VIOLA KUNCI SATU KEMENANGAN PADA SESI PEMBUKA LOMBA.

BUMI ALAS REJO – SURABAYA

Pemenangnya Dibagi Rata

Tidak menemukan burung yang mendominasi jalannya lomba, semua juara diambil oleh burung yang berbeda-beda pada latber rutin Bumi Alas Rejo - Surabaya Kamis, 09 Januari 2020.

Terdapat dua jawara yang mampu ngekek dengan durasi istimewa 2 dan 3, Viola milik Ribut dari Sogol SF yang menyodok pada sesi pembuka laomba dengan kekean panjang hingga istimewa untuk mencuri satu kemenangan, di ikuti oleh Marsha gaco Ravael dari Penjaringan sebagai juara kedua.

 

 

SYADU AMBIL GELAR DENGAN DURASI ISTIMEWA 3.

 

Begitu juga dengan Syadu milik H Chelsea dari Smart BC, kekean durasi yang rajin hingga ngekek dengan durasi paling panjang istimewa 3 (60 detik) untuk bisa mengamankan podium tertinggi pada sesi kedua love bird fighter B.

Sementara Arthur amunisi lama milik H Buang yang bermain satu kelas bisa mengunci satu-satunya gelar yang disediakan oleh panitia lomba sebagai juara 1 pada sesi love bird L1, di susul oleh Bondan milik Tua Sam dari Rungkut Kidul berada di posisi kedua. "Hari ini saya mewakili Duta Sweet Valentine Yogyakarta," bilang Fachri Ainun Najib pengawal Arthur.

 

ARTHUR BAWA PULANG SATU-SATUNYA JUARA LOVE BIRD L1.

 

Sedangkan pada sesi love bird paud dan baby juga belum ada yang mendominasi jalannya lomba. Barata milik Thoat dari Rungkut mengambil satu kemenangan pada sesi love bird paud. Begitu juga dengan Sojol gaco Saleho dari Komed SF dan Akas milik Suprapto dari KBR harus puas berbegi gelar pada sesi love bird baby M2.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

H THOAT BERSAMA BARATA KUASAI KELAS LOVE BIRD PAUD.

 

SOJOL AMBIL SATU KEMENANGAN UNTUK MEMBANGGAKAN KOMED SF.

 

Jangan sampai ketinggalan sama yang lain. Segera dapatkan TWISTER di kios-kios terdekat. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

 

 

KATA KUNCI: bumi alas rejo – surabaya

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp