BOS NICKO (2 DARI KANAN) & MB ASHOKA

TIPS Mr. NICKO SJE SF CIREBON RAWAT MB ASHOKA

Selalu Moncer Lintas EO, Incar Malang Tempoe Doloe

 

 

Sebagai salah satu murai batu ngetop di wilayah 3 Cirebon, Ashoka punya sederet prestasi yang membanggakan bosnya, Mr. Nicko SJE SF. Sejak muncul tiga tahun lalu, Ashoka tetap eksis di papan atas. Adakah resep yang paten, ini dia ulasannya.

Sejumlah gelaran penting lintas EO, dilahapnya. Di antaranya, baru-baru ini, meraih juara 1, 2, & 3 di Mekar Sari Bogor (Radjawali Indonesia), kemudian juara 1, 1, dan 3 di Tasikmalaya (Ronggolawe Nusantara), dan terakhir juara 2 Piala Pangkalan Cirebon (Ronggolawe Nusantara).

Saat ini, Ashoka dalam kondisi istirahat. Usai lebaran nanti renncananya Ashoka akan kembali menjajal berbagai gelaran bergengsi, baik di wilayah 3, Jawa Barat, Jabodetabek, maupun blok Tengah. Beberapa even yang akan dipilih di antaranya Malang Tempo Doloe 16 Juli, 3 Star Semarang 6 Agustus, hingga Piala Sultan Kasepuhan 2 Cirebon 13 Agustus.

 

YAYAN PUTU, MEKANIK MB ASHOKA

 

Setelah sempat beberapa kali berpindah-pindah tangan perawat, nyatanya Ashoka tetap konsisten dengan prestasinya. Ini menandakan jika burung ini memang punya kualitas di atas rata-rata.

Siapa pun yang pegang, tetap bisa menunjukkan kualitasnya di lapang. Hal ini pula yang membuat Mr. Nicko sebagai pemilik, merasa tenang dan tak perlu khawatir di mana pun Ashoka berada. Yang penting prestasi berlanjut.

Saat ini, Mr. Nicko mempercayakan perawatan Ashoka kepada Yayan Putu, asistennya. Pengalaman dan jam terbang Yayan Putu yang banyak mengorbitkan burung-burung juara jadi salah satu jaminannya.

Bahkan, seperti yang diakui Mr. Nicko, sejak dipegang Yayan Putu, prestasi Ashoka semakin mengkilap. Rupanya, Yayan bertangan dingin.

Menurut Yayan, Ashoka tidak perlu perlakuan khusus. Perawatan hariannya, biasa setiap pagi diberi jangkrik 5 ekor. Setelah itu lalu diembun, dimasukkan ke umbaran sambil dijemur selama kurang lebih dua jam.

Setelah diumbar, kemudian diistirahatkan sambil dimaster sore hari, baru dimandikan. “Hanya menjelang lomba Ashoka tidak dimandilan selama 2 hari, dan full kerodong satu hari sebelum lomba,” jelas Yayan.

 

 

Kalau harian hanya jangkrik dan kroto saja, untuk persiapan lomba jangkrik porsinya ditambah menjadi 15-20 ekor sehari, ditambah ulat hongkong sehari sebelum lomba. Tambahan extra fooding pada saat menjelang lomba walang hijau atau simeut (belalang) sebanyak 3 ekor.

“Sudah cukup untuk mendongkrak stamina dan membongkar isian Ashoka yang dominan membawa lagu cililin, kapas tembak, love bird, dan kenari. Ashoka juga punya gaya khas nikung sampai ke bawah,” urainya.

Yayan juga mengungkapkan, untuk di lapangan, Ashoka tidak ada perlakua khusus untuk menjauh atau diasingkan. “Karena Ashoka kalau sudah disiapkan lomba diam tidak mengeluarkan bunyi. Nah, ini lah kelebihan Ashoka, dia bisa menyimpan tenaga,” tambah Yayan.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: nicko sje sf cirebon ashoka yayan outu

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp