KETUA PANITIA WISNU MUHAMMAD DAYA MEMBERIKAN SAMBUTAN. INZET: PELAKU ANARKIS LANSUNG DITINDAK

WISNU MUHAMMAD DAYA SIKAPI KEGADUHAN DI LOMBA BURUNG

Dari Pelaku yang Mengaku “Anggota”, Sampai Bawa-Bawa Nama Penggede

Piala Ketua DPR RI, sebenarnya secara umum berlangsung bagus, baik dari sisi partisipasi peserta, hingga pelaksanaan lomba. Peserta  tercatat mencapai 3.013 yang berasal dari lintas blok dan pulau. Perhatian publik lebih mengarah pada satu kejadihan kegaduhan, hanya pada satu sesi sementara 70 sesi lainnya berlangsung ramai dan kondusif.

Ya, seperti pada event-event lainnya bahkan juga event-event secara umum di luar lomba burung, hal-hal yang miring seperti kegaduhan memang lebih menarik perhatian publik. Penggalan informasi yang terjadi di sesi ke-5 Lapang A memang cepat tersebar.

Ada yang sekadar menyebarkan tulisan / narasi, ada pula yang dilengkapi dengan gambar dan vidio, lalu ditambahi dengan “bumbu penyedap”. Beragam komentar pun menyertainya.

 

 

SESI LOVE BIRD (MAX. 42 G), TAMBAH RAMAI DAN KONDUSIF

 

Dari 71 sesi perlombaan, hanya 1 sesi tersebut yang terdapat protes keras. Kelas lainnya kalau pun ada komplain, dilakukan dengan cara yang baik melalui mekanisme yang sesuai sehingga didengar dan diakomodir oleh panitia. Terbukti, setelah peristiwa itu lomba kembali berjalan, bahkan makin ramai peserta, hingga jam 20:00 WIB tetap dijubeli peserta.

Mengenai insiden yang terjadi, berdasarkan fakta yang didapat, mulanya ada beberapa peserta yang kurang puas sudah mulai masuk dengan cara melompat pagar sebelum penilaian benar-benar selesai. Sebagian juri masih proses menghitung poin hasil penilaian.

 

 

Pihak penjagaan keamanan resmi dari Polisi Militer tak bisa menahan para peserta masuk ke lapangan. Polisi Militer tetap berpegang pada prinsip, berusaha menahan peserta agar tidak masuk lapang secara persuasif, mengajak peserta agar bisa tenang, meminta yang kurang puas bisa melakukan protes dengan cara-cara yang baik dan santun.

Tetapi yang terjadi, beberapa peserta yang berbuat gaduh itu bukan melakukan protes kepada team penilai dengan cara yang sewajarnya, misalnya menanyakan kenapa burungnya kurang dipantau, tapi beberapa di antaranya itu langsung menjambak dan memukul salah satu juri. Hal inilah yang memancing dan memprovokasi lainnya menjadi gaduh.

 

Yang di desa, di kota, yang ikut lomba, yang hanya untuk didengarkan suaranya di rumah, semua sudah memakai TOPSONG dari generasi ke generasi. Bukti kualitas dan khasiat yang selalu teruji dan terjaga. Anda juga kan?

 

Kesatuan PM kemudian langsung mengambil tindakan, berusaha melindungi para juri, namun semakin terdesak oleh peserta yang nekad masuk dan bahkan berani memukul team keamanan dari kesatuan PM terlebih dahulu.

Vidio yang beredar, antara lain menunjukkan hal itu, ada peserta yangg protes, ada yang mengintimidasi tim juri, hingga melakukan pemukulan awal kepada Polisi Militer.

Setelah melihat dan memetakan situasi, Pihak EO dari RGN melalui Ketua Umum Prio Sutrisno, bergerak cepat dengan membuat klarifikasi sebagai berikut:

 

 

 

TANGGAPAN KETUA PANITIA WISNU MUHAMMA DAYA

Melihat hal ini, Ketua Panitia Wisnu Muhammad Daya yang juga ketua Organisasi Kicau Mania (Kicaumania.or.id) juga memberikan tanggapan.

“Soal kegaduhan atau kericuhan yang sempat terjadi dan membuat lomba break selama beberapa puluh menit, perlu saya jelaskan sebagai berikut. Pertama, panitia sama sekali tidak pernah menahan atau melarang-larang orang komplain atau protes terkait penyelenggaraan lomba ini. Silakan saja, karena itu memang bagian dari hak peserta. Kita berusaha memberikan semua hak dan ruang gerak peserta sebagai bagian dari rakyat Indonesia terutama ini lombanya juga di rumah rakyat. Ruang aspirasi kita buka selebar-lebarnya bro...”

Wisnu mewakili panitia dalam sambutan di depan para tamu undangan sudah menyampaikan ajakan kepada para peserta untuk mengikuti lomba dengan tertib, sportif, dan damai.

 

Burung bisa ngedrop, bahkan sakit, kapan saja dan di mana saja. Apalagi kalau habis melakukan perjalanan jauh. Jangan kawatir, sekarang ada LEMAN'S, satu-satunya obat yang ampuh mengatasi beragam penyakit dengan formula + vitamin, burung pulih lebih cepat dan gacor lagi. Hubungi nomor pada baner berikut, atau langsung ke Bukalapak / Tokopedia.

 

“Ajakan ini juga sudah sudah disepakati oleh para kicaumania yang hadir. Hal yang sama bahkan juga diperkuat dalam Sambutan yang disampaikan langsung oleh Ketua DPR RI Bapak Bambang Soesatyo”.

Kenapa Wisnu dalam sambutannya mengajak semua kicau mania yang akan menjadi peserta di sini untuk terlebih dulu sepakat mengikuti lomba ini dengan tertib, sportif, damai?

“Pertama, karena ini adalah prinsip dasar dari kicaumania yang saya pahami. Berangkat lomba selain berani juara, juga harus siap kalah. Tidak puas mau komplain oke, harus tetap lewat mekanisme yang sudah tersedia, baik dan santun. Ke dua, karena Komplek Gedung DPR MPR RI ini adalah salah satu tempat yang menjadi ikon dan kebanggaan bangsa, setara dengan istana negara, salah satu objek vital nasional, sehingga secara bersama-sama harus kita jaga harkat, martabat, dan kehormatannya.”

Ini yang penting dan perlu digarisbawahi atau ditebalkan tulisannya: konsekuensi dari status lokasi di atas, di sini benar-benar tidak boleh ada tindakan anarkis, dengan alasan apa pun, dan oleh siapa pun.

Kalau apa yang disebut sebagai anarkisme sampai terjadi, tentunya tindakan tegas dan terukur akan dilakukan. Hal ini juga langsung dibuktikan.

 

 

“Tadi para pelaku langsung diamankan oleh Polisi Militer, kemudian Direktorat Pamobvit Polda Metro langsung membantu dengan menangkap orang yang tampak di video ikut melakukan tindakan anarkis. Semua yang berbuat harus bertanggung jawab, semua sudah langsung diamankan.”

Panitia, sambung Wisnu, pada prinsipnya sudah memberikan maaf kepada para pelaku. Namun hal ini tidak menghilangkan proses hukum untuk tetap berlanjut.

“Kami tadi sudah memberikan maaf, kami juga paham betapa prestisnya acara yang pertama kali digelar ini, sehingga semua peserta berharap ingin menjadi juara."

 

 

Namun demi menjaga keamanan bersama, karena yang ada di komplek DPR RI saat berlangsung lomba burung burung ada anak kecil, ibu-ibu, dan para pejabat, tindakan hukum perlu ditegakkan oleh aparat keamanan.

Mewakili Seluruh Tim Panitia, Wisnu  mengapresiasi kepada Polisi Militer yang bertugas, sudah mampu tetap tenang dan menahan diri sebisa mungkin atas kejadian yang terjadi.

“Kami berharap ini benar-benar yang terakhir kali di event lomba burung sampai ada kegaduhan yang menjurus pada anarkisme. Tidak puas boleh, kan sudah ada mekanisme menyampaikan komplainnya,” imbuh Wisnu.

 

TERKAIT “JUAL BELI” BEKINGAN

Wisnu mengakui, dari para pelaku ada yang mengaku sebagai “anggota”, bahkan juga sempat menghubungi pihak di luar yang disebut-sebut sebagai penggede.

“Tadi saya juga langsung bilang, sudahlah di sini tidak usah bawa-bawa nama penggede atau siapalah yang mau kasih beking, jalani saja prosesnya. Tidak usah adu gede-gedean beking, pasti kalah dengan yang jaga objek vital negara, daripada malah repot dan kasihan istri dan anak-anak di rumah.”

Ditegaskan oleh Winsu, saat ini para kicaumania sesungguhya sedang bergerak menuju ke arah yang lebih baik, sehingga sudah bisa lebih berkembang dan bermartabat.

“Jadi saya sangat menyayangkan kejadian yang hanya berlangsung berapa puluh menit itu, karena akan terus membekas bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih jauh tentang kicaumania. Padahal 70 kelas dari total 71 kelas yang ada berlangsung sukses, tidak ada kegaduhan yang berarti. Bahkan sesi-sesi berikutnya peserta lebih ramai dan situasi sangat damai dan kondusif.”

 

 

Akhirnya Wisnu dan kawan-kawan baik yang tergabung dalam KM/APBUI maupun teman-teman di Radja Companya dan Radja Garuda Nusantara menganggap kejadian ini sebagai bahan pembelajaran.

“Dari sisi kicaumania, tolong jangan diulangi di masa mendatang apa pun evennya, siapa pun EO-nya, dan di mana pun lombanya. Kepada tim juri dari RGN dan pihak Radja Companya yang menaungi, saya mengucapkan terima kasih karena sudah berkenan berbesar hati memaafkan para kicaumania lewat konfrensi pers yang dilakukan oleh Mr. Prio, meskipun apa yang dilakukan para oknum kicaumania itu sesungguhnya telah menyakiti hati teman-teman di RGN dan Radja Company.”

Tak lupa, Wisnu juga mengajak para kicaumania semua untuk bisa membuktikan diri bahwa kita semua adalah penghoby yang hebat, yang santun dalam berkata, mengedepankan silaturahmi dalam bersikap, sehingga tidak dapat disepelekan oleh siapa pun dan di mana pun di masa mendatang. [maltimbus]

 

 

JUARA DI PIALA KETUA DPRI RI, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: piala ketua dpr ri wisnu mhumammad daya ketua km pembina apbui gedung dpr ri termasuk objek vital nasional

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp