KRU CLIO RAHMAT, CINTA BUTA NYERI DI JOGJA ISTIMEWA MESKI BUKAN KONDISI TERBAIK

KACER CINTA BUTA

Nama Pemilik Berubah, Masa Sih Dwi Sampit Jual Burung?

Bila Anda memperhatikan data juara Mahakarya Viking Arena Bandung (29 Januari 2023), ada yang terasa “aneh”. Kacer Cinta Buta yang merebut juara 1 dan 2, tertulis atas nama Clio Rahmat dari Riau. Ada apa ini, dipinjamkan, atau memang ganti pemilik?

Data yang sama kembali bisa dilihat di gelaran 2 Dekade Reog BC, 5 Februari 2023. Cinta Buta yang melawat ke Ponorogo, kembali meraih juara 1 dan 1. Sepekan kemudian, nama Cinta Buta kembali menghiasi data juara 20th Jogja Istimewa, 12 Februari 2023.

 

DWI SAMPIT BERSAMA SEBAGIAN PUNGGAWA KMN

 

Kali ini, di dua kelas Komunitas Kacer Mania Nusantara, nama pemilik dan alamat sama semua, KMN (Kacer Mania Nusantara). Hal ini untuk mengikuti kesepakatan mereka yang sudah bergabung di dalamnya, mengusung konsep nol ambisi, nol keuntungan.

Dwi Sampit, salah satu sultan dari Kalteng, namanya sedang melambung dalam beberapa tahun terakhir. Ia gencar membeli dan membeli burung pilihannya dengan harga yang cukup fantastis, terutama dari jenis kacer.

 

 

Para kicaumania pun kemudian melabeli sebagai salah satu kolektor burung-burung jawara. Membeli iya, menjual kok kayaknya tidak mungkin. Kalau bosan, ya paling dibiarkan begitu saja, bila perlu diberikan kepada siapa sesuka dia, atau malah dilepaskan ke alam bebas. Itulah yang dibayangkan oleh para kicaumania tentang sosok Dwi Sampit.

Wajarlah bila banyak kicaumania, khususnya kacer mania, bertanya-tanya. Kenapa Cinta Buta nama peiliknya berubah jadi Clio Rahmat. Apa benar sudah dijual, lantas siapa itu Clio Rahmat yang tertulis dari Riau dan berani membeli burung dari Dwi Sampit. Apakah termasuk kategori sultan juga seperti halnya Dwi Sampit?

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Burungnews pun menghubungi Clio dan Dwi Sampit, untuk mengkonfirmasi hal ini. Kepada burungnews, Clio mengaku sebagai pihak yang mengambil inisiatip untuk meminta Cinta Buta.

“Saya sudah lama mengikuti perjalanan Cinta Buta, sejak sebelum dibeli oleh Dwi Sampit. Setelah dimiliki Dwi Sampit juga terus saya pantau, kok penampilannya malah makin edan. Itu yang membuat saya tertarik, hingga memberanikan diri untuk memintanya.”

 

CLIO RAHMAT

 

Salah satu alasan kenapa Dwi Sampit mau memberikan Cinta Buta kepadanya, menurut Clio karena hubungan yang sudah lama terjalin baik. “Pak Dwi mungkin percaya sama saya, kan sudah kenal beliau cukup lama, sebelum Cinta Buta dibeli. Kenal juga karena sesama penggemar burung khususnya kacer. Kalau Pak Dwi Sampit dulu pernah beli burung saya, Pelor Mas. Nah sejak itu kami terus menjalin hubungan yang baik, sudah seperti saudara sendiri.”

Kepada Dwi Sampit, burungnews juga menanyakan, apa benar benar Cinta Buta sudah berganti pemilik, alias dijual. “Ya betul, memang sudah ganti pemilik, sudah saya kasihkan ke Clio di Riau sana.”

 

 

Dwi pun menyebutkan alasan yang sama, kenapa melepas Cinta Buta. “Karena yang meminta Clio, kami sudah lama bersahabat. Sudah seperti saudara, sejak saya beli Pelor Mas dari Dia. Sekarang gilian beliau tertarik dengan Cinta Buta, ya kenapa tidak saling memberikan.”

Bagaimana bila yang berminat pada jagoan Dwi Sampit itu orang lain, yang mungkin belum begitu dikenal secara dekat? “Tergantung. Kalau saya sudah punya, atau paling tidak sudah ada pandangan jago lain yang lebih baik, atau minimal setara, ya kenapa tidak. Kan burung mesti berputar juga, biar dunia kacer secara umum juga makin bergairah dan tambah ramai. Transaksi mesti aktif dong.”

 

 

Anggapan Dwi Sampit itu kolektor burung (kacer), sebenarnya juga tidak keliru. Sumber burungnews yang dekat dengannya, menyebutkan bila bahan kacer istimewanya berlimpah. Cukuplah untuk mengikuti lomba tanpa putus selama 5 tahun!

Berapa Clio harus merogoh kocek untuk mendapatkan Cinta Buta. “Wah, itu harga persahabatan. Pak Dwi sangat membantu dan memudahkan prosesnya. Mungkin memang sudah jodohnya saya itu Cinta Buta,” jelas Clio.

Masuknya Cinta Buta ke Sumatera, diharapkan juga semakin menggairahkan dunia kacer di sana. “Ke depan, biar makin banyak juga teman di Sumatera bisa ikut bergabung dengan KMN,” imbuh Dwi Sampit.

 

 

Mr. Clio sendiri ingin mengikutkan Cinta Buta pada event-event penting dan prestis di mana pun itu. “Kalau lomba di Sumatera sudah pasti, suatu saat tentu wajib turun di Riau, kemudian juga ke SKMN di Medan sana, dan event apa saja yang bergengsi terutama kelas kacernya, termasuk di Jawa yang punya banyak event.”

Menurut Mr. Clio, kondisi Cinta Buta saat ini sebenarnya sudah mulai turun bulu. “Sejak pulang dari Ponorogo, sudah turun bulu besar. Idealnya sudah istirahat. Tapi demi mendukung KMN, demi menjaga semangat kebersamaan, itu Cinta Buta kita paksakan turun. Sebenarnya itu bukan pada penampilan terbaiknya. Bersyukur masih bisa juara 1 dua kali di event yang begitu istimewa, Jogja Istimewa. Event yang juga disepakati oleh teman-teman menjadi waktu launching berdirinya KMN.” [maltimbus]

 

DATA JUARA 20th JOGJA ISTIMEWA, KLIK DI SINI

 

 

BROSUR PIALA ANDHANG PANGRENAN:

 

BROSUR SOLO KOTA BUDAYA (LOKASI PINDAH KE BALEKAMBANG):

 

BROSUR DAN AGENDA LOMBA LAINNYA, KLIK DI SINI

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

KATA KUNCI: kacer cinta buta dwi sampit clio rahmat

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp