ADAM JAMKID. SUKSES BERSAMA OJEZ DAN WISANGGENI

BANYUNIBO CUP 2, #2

Ojez Cetak Double Winner di Kelas Fighter, Brahmana dan Wisanggeni Berbagi Podium di Kelas Umum

Ojez, amunisi milik Adam Jamkid SF Magelang kembali menunjukkan ketangguhannya di kelas Love Bird Fighter setelah berhasil mencetak double winner di Banyunibo Cup 2. Mendapat poin terbanyak di kelas Love Bird Umum, Brahmana dan Wisanggeni berbagi podium.

Tak berbeda jauh dengan kelas ocehan, laga kelas Love Bird Fighter di Banyunibo Cup 2 juga berlangsung seru dan menarik. Selain kelas fighter memang kembali naik daun akhir-akhir ini, laga kali ini pun dihadiri oleh gaco-gaco hebat dari berbagai daerah.

 

 

ADAM JAMKID MAGELANG. LB OJEZ KONCER A

 

Penampilan gemilang kembali ditunjukkan oleh love bird Ojez milik Adam Jamkid Magelang dengan aksi ngekek rajin dan gacor dengan suara khas dan jelas terdengar. Di kelas Love Bird Banyunibo, Ojez sukses mengumpulkan poin tertinggi setelah berulang kali meluncurkan kekekan lumayan panjang dengan jeda cukup rapat.

Sempat hilang dari rekap nilai, Ojez akhirnya dinobatkan sebagai pemenang setelah mengumpulkan poin tertinggi dan mengungguli poin Jallu (Aksara BF Solo). “Pas sesi awal tadi itu kerjanya lumayan bagus, lha kok malah nggak masuk. Pas kita tanyain ternyata nilainya Ojez nggak dimasukin ke rekapan. Setelah kita tanyain, itu data pemenangnya langsung direvisi semua,” ungkapnya.

 

AKSARA BF. LB JALU RUNNER UP KELAS LB FIGHTER BANYUNIBO

 

Di kelas Jebol Durasi, Ojez kembali tampil maksimal dan berhasil menggandakan kemenangan. “Tadi pas sesi pertama kurang maksimal, tapi sesi kedua sudah maksimal. Pas sesi pertama tadi kaget sama juri ya, kan tadi ada yang protes, jadi kaget. Kalau pas top perform, satu dua tiga udah jalan, satu dua tiga sudah jalan lagi,” ungkapnya.

“Kalau Ojez itu kharakteristiknya unik, soale jedanya rapat, durasinya juga lumayanlah, empat puluh up. Kalau dikatakan udah menjurus ke konslet, tapi masih narung. Kalau nadanya belum minor, semakin ada lawan yang makin fighter, punya suara keras, Ojez makin enak,” bebernya.

 

IVORY TEAM. LB DIAJENG RUNNER UP KELAS LB FIGHTER JEBOL DURASI

 

Mengingat jeda rapat yang ditunjukkan Ojez sudah seperti burung konslet, Adam mengaku bingung jika Ojez diangap konslet dan tak boleh main di kelas Fighter. “Kalau Love Bird Umum, kan kita sudah punya Wisanggeni. Sing tak karepke Ojez itu tetap masuk Fighter. Jadi kalau ada even, kita bawa love bird buat kelas Umum dan Fighter,” jelasnya. Untuk menghindari Ojez dan berubah menjadi konslet dan memiliki suara minor, Ia memisahkan kandang Ojez dan Wisanggeni di rumah yang berbeda.

Di gelaran kali ini pun, penampilan Wisanggeni bisa dikatakan maksimal. Turun di kelas Love Bird Umum Banyunibo, Wisanggeni berhasil mengumpulkan total poin 2800-an. “Kalau untuk performa Wisang tadi termasuk enak, tadi hampir poin 2800 atau berapa. Panjang dan rapet,”.

 

 

Selama masa pandemi, perfoma Wisanggeni sebenarnya sudah 80% dari top performnya, tetapi kadang kala dirugikan oleh sistem penilaian. “Selama pandemi sudah 80%-lah, tapi ya itu. Sistem penilain sudah beda-beda, dan hasilnya ya beda-beda. Kalau tadi sistem penilaiannya sangat bagus, pemain juga tertib, fairplay, nggak bengak bengok, lihat burung juga enak. Burung kualitas ya jadi juara,” tandasnya.

 

DM JAYA. LB BRAHMANA JUARA 1 DAN 3

 

Penampilan tidak kalah memukau juga ditunjukkan oleh love bird Brahmana milik DM Jaya yang berhasil meraih podium pertama dan ketiga. Ngekek panjang dengan durasi kereta dan jeda rapat, love bird jenis Blue Serius (BS) ini jadi tontonan dan undang decak kagum peserta.

Didapat dari Kudus, Brahmana memang menjelma menjadi salah satu pendatang baru yang siap menjadi ancaman di kelas paruh bengkok. “Ini burung dari kudus, kita pantau jam 11 malam, berangkat dari Solo. Ini burung bahan dari orang tua yang nggak paham tentang lomba. Awalnya durasinya empat menit, trus jodohe mati. Pas posisi single kita kasih pasangan baru lagi sampai enak, kebetulan Brahmana punya tiga pasangan ini,” jelasnya.

 

DM JAYA. LB BRAHMANA KONCER A KELAS LB UMUM JEBOL DURASI

 

“Kita gonta ganti terus buat ngatur kawinnya biar enak. Kalau pas jemur biar nggak banyak tingkah, kita kasih pasangan yang ini. Untuk ngatur kawinnya yang enak, ada yang warnanya yang GS. Kalau burunge lagi lesu, kita kasih yang hijau, kita dongkrak birahinya biar naik. Pinter-pinternya kitalah,” lanjutnya.

Sebelum meraih kemenangan di Banyunibo Cup 2 ini, Brahmana juga berhasil menduduki posisi pertama dan kedua di New Normal Karanganyar minggu lalu. Dengan kestabilan dan konsistensi yang ditunjukkan saat ini, DM Jaya siap ramaikan persaingan kelas love bird di blok tengah.

 

SARWO JAYA. LB NEW NORMAL RUNNER UP KELAS LB UMUM JEBOL DURASI

 

New Normal, amunisi milik Mr. Oyek dan Sarwo Jaya berhasil hebohkan gantangan dengan gaya ngekek unik, sampai nungging ke bawah. Gaco yang menang di Klaten Vaganza beberapa waktu lalu ini berhasil menduduki podium kedua Love Bird Umum Jebol Durasi.

“New Normal ini memang unik, model ngekeknya sambil nungging. Ini sejak main di Ngebong kalau gak salah. Sejauh ini sih hasil yang didapat New Normal nggak mengecewakan, real burung kerja, durasi dan rapatnya boleh diadu,” tandasnya.

 

PANITIA DAN JURI BANYUNIBO CUP 2

 

Sebagai salah satu burung yang paling banyak peminat, kelas love bird selalu menyisakan kisah menarik. Di era makin menjamurnya love bird berkualitas saat ini, juri dan EO dituntut untuk lebih hati-hati dalam membuat dan menerapkan pakem penilaian. Di lain sisi, butuh kesadaran dari peserta untuk siap mental dan banding-banding dengan burung lain.

 

DATA JUARA BANYUNIBO CUP 2, KLIK DI SINI

AGENDA DAN BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

KATA KUNCI: banyunibo cup 2 ojez wisanggeni brahmana new normal

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp