ANDY DONK & MB PREMAN JOGJA

CERITA MENARIK DARI ANDY DONK

Meski Fisiknya Kurang Bagus, MB Preman Jogja Dibeli Karena Terpikat Nama Pemiliknya

Nama Andy Donk kembali mencuat lantaran prestasi jagoan terbarunya, Preman Jogja. Penampilannya di 403 sebelum merebut juara di Nona Kicau Jogja, mengundang decak kagum. Ternyata Andy Donk tidak memantau, membeli lebih karena nama pemiliknya.

Setelah namanya viral luar biasa lantaran kematian jago murai yang sempat menjadi legenda, Suara Sakti, nama Andy Donk kembali menjadi buah bibir. Ini karena penampilan jago baru yang disebut-sebut berpotensi menjadi suksesor Suara Sakti.

Itulah Preman Jogja, jago yang turun dan kemudian merebut juara 1 di  Nona Kicau Cup Jogja, 24 Juni 2018. Disebutkan, penampilan di Nona Kicau bukanlah yang terbaik. Orang justru membicarakan penampilan Preman Jogja di laga rutin 403.

 

PREMAN JOGJA, SUKSESOR SUARA SAKTI

 

“Di sini perfom gayanya kurang keluar, tapi kalau kualitas materi lagunya memang masih unggul. Padahal sebelumnya di 403 mau keluar loh, mungkin karena baru saya ganti pangkringannya, kurang nyaman mungkin,” ujar Andy Donk mencoba menjelaskan.

Bukan hanya soal penampilan dan kualitas dari Preman Jogja, yang lebih menarik justru kisah Andy Donk mendapatkan jago ini, sekitar 2 pekan setelah kematian Suara Sakti.

Andy mengaku tidak pernah melihat atau memantau sendiri penampilan jago yang kemudian diberinya nama Preman Jogja ini. “Saya hanya dapat cerita dari kru, ada jago murai bagus sekali, sudah beberapa kali juara, pemiliknya waktu itu minta 15 juta, terus pada nawar 10 juta tapi belum dikasih,” Andy mulai mengisahkan.

 

 

Andy tertarik dengan cerita bila burung kerjanya mewah, juga stabil. Dalam 4 laga di waktu yang berbeda terus meraih juara. Awalnya meraih juara 2, pada laga berikut masing-masing juara 1 tiga kali.

Burung yang bernama Yakuza itu pun jadi rebutan banyak orang, termasuk anak buah Andy Donk, yang kemudian menceritakan apa yang dilihatnya. “Lantas saya minta supaya burung diantar ke rumah, biar saya lihat sendiri,” lanjut Andy.

Senin, atau satu hari setelah burung itu meraih juara 1 di BKM burung langsung dibawa ke kantor pak Andy. “Setelah krodong dibuka, awalnya saya tidak tertarik. Fisiknya benar-benar tidak bagus. Saya sudah punya 7 ekor murai batu lainnya, secara fisik lebih menarik ketimbang ini.”

Andy kemudian menanyakan siapa pemiliknya. “Pemiliknya pak Yudi,” begitu jawabnya.

Mendengar nama Yudi, Andy pun langsung teringat dengan Suara Sakti. Ia masih sangat ingat, dulu juga membeli Suara Sakti dari orang bernama Yudi.

”Entah kebetulan atau bagaimana, saya jadi tertarik setelah tahu pemiliknya bernama Yudi. Saya pun tanya harga, lalu dibuka 20 juta. Saya langsung tawar 18, yang 1 juta buat dia yang ngantar, yang 17 juta untuk pak Yudi si pemilik. Akhirnya deal. Sungguh, kalau hanya melihat burungnya benar-benar tidak tertarik.”

 

 

Andy kemudian memutuskan mengganti nama Yakuza jadi Preman Jogja, karena nama Yakuza sudah ada di Bandung.

Andy Donk pun langsung mencobanya di 403. Melihat kerjanya benar-benar tak menduga sama sekali. Lagunya mewah, dibawakan dengan suara panjang-panjang. Gayanya juga ngeplay sambil mengeluarkan roll tembak.

Waktu itu, langsung ada yang mencoba menawar langsung ke Andy Donk sampai 30 juta. Sambil tertawa, Andy Donk pun menjawab, “Kemarin ditawarkan 15 juta pada tidak mau, berarti ini memang jodohnya ke saya, he he.”

Andy baru menurunkannya kembali di laga resmi pada 24 Juni, Nona Kicau Cup bersama Radjawali Indonesia di gantangan The Queen, taman parkir Jogja Bay. Di sesi pertama, kelas utama, pesertanya full 72 gantangan yang datang dari berbagai daerah, Preman Jogja kembali merebut juara 1.

 

Lihat burung mau tampil bagus dan stabil, pasti langsung ingat      MONCER1, dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

Kemenangan ini diakui Andy Donk membuatnya cukup puas. “Ya senang, karena ini lomba betulan, peserta penuh, juga garang-garang musuhnya. Memang saya akui, kali ini show-nya memang kurang. Tapi secara kualitas dan materi lagu masih menonjol.”

Di sesi kedua yang dimainkan sudah malam, tampilnya terlambat itu pun kurang maksi. “Masih kelihatan bingung dimainkan malam. Lomba burung idealnya memang siang hari saja, tidak perlu sampai malam hari begini,” ujar salah satu kru Andy Donk.

KATA KUNCI: andy donk preman jogja nona kicau cup suara sakti

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp