GUS ALI DAN BAYU KRAJAN

GUS ALI MUNTILAN

Berbekal Murai, Kacer, Kenari, dan Love Bird yang Mewah, Merapat ke Pekalongan

Gaung even Piala Canting memang luar biasa. Banyak kicaumania luar kota yang benar-benar sampai dibela-bela agar bisa datang. Salah satunya adalah KH. Agus Ali Qoishor atau akrab dipanggil Gus Ali, salah satu tokoh kicaumania yang disegani dari Muntilan, Kabupaten Magelang.

Nama Gus Ali kerap diidentikkan dengan love bird. Ia memang dikenal memiliki sejumlah love bird yang cukup disegani. Rajin ngekek, durasi panjang, gaya neklek, volume tembus, menjadi ciri beberapa jago love bird Gus Ali, jauh sebelum bermunculan jagoan yang sekarang dikenal sebagai konslet.

 

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Kali ini, Gus Ali juga akan kembali mencoba love bird yang disebut-sebut masih baru, tapi memiliki materi yang mewah. Apakah akan ikut di kelas fekter atau konslet, belum dijelaskan. “Ya lihat saja besuk, biar jadi kejutan. Semoga saja mau tampil, yang jelas materinya sih menurut kami mewah, semoga para juri juga punya pemahaman yang mendekati sama dengan kami,” ujarnya santai.

Tak hanya mengandalkan love bird. Jago dari jenis yang lain pun dibawa serta, yaitu murai batu, kacer, dan kenari. Berangkat cukup jauh ke Pekalongan, tentu saja Gus Ali tidak mau membawa sembarang jago.

Namun, dengan nada merendah, Gus Ali mengaku tidak punya target terkait prestasi jago-jago yang dibawa. “Kalau sampean tanya target, target utama dan wajib tercapai adalah silaturahmi. Sebab kita sebagai hamba kan memang harus terus menjalin dan menjaga tali silaturahmi. Apalagi, Insya Allah besuk 22 Juli kami di Magelang juga punya gawe besar Piala Kapolda Jawa Tengah, jadi sekalianlah silaturahmi, sosialisasi, dan menggalang dukungan.”

 

 

Even ini digelar dalam rangka HUT ke-72 Bhayangkara. Rencananya, even yang dihelat oleh Ronggolawe Magelang Raya ini bakal disiapkan jadi even rutin tahunan. Gus Ali sendiri menjabat sebagai Penasehat DPW RN Magelang Raya.

Sebagai pengasuh pondok pesantren, Gus Ali tak canggung tampil bersarung di arena lomba. Senyum ramah dan kesantunan tetap ditunjukkan, bahkan saat juara yang sudah diraih dibatalkan atau diskualifikasi, seperti ditunjukkannya saat mengikuti gelaran Z’gho Cup Jogja, 1 Juli yang lalu. (selengkapnya, klik di sini)

 

Waktu, adalah cara terbaik untuk membuktikan dan jadi pengadil dengan cela paling kecil. TOPSONG telah melewati waktu yang begitu panjang, sudah teruji dan terbukti menjadi kepercayaan kicaumania Indonesia, pilihan para juara. Anda juga kan?

 

Saat itu jagoan love birdnya Songgo Langit turun di kelas Reguler Fighter. Setelah ditancapi juara, kemudian baru ada pemahaman bila burung itu masuk kategori konslet. Setelah pihak panitia memberikan penjelas terkait hal itu, Gus Ali pun akhirnya mau menerima dengan legowo.

“Ya kalau kita lomba kan bukan hanya satu kali ini saja. Sudah banyak makan asam garamnya. Segala hal terkait pakem itu memang otoritasnya panitia atau EO yang menggelar. Tiap EO mungkin punya perbedaan sikap. Sebagai peserta, ya mesti mau menerima ketentuan dari panitia even yang kita ikuti, kendati pun mungkin kita tidak sepaham. Sederhana saja.”

 

BROSUR PIALA CANTING III PEKALONGAN, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA KAPOLDA JAWA TENGAH DI MAGELANG, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: gus ali muntilan piala canting iii piala kapolda jawa tengah love bird songgo langit

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp