ALI DAN ANAKNYA, PETARUNG SEJATI DALAM LOMBA LOVE BIRD.

ALI NURDIN-SINGLE FEKTER SEJATI

Tiap Hari Ngluruk Gantangan, Sering Kirim Love Bird Hingga Luar Pulau

Ali Nurdin dan anaknya, Irza, bukan orang yang memelihara love bird sekedar untuk kesenangan, tapi love birdnya untuk digantangan dan menghasilkan kemenangan. Orang kampung ini pun sangat berpengalaman mengirim love bird jarak jauh, bahkan luar pulau.

Di ujung utara Kabupaten Mojokerto, yang berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, tepatnya di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, ada seorang lelaki bersama anaknya yang boleh dibilang petarung atau singgle fekter sejati dalam urusan lomba burung love bird. Hampir setiap hari, bapak dan anak ini selalu keluar gantangan, untuk mengikutsertakan love birdnya diperlombaan burung kekean.

 

 

LOVE BIRD MILIK WB IRSA YANG DIKIRIM KE SEBERANG.

 

Tiga sampai empat ekor love bird andalan lelaki yang memakai nama WB Irza Bodrex dibawa serta ke gantangan lomba. Bukan gantangan-gantangan dekat yang diluruknya, namun bapak dan anak ini bisa jauh sampai Jombang, Lamongan, hingga Gresik untuk mengaduh love birdnya. Di dekat rumahnya, bukan tidak ada gantangan, namun di gantangan itu Ali mengaku sudah sering juara dan ingin mengaduh tawa love birdnya dengan burung lain.  

“Di Meteor BC, mereka sering juara, mereka seperti single fekter sejati sebab dalam setiap harinya selalu keluar untuk lomba burung,” ujar Papoe Punokawan, selaku penanggungjawab Meteor BC, yang lokasinya berada di lapangan Kemlagi, Mojokerto.

 

Pastikan gaco Anda selalu dalam kondisi terbaik. Berikan Moncer1, asupan paten para juara. Dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

Ali mengakui jika lomba burung seperti menjadi mata pencarian hidupnya. Meski tidak mau merinci berapa penghasilannya dari ikut lomba burung, tapi lelaki ini menyebut  jika untuk beli rokok dan makan sudah cukup dari hasil lomba.

Tiap hari ikut lomba, Ali juga aktif up date status di fecebook jika ada burungnya yang koncer. Rupanya dari situlah banyak yang kemudian memantau burung-burung Ali, yang akhirnya terjadi transaksi. Bahkan belum lama ini, ia berhasil menjual love birdnya bernama Sherly dengan harga 6 juta. Yang beli tidak tangung-tanggung jauhnya, yaitu Zhurayd Jazry dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

 

LOVE BIRD YANG KONCER DIPOSTING DI FB, DARI SITU TERJADI TRANSAKSI.

 

Keberhasilan transaksi dengan orang dari jauh untuk love bird Sherly, bukanlah pertama kalinya. Ali rupanya sudah sering melakukannya dan pengalaman dalam hal mengirim barang hidup itu. Menurut Ali, love bird dikemas dalam wadah khusus disertai minum dan makanan jagungnya. Setelah siap, kemudian dibawa ke Bandara Juanda Surabaya. Lama waktu pengiriman menurut Ali tidak boleh melebihi 3 hari. Setelah segala persyaratan selesai di bandara, burung dikirim esok paginya dengan naik pesawat. Sampai di tempat tujuan, burung akan diambil pembelinya.

“Biaya kirim, karantina, dan asuransi 750 ribu, yang ditanggung pihak pembeli,” ujar Ali Nurdin sambil menunjukkan bukti pengiriman love birdnya yang ke Sulawesi. Pengiriman lewat pesawat udara menurut Ali justru lebih aman, sebab ada asuransi dan karantina. Burung dalam kondisi sakit tidak akan bisa dikirim. Demikian pula jika burung hilang, maka akan ada gantinya.

 

 

Lewat jalur darat, kereta api justru tidak aman menurut Ali, sebab terkadang barang diletakkan secara sembarangan, petugas mungkin tidak mau tahu isinya. Tidak adanya asuransi juga membuat burung rawan hilang.

Selain lewat pesawat udara, Ali juga pernah mengirim love bird lewat sopir truk yang membawa muatan ke Sumbawa. Karena kenal sama sopirnya, keamanan dan keselamatan burung bisa dipertanggungjawabkan. “Alhamdulillah, selama mengirim love bird ke tempat-tempat yang jauh belum pernah ada kendala, lancar-lancar saja,” ujar Ali Nurdin.

 

PAPOE PUNOKAWAN, LOVE BIRD BESUTAN ALI NURDIN PERLU AHLINYA JIKA INGIN LAKU MAHAL.

 

Ali mengakui jika love bird yang dijual bukan hasil ternaknya. Melainkan beli piyikan, yang lalu dipelihara dan diikutkan sertakan dalam lomba, baru setelah beberapa kali koncer akan mengalami peningkatan nilai jual yang lumayan tinggi. Memang love bird besutan yang dijual Ali masih berkisaran jutaan rupiah, namun dari situ lelaki ini mengakui jika ia merasa puas dan bisa membuat dapurnya mengebul.

Lomba burung yang diikuti Ali dan anaknya juga kelas latber/latpres, terkadang cup-cup yang tiketnya tidak begitu mahal. Kendalanya memang terletak pada tiket yang mahal jika ikut di even yang besar, dan pertimbangan lawan yang tentu lebih banyak yang punya  prestasi dibandingkan jika menyisir lomba latber dan latpresan. 

“Love bird polesan Pak Ali bagus-bagus, hanya butuh kesabaran sedikit jika ingin laku dengan nilai jual yang tinggi, mungkin perlu sentuhan tangan yang ahli soal harga itu,” ujar Papoe Punokawan, saat dimintai komentarnya.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: ali nurdin mojopilang kemlagi irza mojokerto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp