PANITIA, JURI, DAN PESERTA DI GANTANGAN SUMO BC-MOJOKERTO

SUMO BC, PURI, MOJOKERTO

Gantangan Mini Tanpa Atap, Pendaftaran 5 Ribu Gantang Sepuasnya

Jumat, 07 September 2018 - PROFIL

Gantangan Sumo BC seolah sedang melawan arus di tengah banyaknya bermunculan  gantangan lomba burung. Berdiri sekitar dua minggu yang lalu, Sumo BC yang kecil ini tumbuh dengan percaya diri.

Sumo BC, berada di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Kata  Sumo boleh dibilang mencerminkan sesuatu yang besar dan kuat, seperti pesumo-pesumo di negeri Jepang. Tapi tunggu dulu, nama Sumo sesungguhnya diambil dari nama depan  Desa  Sumolawang, di mana gantangan mini ini berdiri.

SUMO BC TANPA ATAP, MENUNGGU DONATUR

“Tidak semua gantangan saat ini ramai, bahkan ada gantangan di dalam beberapa kelas yang hanya diikuti tidak lebih dari 10 peserta. Kalau begitu, ngapain kami tidak bikin sendiri saja,” ungkap Nafi, penanggungjawab gantangan Sumo BC.

Sumo BC seolah sedang menyindir gantangan-gantangan resmi dengan modal besar yang tidak mampu mendongkrak jumlah peserta hingga memenuhi standard perlombaan. Berdirinya Sumo BC seolah sedang melawan arus di tengah menjamurnya gantangan di Mojokerto dan sengit persaingannya.

“Kami tidak mencari keuntungan, kami hanya bertujuan melatih burung-burung kami sebelum bermain resmi ke gantangan yang lebih besar,” ungkap Nafi. Biaya pembuatan gantangan pun sebenarnya berasal dari sisa biaya pembuatan kaos anggota Sumo BC. Karena biaya kurang, mereka pun masih belum mampu membeli atap gantangan. Nunggu ada donatur lewat, katanya.  

Sumo BC hanya memiliki 36 cantolan sangkar. Tiangnya terbuat dari bambu, belum punya atap, dan nomor gantangan terbuat dari bahan bekas talang karet yang dipotong-potong kemudian diberi nomor urut. Tanah tempat gantangan Sumo BC berdiri pun hanya sementara dan sewaktu-waktu bisa pindah meski pemiliknya sudah memberikan ijin untuk memakainya.

DAFTAR PESERTA DALAM SETIAP KELASNYA

Dengan tiket 5 ribu rupiah per peserta, pemilik burung mengaku bisa dengan sepuas-puasnya menggantangkan burungnya. Dalam setiap kelas, paling banyak peserta yang ikut tidak lebih dari 15 burung. “Saya hanya membawa uang tidak lebih 50 ribu, semua kelas saya ikuti, tidak peduli menang atau kalah, wong tujuannya memang untuk melatih burung saja,” ungkap Dimas, yang sore itu membawa dua love bird paud dan dewasa.  

Meski kecil, namun Sumo BC tidak sembarangan dalam memberikan penilaian pada burung-burung yang naik ke gantangan. Mereka meminta tolong seorang juri yang biasa menjuri di sebuah gantangan resmi di daerah Trowulan, Mojokerto. Waktu perlombaan tiap kelasnya pun 10-15 menit seperti di gantangan yang lain. Nilai poin pun disebutkan di akhir penjurian dan bagi mereka yang menang dikasih bendera koncer. Piagam juga diberikan, namun untuk hadiah tunggu dulu, lihat jumlah pesertanya.

Para peserta yang gantang ke Sumo BC berasal dari lingkungan sekitarnya. Meski begitu, ada salah satu di antara mereka yang merupakan pemain burung lama dan dikenal sebagai juragan sepatu dengan salah satu burungnya yang beberapa kali menang di kontes lomba burung resmi.

Selain Sumo BC, di daerah Gayaman, Kecamatan Puri, juga ada gantangan mini yang sudah lama berdiri. Bahkan dari gantangan mini yang ada di Gayaman ini pernah lahir love bird-love bird yang saat ini punya nama besar dan sering koncer di perlombaan di sekitar Mojokerto.

PIAGAM YANG DIKELUARKAN SUMO BC

Yuyun Juned, wartawan Agrobur, Jawa Pos Group, yang lama sekali berkecimpung di dunia kicauan mengapresiasi berdirinya gantangan mini Sumo BC. “Yang pernah saya baca, Negeri Brasil banyak melahirkan pemain-pemain sepak bola hebat sebab mereka punya banyak lapangan mini, yang kemudian dikenal dengan nama futsal. Anggap saja gantangan mini ini seperti itu, yang mudah-mudahan nanti bisa melahirkan burung-burung hebat,” pungkasnya. (Ranto-MJK)

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: sumo bc puri mojokerto