil ngopi santai, ada yang dikirim melalui pesan SMS atau WA, ada yang telpon langsung, ada pula yang melalui pesan inbox di facebook. Banyak cara memberikan masukan. Alhamdulillah, dari banyak masukan itulah yang membuat pekerjaan kita menjadi semakin mudah dan matang.”

 

BERSAMA BANG BOY DAN PRIO SUTRISNO

 

Komentar-komentar bernada miring bahkan nyinyir terkait pekerjaannya pun sering bertebaran di media sosial. “Ha ha ha, itu juga banyak. Awalnya kadang bikin keki juga, apalagi bila itu datangnya dari teman yang dekat, yang sebenarnya punya akses langsung dan bisa bisa memberikan masukan secara langsung tidak melalui media sosial yang sangat terbuka. Kadang kepikiran mungkin ada yang pengin numpang dapat panggung dari apa yang sudah kita lakukan.  Lama-lama ya nikmati saja, kita ambil positipnya, coba jadikan cermin dulu. Mungkin yang nyinyir itu ada juga benarnya. Sementara yang isinya pujian melulu belum tentu sepenuhnya benar juga. Dari situ insya Allah sekarang kita sudah semakin siap dan matang, menghadapi kenyataan dinamisnya dunia hobi burung.”

Sekali lagi, Anda yang pengin mengukur kinerja Adry dan kawan-kawan, silakan merapat ke Bandung Lautan Api Cup 2 pada 9 September besuk, Radja Cup I 23 September di Cibubur, dan Purwakarta Istimewa pada 30 September. Di Bandung Lautan Api, Adry akan berduet dengan Bang Boy dalam mengawal lomba.

Anda yang merasa tidak puas atau melihat ada hal ganjil pada even-even itu, silakan saja ditanyakan. “Boleh komplain, boleh melihat dan membandingkan hasil penilaian, karena penilaian di BnR itu terbuka untuk semuanya, tidak ada yang ditutup-tutupi. Tentu semuanya harus dilakukna dengan cara yang tertib.”

 

BROSUR BANDUNG LAUTAN API CUP II, KLIK DI SINI

BROSUR RADJA CUP I, KLIK DI SINI

BROSUR PURWAKARTA ISTIMEWA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: adry riady agung sp bandung lautan api cup 2 radja cup 1 purwakarta istimewa pengawas lomba

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp