TOBIL BnR, ROBERT PANTAU, BEWOK KALASAN, TOK UMBUL RESMI PINDAH TANGAN

BRANJANGAN PARVA TOK UMBUL

Tidak Juara 1, Ini Alasan Robert Pantau Merasa Mantap Take Over 48 Juta + VIDIO

Branjangan Tok Umbul akhirnya pindah tangan dari Bewok ke Robert Pantau. Proses negosiasi  termasuk cepat dan mudah, ketika keduanya tak sengaja ketemu di Tribute to Alm. Eko Dipo, Minggu 17 April 2022. Nilainya fantastis untuk ukuran Parva, 48 juta rupiah. Namanya berganti jadi Ra Tau Kalah.

Robert sedang berbincang santai dengan Tobil BnR, Ricky Donald, dan beberapa kawannya di salah satu gazebo sebelah timur barak pengungsian Tirtomartani, tak jauh dari gantangan Radjawali Indonesia Kalasan. Saat itu Bewok melintas sambil menjinjing branjangan.

 

 

“Pasti itu Tok Umbul ya,” Tobil langsung menodong dengan pertanyaan. “Iya om,” jawab Bewok sambil menunduk hormat pada Robert. Mendengar kata Tok Umbul, Robert pun langsung merespon, ikut berkomentar. “Wah Tok Umbul, pasti juara lagi….”

Robert, Tobil, dan lainnya segera menyusul ke lapangan, ingin ikut mantau kelas branjangan. Dari pinggir gantangan, Robert tampak memperhatikan Tok Umbul, membanding-bandingkan dengan lawan-lawannya. Sesekali tampak manggut-manggut, sambil melempar senyum.

 

ROBERT PANTAU, RICKY DONALD, DKK DI TRIBUET TO ALM. EKO DIPO, 17 APRIL 

 

Di akhir lomba, para juri memutuksan Tok Umbul juara ke-2. Robert sempat mengernyitkan dahi. “Juri tentu punya pertimbangan sendiri. Kalau saya tetap lebih suka Tok Umbul, materi lagu dan volume lebih oke, terlepas dari juara atau tidak,” ujar Robert spontan mengomentari penampilan Tok Umbul.

Robert dan Tobil lantas mengikuti Bewok yang berjalan meninggalkan gantangan, menuju pedok istirahat. Diminta Robert, Tobil lantas menanyakan kepada Bewok. “Om, itu Tok Umbul mau dijual apa tidak.”

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Sambil membalikkan badan, Bewok pun menjawab, “Insya Allah dijual bos, kalau bisa laku 50 juta.” Setelah berpikir sejenak, Robert pun langsung mengajukan penawaran.

“Masih boleh nego apa tidak itu?

“Ya boleh bos,” jawab Bewok.

“40 juta saja ya. Ini Parva loh, tapi saya tetap menghargai kualitas dan prestasi, sekalian buat menyemangati dan menggairahkan kelas Parva.”

“Sebentar bos, saya runding dulu dengan adik, ini kebetulan juga ikut ke sini. Dulu belinya kongsian berdua saya dan adik ,” jawab Bewok lagi.

Tak lama, Bewok meminta supaya bos Robert naik lagi, dia akan turun tipis-tipis. Singkat cerita, akhirnya deal pada angka 48 juta.

 

TWISTER BUBUR, cocok untuk meloloh piyik/baby burung pemakan bijian termasuk branjangan. Para breeder burung ocehan juga banyak yang cocok menggunakan TWISTER TROTOLAN. Selepas masa loloh/trotol, banyak yang mengaku cocok menggunakan Twister GoldSeaweed, atau Anti Stress.

 

Robert menyadari, ini harga yang cukup tinggi untuk jenis Parva. “Tidak apa, saya mengikuti terus perkembangan Tok Umbul, baik lewat media seperti YouTube atau berita tulis di burungnews, juga beberapa kali melihat langsung penampilannhya di lapangan. Saya menghargai burung yang gampang tampil, stabil, dan punya kualitas seperti Tok Umbul.”

Selain itu, Robert pun terang-terangan ingin ikut mengangkat kembali semangat dan gairah para pemilik Parva. Asal gampang tampil, stabil, bagus lagunya, dan volume keras, syukur ditunjang gaya yang bagus, juga berpeluang juara tidak hanya di kelas Parva, tapi juga kelas Umum atau Campuran.

“Kalau sudah seperti itu kualitasnya, tentu layak dihargai mahal, seperti halnya Tok Umbul ini,” tegas Robert lagi.

 

 

Setelah resmi deal, Tok Umbul kembali diturunkan di sesi berikutnya. Penampilannya sedikit menurun, hanya meraih juara ke-4. Robert pun tidak mempermasalahkannya.

“Saya suka pada Tok Umbul selain karena deretan prestasinya yang panjang, gampang tampil, terutama pada materi lagu dan volumenya, benar-benar ngena di hati. Kalau jujur, di antara musuh-musuhnya tadi, secara materi lagu dan volume, Tok Umbul paling unggul, itu menurut saya. Soal pilihan juri, tentu ada pertimbangan sendiri, itu hak mereka mungkin juga terkait dengan pakem yang berlaku.”

Sebelumnya, Bewok memang menjelaskan bila prestasi Tok Umbul di semua tingakatan lomba sudah tidak terhitung. “Tidak hapal, tropi dan piagamnya sudah menumpuk banyak sekali, mungkin ratusan.”

 

 

Robert kemudian memutuskan untuk mengganti nama Tok Umbul menjadi Ra Tau Kalah. “Biar di rumah juga semakin ramai dan lengkap suara burungnya, he he he. Pak Anton Yuwono (bapaknya Robert, red.) pasti suka kedatangan burung branjangan yang sebagus ini.”

Bewok yang asli Pucung, Imogiri, pun menceritakan, bila Tok Umbul sudah berada di tangannya sejak tahun 2019 lalu. “Beli dari sahabat Vitrek Prambanan. Ya coba-coba juga main branjangan waktu itu. Saya rawat terus, ada master juga, ternyata makin rajin bunyi, masuk juga mareri lagu masternya, terus ya ketemu stelannya buat lomba. Tentu saya konsultasi terus dengan om Vitrek yang memang ahlinya kalau soal rawatan dan stelan branjangan.”

Pengalaman lomba pertama di BKM Bantul pada tahun 2020, setelah burungnya dianggap memiliki materi lagu cukup lengkap, volumenya juga sudah bongkar. Bewok senang bukan kepalang, di partai debutnya, sudah bisa dua kali merebut ranking 4.

Setelah itu prestasi demi prestasi terus diraih, termasuk ketika melawat jauh ke luar kota. Beberapa contoh, di Piala Candi Prambanan yang berlangsung di Gantangan Pradana Klaten tahun 2021, meraih juara 1, 2, 3, dan 4. Dibawa jauh ke Piala Pahlawan Purwokerto, masih stabil meraih juara  1, 2, dan 2, termasuk di kelas campuran melawan burung-burung Java.

 

MAXIMUM SEEDS, TERBUKTI COCOK UNTUK ASUPAN HARIAN BRANJANGAN

 

 

Bewok yang akun face book Bewok BF, kesehariannya mengelola kios burung, termasuk pakan, akesoris, dan semua kebutuhan hobi burung. “Saya dibesarkan di Pucung, Imogiri. Sudah lama dikenal sebagai kampungnya bakul burung. 90 persen mata pencaharian warganya memang terkait dengan hobi burung. Sebelum menetap di sini, pernah beberapa tahun merantau jauh ke luar pulau dan sekitar Jakarta, juga jualan burung atau terkait dengan hobi burung.”

Kiosnya yang berada di dusun Tegalrejo, selatan Tugu Watu Selomartani, jalan raya Prambanan – Pakem itu termasuk ramai dikunjungi kicaumania. Selain ramah dalam melayani, rutin menjadi tempat ngumpul dan ngobrol sambil disuguhi kopi dan camilan lainnya, persediaan barang di kiosnya juga termasuk paling lengkap di seputaran Kalasan atau Jogja bagian timur.

Minggu 24 April, Robert akan melawat ke Solo Fair Factor, menurunkan dua jago anis merahnya. Anda yang ingin ikut merasakan lomba dengan penilaian terbuka, pertama di blok tengah, tiket anis merah, kacer, cucak hijdau, dan murai batu 120 K masih tersedia. Tiket murai batu tiket 200K, 300K, 500K, 1 juta, dan 2 juta sudah habis, kecuali ada cancel. Gelaran ini juga didukung dengan gantangan elektrik terbaru yang gerakan nutupnya lembut dan tidak bunyi. [busro, maltimbus, terimakasih om Agung RCTI, Tobil BnR, Agus Lintas Hobi]

BROSUR DAN JADWAL SOLO FAIR FACTOR, KLIK DI SINI

 

VIDIO AKSI TOK UMBUL / RA TAU KALAH DI TRIBUTE TO ALM. EKO DIPO:

 

VIDIO WAWANCARA DENGAN ROBERT PANTAU USAI TAKE OVER PARWA TOK UMBUL:

 

KATA KUNCI: branjangan tok umbul bewok bf robert pantau tribute to alm eko dipo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp