KEBOKICAK JOMBANG

LB Bulle Bikin Sensasi, AM Sabsela Mendominasi

Tidak hanya mengandalkan jeda rapat, love bird Bulle milik H Oyan yang rata-rata ngekek di atas 1 menit berhasil membuat juri kuwalahan. Di kelas Anis Merah, aksi teler Sabsela terlihat sadis dan mampu mengintimidasi rivalnya.

Pertarungan love bird berdurasi mewah terjadi di Latpres Kebokicak BC di SDN Kwaron II, Diwek Jombang pada hari Minggu, 3 Oktober 2021. Di kelas Love Bird Fighter Bintang, sejumlah gaco mampu mencatat durasi bintang.

 

 

JUARA KELAS LOVE BIRD FIGHTER EKSEKUTIF

 

Di Gantangan Kebokicak BC, durasi bintang setara dengan 1 menit. Salah satu gaco yang bikin sensasi adalah Bulle, love bird pastel biru yang jadi andalan H Oyan dari Doa Ibu SF Jombang. Sejak digantang, gaco yang ada di nomor 20 ini langsung nembak dengan durasi bintang 11.

Selang beberapa detik, gaco ini kembali ngekek dengan sebutan super 4, dan menjelang akhir penilaian, kembali membuat juri kembali kuwalahan dengan durasi bintang 5. Poin yang diraih Bulle langsung melejit dan tak terkejar oleh rivalnya yang rata-rata juga mendapat sebutan durasi bintang.

 

JUARA KELAS MURAI BATU KEBOKICAK

 

Tak terkecuali Xenia andalan Rudi dari Kluper SF yang menempati nomor 15, serta Nekat milik H Oyan yang ada di nomor 14. Kedua gaco berhasil merebut podium dua dan tiga di bawah Bulle.  "Alhamdulillah untuk hasil hari inhi," kata H Oyan sebelum meninggalkan lapangan.

Di kelas Love Bird Fighter Eksekutif, New ATM yang dibawa Koko DL dari CSN 5757 tampil menawan dan mampu bertengger di puncak. Durasi yang dicatat New ATM tidak semewah Nekat, tapi jedanya yang rapat dan intens ngekek dari awal sampai akhir penilaian membuat pointnya membumbung.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

New ATM yang menempati nomor 55 mengumpulkan poin 872 dengan durasi M1 dua kali, M2 dua kali, L1, L2, P1, P2 dua kali, dan super 2 dua kali. Sekar Arum milik Tri Wahyu dari UW yang ada di nomor 34 meraih juara II. Gaco ini berhasil membukukan durasi bintang 12, dua kali super 1, dan dua kali M1.

Bulle milik H Oyan meraih juara III dengan poin 684. Durasi yang dicatat Bulle di rekap juri antara lain bintang 8, L2, dan M2. Gaco lain yang mencatat durasi bintang adalah Sepur andalan P Luk dari Ngoro. Durasi bintang 5 dan dua kali super 2 mengantar gaco ini meraih juara IV.

 

JUARA KELAS ANIS MERAH BINTANG

 

Gantangan Kebokicak BC yang mulai membuka kelas Anis Merah, hari ini diserbu para pemain dari luar kota. Untuk kelas debutan yang baru dua kali dibuka di Kebokicak BC, jumlah peserta yang datang kali ini sudah hampir tembus 20 gaco. Menarik, ini bisa jadi tanda kebangkitan anis merah mania.

Dari dua kelas yang dilagakan, Sabsela milik Rizal dari Laskar Halilintar menjadi gaco terbaik yang belum menemukan lawan sepadan. Sabsela berhasil mendominasi podium puncak, setelah dikelas A mengalahkan Zorro milikAris dari LA BC Nganjuk dan Sniper andalan Handy Canry dari MMM. Di kelas B, Sabsela kembali moncer setelah mengalahkan Sableng orbitan Bukek dari Deep Leopard dan Zorro yang diusung Aris LA BC.

 

JUARA KELAS CUCAK HIJAU KEBOKICAK

 

Gaco lain yang berhasil nyeri juara I di laga prestis ini adalah Captain. Gaco milik Om DJ dari Al Glondor yang dikawal Amel Brodin ini sukses mengunci podium teratas di kelas kenari Bintang dan Favorit.

Laga di kelas Murai Batu yang dibuka empat kelas menjadi ajang terpanas. Panasnya suhu kompetisi terlihat dari terbaginya prestasi emas di kelas yang lagi naik daun dan selalu dibanjiri kontestan ini.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Di kelas Kebokicak, M150 milik H Antok dari NSBC mampu merebut simpati para juri lewat suara melengking yang intens diobral selama penialian. Sangkuriang milik H Rofiq dari Warujayeng Nganjuk tidak bisa dipandang sebelah mata, namun, kehebatan M150 masih belum mampu dilewati.

Sangkuriang baru mampu memanaskan arena lewat aksinya yang sarat greget saat melakoni duel dikelas Vip. Di kelas ini, Sangkuriang berjibaku meredam kehebatan Brajamusti yang diturunkan Bisma indah dan RB milik Arif dari Ngrandu.

 

JUARA KELAS KACER VIP

 

Mehendra Brankaz yang biasanya menurunkan gaco cucak hijau, belakangan ini mulai intens bergelut di kelas ekor panjang. Meski mengoleksi puluhan gaco mahal, di Latpres Kebokicak ini Mahendra menurunkan GTR atau Gentiri yang akhirnya berhasil meretas prestasi emas di kelas Eksekutif. Gaco yang menjadi rival berat GTR di kelas ini adalah Disco milik H Donny, dan Brandal milik H Billy dari Mutiara LBF.

Di kelas Murai Batu Bintang, H Rofiq yang berambisi merangkum prestasi emas lewat aksi Sangkuraing, akhirnya dikandaskan Kawasaki, gaco debutan milik Totok Tewel dari Kayangan. (RAFFAEL)

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

JUARA KELAS  CENDET

 

 

JUARA KELAS CUCAK HIJAU VIP

 

JUARA KELAS MURAI BATU VIP

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk hwamey, murai batu, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon / vocher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER. Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda motor, hingga mobil baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021.

 

JUARA KELAS LOVE BIRD FIGHTER BINTANG

 

CAPTAIN NYERI JUARA 1 KELAS KENARI

 

 

JUARA KELAS LOVE BIRD L2 BINTANG

 

JUARA KELAS LOVE BIRD M2 BINTANG

 

 

PERTARUNGAN LOVE BIRD DURASI BINTANG//NEKAT-H OYAN DOA IBU

 

 

 

 

 

 

 

KATA KUNCI: kebokicak jombang lb bulle am sabsela

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp