SEMUA KELAS SANGKAR BEBAS (dok. BIRDAILY)

3rd ANNIVERSARY ALL STAR ARENA, #2

Mengapa Menerapkan Sangkar Bebas Tanpa Syarat Untuk Semua Kelas

Event-event bertiket mahal dengan hadiah mobil, motor, atau nomial uang tunai yang besar, biasanya menerapkan aturan sangkar wajib, setidaknya pada kelas-kelas tertentu, kelas utama misalnya. Mengapa event sebesar 3rd Anniversary All Star Arena dengan bandrol hingga 8,8 juta tidak menerapkannya?

Antok Jip, salah satu punggawa All Star Arena dari divisi penjurian, mengakui bila pertanyaan itu sudah muncul dari banyak kicaumania sejak awal brosur diedarkan. “Banyak yang tanya soal keputusan kami menerapkan sangkar bebas untuk semua kelas. Padahal, sebagian yang tanya itu calon peserta dan mereka juga tidak keberatan bilamana harus membeli sangkar wajib seragam All Star Arena.”

Menariknya, All Star Arena sebenarnya juga punya sangkar seragam. Sejak awal, sangkar tersebut belum pernah dipromosikan secara masif. “Ya, masih sedikit yang memiliki dan kadang-kadang dipakai, hanya kita-kita saja yang di sekitar Bogor dan rajin datang ke All Star. Belum banyak dan meluas yang pakai,” imbuh Antok.

Babah Pitak, Ketua Pelaksana event ini, menjelaskan secara rinci tujuan awal berdirinya All Star Arena. “Jadi dari Bapak Rusli selaku inisiator, ingin memberikan tempat bagi kicaumania Bogor dan sekitarnya arena lomba yang layak dan bisa bikin bangga. Bikin bangga itu bukan semata karena venue-nya megah, tapi juga penyelenggaraan yang berkualitas, penjurian dengan pakem yang teruji hingga menerapkan keterbukaan sesuai tuntuan zaman.”

 

Hal ini yang kemudian terkait dengan pembuatan sangkar seragam All Star Arena. “Kami akhirnya memang bikin. Seperti dikatakan pak Antok, yang sudah punya dan sering pakai masih terbatas kita para kicaumania di sini saja. Anda pengin punya boleh, tapi kami memang tidak secara khusus mempromosikan.”

Itu pula salah satu alasan mengapa dalam gelaran terbesar yang pernah dijalankan oleh All Star Arena, tidak menerapkan sangkar wajib. “Sangkar bebas tanpa syarat itu kan sebenarnya sangat memudahkan dan bikin nyaman peserta. Kita menyadari kok, banyak sekali peserta dari luar kota yang belum punya sangkar All Star Arena.”

Dari komunikasi sejak brosur beredar, bila pun harus beli baru, secara teknis para calon peserta itu juga mampu dan mau. “Tapi kami juga mempertimbangkan faktor adaptasi yang bagi sebagian burung mungkin butuh waktu yang cukup. Intinya, kami punya niat ingin memberikan kemudahan dan pelayanan sebaik-baiknya. Ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya para kicaumania dari mana saja bisa berpartisipasi tanpa dibatasi dengan aturan yang bernama sangkar wajib.”

Dengan menarapkan sangkar bebas, kicaumania yang ingin daftar tapi belum punya sangkar, tidak perlu ribet dan repot membeli. Demi mempercepat proses adapatasi, ada yang harus mencuci dulu untuk menghilangkan atau mengurangi bau cat, dan sebagainya sebelum burung dimasukkan.

 

PENDIRI DAN KETUA PANITIA Ir. RUSLI, BERSIAP MENYERAHKAN KUNCI MOBIL SIMBOLIS

 

Kemudahan bagi kicaumania, juga disampaikan oleh salah satu Komite All Star Arena, Bapak Arif Kedai Fatimah. “Tinggal pakai saja sangkar yang sudah dimiliki, yang paling cocok dan sudah sesuai dengan setingan burung. Kami buat aturan yang sangat mengenakkan kicaumania.”

Sangkar bebas tanpa batasan dan syarat itu, artinya peserta juga bebas menggunakan atau menambahkan akesoris jenis dan model apa pun. “Apakah aksesoris tertentu itu oleh si pemilik burung ada niat sebagai tanda atau sekadar biar tampak beda, kami dan team juri tidak pernah mau peduli dan tidak mengurusinya.”

Ditekankan Pitak, team juri All Star Arena sudah terbiasa dengan situasi sangkar bebas tanpa syarat, jadi memang tidak pernah memperhatikan detil sangkar selain fokus memantau kinerja dan kualitas burung.

Perkara tanda pada sangkar, Anto Jip mencoba kembali menegaskan. “Konsekuensi sangkar bebas tanpa batasan itu, ya mau pakai sangkar model, warna, hingga aksesoris apa pun boleh. Seluruh bagian sangkar hendak di-custom sebagai tanda pun silakan saja, atau setidaknya seluruh bagian tebok dikasih tulisan nama team, nama pemilik, bahkan bila perlu foto pemilik ya silakan saja.”

 

Sembari berseloroh, Antok mengatakan, kalau mau buat tanda tidak usah tanggung-tanggung. “Intinya, jangankan sebuah tanda kecil, mau segede tebok pun kami sungguh tidak punya waktu untuk mencari-cari atau memperhatikannya. Team juri hanya fokus memantau dan mencari perfoma serta kualitas burung.”

Begitulah yang sudah berjalan di event 3rd Anniversary All Star Arena, semua kelas termasuk tiket utama paket 6,6 juta dan 8,8 juta, menerapkan sangkar bebas tanpa syarat. Sebagaimana di banyak event besar, ada dinamika yang masih jadi bahan obrolan hangat, termasuk soal pernak-pernik sangkar.

Selaku inisiator gantangan All Star Arena sekaligus Ketua Panitia Ir. Rusli, mengucapkan terimakasih atas dukungan para sahabat kicaumania yang telah hadir dan mendukung gelaran ini. “Berkenan datang ke Bogor, itu sungguh kehormatan bagi kami keluarga besar All Star Arena. Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk semuanya. Mohon maaf bila masih ada kekurangan dan hal-hal yang membuat kurang berkenan.” [maltimbus]

 

DATA JUARA 3rd ANNIV. ALL STAR ARENA BOGOR, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: all star arena 3 years anniversary all star arena 3rd anniversary all star arena ir rusli arif kedai fatimah anto jip babah pitak

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp