PEDOK JURI LMN. JURI MEMBALIKKAN BADAN SAAT PESERTA MENGGANTANG BURUNG

JELANG LEGEND MURAI NUSANTARA

Terapkan Ajuan Terbuka, Juri Membalikkan Badan Saat Peserta Menggantangkan Burung

Event Legend Murai Nusantara yang sudah berjalan beberapa seri persembahan Oriq Jaya Indonesia, harus diakui sangat inovatif. Event dengan konsep serba 12, 12-G, 12-Sesi, dengan hasil penjualan tiket 100 persen untuk hadiah, masih ada tropi dan medali.

Namun ada kritik terkait bebereapa hal, seperti penjurian. Pada event yang sudah berlangsung, setelah proses penilaian selesai, lembar penilaian dikumpulkan, juri yang tidak melakukan koordinasi baik ketika sedang menilai bahkan ketika di pedok, langsung menancapkan koncer pada burung yang dipilih.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

Cara ini ada mengkritik, sebab ada peluang juri kedua dan seterusnya mungkin hanya mengikuti atau mencontoh pilihan juri pertama atau sebelumnya. Apalagi bila yang ditunjuk untuk menancapkan koncer pertama kali kebetulan juri yang dianggap lebih senior dan kompeten.

Kritik kedua pada konsep pedok juri yang antara satu dan lainnya diberi sekat. Tujuannya supaya selama di pedok, juri juga tidak berkomunikasi dengan sesama juri. Bagian depan sengaja dibuka, dengan tujuan supaya para peserta juga bisa ikut mengawasi, memastikan para juri memang tidak saling komunikasi, tidak menggunakan/memakai HP, dan seterusnya.

 

 

Konsep ini sesungguhnya sangat bagus, baru Oriq yang menerapkannya, tapi masih memiliki kelemahan. Para juri masih bisa melihat para peserta ketika sedang menggantangkan burung. Juri berpeluang menandai, oh itu burung milik teman, atau milik si bos, berada di gantangan nomor sekian.

Kritik ini ternyata sudah masuk, diterima, dan ditampung oleh pihak Oriq Jaya Indonesia, bahkan sudah dilakukan pembahasan untuk menambal kelemahan. Dalam kaitan dengan penjurian, sudah dilakukan dua kali uji coba atau simulasi untuk menerapkan ajuan terbuka.

 

 

“Kami sudah melakukan dua kali uji coba atau simulasi. Hasilnya, sudah fix sistem ajuan terbuka hendak kita terapkan di event tanggal 2 Oktober besuk di Masterpiece Arena,” jelas Suryono, Ketua Oriq Jaya Indonesia, kepada burungnews.com.

“Setelah selesai menilai, juri harus menuliskan 3 ajuan pada board kecil. Jadi ada 4 board kecil kita siapkan di setiap sisi. Waktu menulisnya bersamaan, tidak saling melihat. Juri juga harus menulikan ajuan koncer A dan B pada dua lembar kertas kecil. Satu untuk bagian rekap, satu buat pegangan si juri,” imbuh Suryono.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Setelah semua selesai menuliskan ajuan, board kemudian diangkat bersama-sama, diperlihatkan kepada semua peserta, sambil ditulis ulang atau dipindahkan ke papan board besar untuk rekap. Bila ada ajuan juri yang sendirian, ajuan tunggal, otomatis akan dicoret, tidak ditulis di papan rekap.

Juri prinsipnya wajib menancapkan koncer sesuai yang ia tulis, selama setidaknya pilihan diajukan oleh 3 atau 2 juri yang lain. Bila ada ditemukan ada ajuan 4, 3, dan 2, yang harus dikoncer sesuai ajuan adalah yang masuk ajuan 4 dan 3. Bila ditemukan ajuan 4 dan 2 (tidak ditemukan ajuan 3), itulah yang bisa dikoncer. Demikian pula bila hanya ditemukan ajuan 3 dan 2 (ajuan 4 tidak ditemukan).

 

 

Juri hanya menancapkan koncer bila ajuannya dalam rekap masuk dua teratas, seperti digambarkan di atas. Bila ajuan koncer yang ditulis di kertas kecil, tidak masuk dua teratas di papan rekap, bendera koncer ditinggal. Boleh jadi satu juri hanya kasih satu koncer saja, A atau B, karena pilihannya tidak punya teman yang masuk dua teratas di papan rekap.

Burung yang diajukan 4 juri, belum tentu juara 1, bisa kalah atau menjadi juara 2. Sebaliknya, yang diajukan 3 juri bisa juara 1, mengalahkan yang ajuan 4 juri. Semua akan tergantung dari ajuan koncer juri yang tertulis di kertas kecil, yang disinkronkan dengan hasil rekap.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Dengan cara ini, tiap juri benar-benar harus bisa menentukan sendiri pilihannya, tidak bisa sekadar mengekor atau ikut juri yang lebih dulu menancap.

Bagaimana dengan posisi duduk juri di pedok yang menghadap gantangan? Meski secara teknis mereka terlihat tidak bisa saling komunikasi, tetapi bisa melihat peserta ketika sedang menggantangkan burung.

 

TROPI SUPER MEWAH LMN

 

“Kalau itu, nanti pas peserta bersiap masuk lapangan hingga proses menggantang selesai, para juri yang masih di dalam pedok kita minta membalikkan badan. Kalau ditutup dengan gorden misalnya, memang tidak melihat siapa yang menggantang, tapi bisa saja mereka ngobrol dengan sebelahnya tanpa bisa diawasi oleh semuanya.”

Itulah dua pembaruan yang akan diterapkan dalam kontes Legend Murai Nusantara, Minggu 2 Oktober 2022 di gantangan Masterpiece Arena. Sekali lagi, event ini membatasi hanya 12-G, semua 12 kelas, dengan semua uang pendaftaran 100 persen akan dibagikan untuk hadiah, sama sekali tidak ada potongan untuk panitia.

Setiap pembelian tiket, gratis 1 kaos eksklusif LMN. Satu sepeda motor Yamaha baru juga disiapkan untuk doorprise. [maltimbus]

 

BROSUR DAN JADWAL LEGEND 1 MURAI NUSANTARA:

 

 

 

KATA KUNCI: legend murai nusantara

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp