RILIS HKTI CINTA LINGKUNGAN DAN EKOSISTEM
CINTA LINGKUNGAN & EKOSISTEM
Kenapa Even Ini Disebut Beda dari yang Lain?
Banyak even yang berani mengklaim bakal tampil beda, tapi sebenarnya ya begitu-begitu juga. Bagaimana dengan klaim dari Kicaumania.or.id dan Silobur yang bersama HKTI akan menggelar kontes dengan tajuk mentereng: Cinta Lingkungan dan Ekosistem.
Dari tajuknya, even ini sudah tampak seksi. Sesuatu yang berbau lingkungan, ekosistem, kelestarian alam dan sebangsanya memang selalu menarik. Bagaimana dengan pelaksanaannya, apakah benar-benar bisa menggambarkan kecintaan pada lingkungan dan ekosistem?
Yogi Prayogi mewakili panitia pun mencoba memaparkan kenapa even ini disebut berbeda. “Kami sudah lama memikirkan dan menyiapkan konsep lomba yang pelaksanaannya bisa sesuai. Coba cek pada kemasan kami di brosur, beberapa hal bisa menjelaskan kaitannya dengan cinta lingkungan dan ekosistem, mulai pemilihan lokasi lomba, kelas-kelas yang pesertanya burung hasil penangkaran, juga ada apresiasi terhadap para penangkar dan pemerhati konservasi. Memang belum bisa semuanya, setidaknya sudah ada langkah yang nyata, bukan hanya semata slogan saja.”
TROPI HKTI CINTA LINGKUNGAN DAN EKOSISTEM
Even yang digelar dalam rangka HUT ke-45 Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini akan digelar pada Minggu, 22 April 2018, dengan lokasi di area Danau Sunter yang kini tengah terus dibenahi oleh Pemerintah DKI sebagai taman bermain sekaligus juga hutan kota untuk konservasi lingkungan hidup secara umum.
Hampir secara keseluruhan kontes ini menjadi berbeda, bahkan bisa dikatakan “out of the box”. Sebut saja jumlah gantangan yang maksimal 54. Sementara yang lain dibengkakkan hingga 72 bahkan ada yang lebih, bisa 80, even ini memilih cukup 54.
Jumlah kelas yang hanya 35 dan terbagi dalam dua lapang. Jadi total hanya 17 dan 18 sesi, secara teknis lomba dipastikan sudah bisa rampung saat hari masih sore dan terang benderang. Bandingkan even lain yang rata-rata paling sedikit 25 sesi, bahkan banyak pula yang 30-35 sesi, sehingga lomba berlangsung sampai larut malam.
Burung yang lelah karena perjalanan jauh, lebih mudah dihinggapi penyakit. Sediakan selalu LA KURUS, dari Super Kicau Grup yang terpercaya. Spektrum luasnya menjadikan mampu mengobati lebih banyak penyakit, dan lebih cepat sembuh.
Lomba kalau sampai larut malam, sulit disebut sebagai ramah, pada apa saja. Pada burung pun kesannya juga kelewat mengeksploitasi. “Karena even ini tajuknya juga cinta lingkungan dan konservasi, tentu saja semua hal yang bisa mengarah pada eksploitasi binatang piaraan sejauh mungkin kita kurangi.”
Para peserta, panitia, juga tim juri, akan bisa lebih santai dan lebih bisa menikmati lomba. Tidak perlu terburu-buru. Kita semua yang datang masih punya waktu luang lebih dari cukup buat saling bercanda dan bersenda gurau. Sesuatu yang sekarang jadi barang mewah di lomba-lomba burung lainnya.
Soal kemasan, juga berani diadu. Selain ada rencana untuk menggemukkan hadiah dari yang sekarang bisa Anda periksa di brosur, alias digedein, alias semakin memanjakan peserta, juga berlaku hadiah utuh tanpa potongan. Peserta, yang berangkat dari jauh sekali pun, tak perlu kawatir hadiah akan disunat hanya karena tidak memenuhi kuota.
BREEDING ATAU PENANGKARAN AKAN SEMAKIN BERPERAN SEBAGAI PENSUPLY BURUNG LOMBA. Topsong peduli dengan breeding, hingga mengeluarkan produk khusus TOPSONG BREEDING, pakan yang sesuai dengan kebutuhan indukan dan anakan. Produksi indukan tetap lancar miskin sedikit atau bahkan tanpa EF seperti jangkrik dan kroto. Anakan sehat, tidak mudah mati, dan cepat besar. HOTLINE 0813.2941.0510
Bila belakangan ini orang mulai ramai dengan isu lomba yang ramah untuk semua kalangan dan anggota keluarga lainnya, even ini dipastikan juga sudah memenuhi syarat itu. “Di sini, semua anggota keluarga bisa diajak serta. Lokasinya kan juga sekarang jadi lokasi alternatif untuk rekreasi keluarga. Udara dan suasananya segar dan sehat. Anggota keluarga yang mungkin tidak tertarik ikut nonton lomba burung, tak perlu jenuh menunggu terlalu lama, karena sore hari lomba sudah bisa kelar semuanya, bisa pulang lebih awal tanpa perlu terburu-buru.”
Even ini juga dipastikan mendapat dukungan penuh dari Pangdam Jaya, jadi dijamin akan berlangsung aman, tertib, tanpa mengurangi kenyamanan. Hebatnya, para anggota TNI baik itu dari unsur AD maupun AL itu tak sekadar datang untuk “mengamankan” lomba, tapi sekaligus juga ikut berpartisipasi dan berbaur sebagai peserta lomba. Bersama rakyat kicaumania, TNI akan semakin kuat.
PIALA PAKUALAM JOGJA, 6 MEI 2018. Tropinya mewah, pakemnya mengedepankan materi dan kualitas burung, hadiahnya UTUH berapa pun peserta, selalu memberikan nuansa dan warna baru.
Berpartisipasi di sini, berarti ikut berperan dalam pelestarian burung.
Penangkar dan pemerhati konservasi yang akan mendapat penghargaan sebelumnya sudah dilakukan seleksi yang ketat. Hal ini karena akan diterbitkan sertifikat oleh HKTI sebagai bukti dukungan juga dari KSP dan LHK.
“Ada permintaan hadiah supaya di up lagi biar lebih gede, sekarang masih kami godog. Intinya semua itu akan jadi semacam kejutan yang menggembirakan para kicaumania. Jangan sampai kelewat, segera pesan tiketnya.
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: hkti cinta lingkungan dan ekosistem