AGUS ARGA & MB BLEDEX. DULU TAK PAHAM BURUNGNYA BAGUS

AGUS ARGA JOGJA

Saat Pertama Lomba, Tak Paham Kalau Burungnya Juara

Nama Agus Arga saat ini cukup dikenal dan disegani di Jogja. 15 Oktober yang lalu, bahkan merebut juara umum di Piala Prabuksumo. Dulu, Agus hanya memiliki murai batu yang tak pernah bunyi di rumah. Ia tak paham itu ternyata bagus dan bisa juara.

Sampai suatu saat, kira-kira setahun lalu, ada teman yang ngajak membawa burungnya untuk lomba di Zona Cup di Taman Kuliner. “Setelah digantang saya juga langsung tinggal pergi, tidak nonton. Rampung burung saya ambil, lalu duduk ngobrol agak jauh dari gantangan. Sampai lama-lama mendengar seperti ada suara manggil-manggil nama saya,” ujarnya mengisahkan.

Setelah didatangi sumber suara, barulah diberita tahu bila murai batunya masuk juara ke-4. “Wah masnya ini, dipanggil-panggil dari tadi kok lama sekali. Itu burungmu juara, ndak mau hadiahnya apa,” begitu panitia saat menyambut kedatangan saya.

 

 

AGUS DI DEPAN KANDANG BREEDING

 

Kemenangan ini memang mengagetkan Agus Arga, sekaligus membuat hatinya langsung berbunga-bunga, gembira sekali. “Saya benar-benar ndak tahu kalau bisa masuk urutan ke-4, karena setahu saya memang tidak kebagian bendera koncer. Sebelum lomba di berita garis besarnya, katanya kalau juara dapat bendera besar. Lha itu burung saya sepertinya tidak dapat, makanya saya pikir juga tidak juara.”

Saat awal mulai membeli burung, juga tidak diniatkan untuk lomba. “Awalnya pengin buat ternak, saya beli juga lewat online facebook. Karena tidak kunjung ada hasil sampai betinanya ambrol, pejantan saya tarik keluar, lalu ada yang ngajak coba diturunkan ke lomba.”

Agus menjelaskan bila di facebook ada penawaran 3 pasang murai. Agus memilih satu pasang yang harganya paling murah, karena pikirnya baru mau buat coba-coba atau latihan.

 

 

Risiko dari pilihannya, Agus menduga burung yang ia beli memang paling jelek dibanding dua pasang lainnya. “Di rumah juga tidak pernah bunyi, hingga saya masukkan kandang besar pun tak pernah dengan suaranya, sampai betina ambrol,” jelas pemilik showroom jual beli motor di lampu merah blok O Jogja ini.

Setelah Bledex dicoba dan menang, Agus memang jadi semangat ikut lomba. Bahkan, Agus juga kembali mencari jago lain untuk melapis Bledex, salah satunya adalah Jeliteng yang sudah mulai berprestasi seperti di Modalan, Penny Jaya, dan gantangan lainnya.

Selain memiliki showroom jual beli motor bekas, pria asal Wonogiri yang tinggal di Sorowajan ini kini juga terbilang sukses menjadi pengrajin mie ayam dengan merek Tunggal Rasa. Ia mengaku sudah merintis usahanya sejak tahun 1993, dengan modal 1 juta pinjaman dari BRI.

 

AGUS ARGA & MESIN MIE. SEHARI BISA HABIS 3 KUINTAL TEPUNG

 

Modal itu digunakan untuk membuat 5 gerobak mie ayam untuk jualan keliling. Usahanya terus berkembang, gerobaknya semakin banyak hingga 45. Sekarang, dalam satu hari sudah bisa menghabiskan 1-3 kuintal tepung untuk membuat mie.

”Alhamdulillah, dari modal 1 juta rupiah uang pinjaman BRI, bisa berkembang. Sekarang juga bisa bermain burung, tambah banyak kawan-kawan,” jelasnya

Meski orangnya tampak sederhana dan santai, tapi Agus memang ulet dan piawai. Terbukti, ia tak hanya puas menekuni jadi tukang bikin mie. Ia juga mengembangkan sayap dengan jual-beli motor bekas, persis di samping lampu merah blok O.

“Setelah usaha mie jalan lancar, istri saya yang kemudian mengurus, saya mencoba usaha kecil-kecilan jual beli motor, sampai akhirnya bisa buka showroom.”

 

SHOWROOM ARGA SURYA MOTOR DI BLOK O JOGJA

 

Dalam hal hobi burung, Agus juga tak hanya jadi pemain atau pelomba saja. Bersama Rudy RKJ, Barno, dan kawan-kawan kemudian mendirikan gantangan Sorowajan. Gantangannya pun terus berkembang dan kini menjadi salah satu yang jadi rujukan di Jogja.

Bahkan. pada 12 November yang akan datang, akan menggelar even yang cukup besar, yaitu Arga Surya Cup 1. Sosialisasi dan penggalangan dukungan sudah semakin intens dilakukan, antara lain dengan mendatangi sejumlah lomba seperti Bupati Cup Sleman pada 8 Oktober dan Piala Prabukusumo 15 Oktober.

Setelah di Bupati Cup Sleman belum bisa merebut juara umum dengan terpaut tipis saja poinnya, akhirnya juara umum bisa diraih di even Piala Prabukusumo. “Alhamdulillah dukungan kawan-kawan sangat positif dan siap datang ke Arga Surya Cup 1,” ujar Agus Arga.

 

 

Kembali ke cerita awal saat ia membeli murai batu adalah untuk ternak, saat ini Agus ternyata sudah mulai menjalankannya. Agus sudah memiliki 3 pasang murai batu, sepasang cucak rawa, dan 45 pasang love bird.

Dua pasang murai batunya sudah mulai produksi, sementara cucak rawa baru saja dimasukkan. Sebagian besar love bird-nya sudah produksi lancar. Anakannya ada yang dipakai untuk main sendiri, lainnya ada dibeli oleh kawan-kawan yang kerap datang langsung ke rumahnya.

 

BROSUR ARGA SURYA CUP, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: agus arga arga surya cup bledex

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp