SAAT LOVE BIRD JADI PRIMADONA

SUBDENPOM BC JEMBER

Kembali ke Pakem Awal Untuk Love Bird, Gigit Ruji dan Ranjau Isolasi Tidak Dinilai

Menurunnya peserta love bird di Subdenpom BC dan di beberapa arena lainnya di Jember, dikarenakan ada beberapa faktor. Bukan karena rumusan besaran poinnya, melainkan pakem atau aturan mainnya. Oleh karenanya, Subdenpom BC akan memakai pakem lama untuk mengembalikan kelas love bird agar kembali ramai.

Di Subdenpom BC yang menjadi arena barometernya kicaumania blok timur, kelas ocehan menunjukkan perkembangan yang pesat. Sebaliknya kelas love bird dalam 6 bulan terakhir ini menurun drastis. Ada beberapa sebab yang membuat kelas love bird minim peserta. Salah satunya karena ada beberapa love bird yang tampil mendominasi. Seperti dulu saat kelas love bird masih dicampur antara konslet dan fighter, love bird konslet yang mendominasi.

 

 

CIN HAN PEMILIK LOVE BIRD MIRACLE JADUL DAN SAZIME

 

Meski saat ini Subdenpom BC hanya membuka kelas fighter, tapi seiring berjalannya waktu pesertanya justru malah menurun. Kembali terjadi dengan alasan yang sama, ada love bird yang tampil mendominasi. Tapi beberapa love bird yang mendominasi itu, tampilnya bisa dikatakan kurang sempurna atau kurang sedap ditonton. Ada yang gigit ruji, dan ada juga yang memakai rajai isolasi.

Banyak masukan dari pemain love bird yang biasanya rajin turun di Subdenpom BC. Sebagian besar dari mereka yang menginginkan Subdenpom BC menerapkan aturan untuk tidak menilai jika ada love bird gigit ruji dan pakai ranjau isolasi.

 

 

“Semenjak ada love bird yang gigit ruji dan pakai isolasi mendominasi, kami mendapat banyak masukan untuk kembali menerapkan pakem yang dulu di Subdenpom BC. Dulu untuk kelas love bird kita memang mencari burung yang tampil sempurna. Gigit ruji, ngepak sayap, dan pakai isolasi, tidak kami nilai. Setelah kami berembuk dengan tim Subdenpom BC, kami sepakat untuk kembali pakai pakem awal kami,” tegas Wawan selaku juri dan pengelola arena Subdenpom BC.

Pakem itu akan diberlakukan pada latber hari Minggu, 12 Desember 2021. Wawan dan segenap kru Subdenpom BC berharap dengan penerapan pakem lama, kelas love bird kembali bergelora dan bisa menggairahkan transaksi-transaksi fantastik di arena Subdenpom BC.

 

KC PAJERO TURUN LAGI

 

“Kami memang butuh saran dan masukan untuk kemajuan bersama. Keputusan ini bukan karena mengikuti aturan pemain, melainkan setelah kami pikir panjang, masukan ini sangat bagus untuk ke depannya. Karena Subdenpom BC mencari burung berkualitas dan mendekati sempurna,” imbuh Wawan.

Cin Han pemilik 3 love bird dahsyat di Jember yang bernama Miracle, Jadul, dan Sazime, Mengaku tidak keberatan dengan keputusan Subdenpom BC yang akan menerapkan pakem lamanya. Justru Cin Han kembali merasa tertantang untuk mengorbitkan kembali Miracle, Jadul dan Sazime.

 

MB LANDRO MASIH STABIL NAIK PODIUM

 

“Dulu Miracle dan Jadul, mainnya bisa dibilang sempurna. Tidak gigit ruji, tidak pakai ranjau isolasi dan tidak pilih lawan. Tapi setelah kemarin ada love bird yang mendominasi, saya merasa tertantang dan berusaha agar gaco-gaco saya bisa bersaing. Salah satu caranya saya rubah setingan dan pakai ranjau. Saya tetap akan mengikuti aturan mainnya,” kata Cin Han yang hadir saat latber Subdenpom BC hari Rabu kemarin, 8 Desember 2021.

Pada latber kemarin, Cin Han membawa murai batu polesannya. Meski gagal ukir podium, tapi Cin Han merasa puas dengan perkembangan murai batunya yang Ia rawat sejak trotol itu. Selain menggantang murai batunya, Cin Han juga menyaksikan dan main prediksi juara di kelas ocehan. Salah satunya kelas kacer.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Ada gaco yang sempat ditebak Cin Han bakal keluar sebagai juara 1 di sesi A. Gaco itu bernama Pajero milik Ridho dati Muktisari. Tebakannya ternyata tidak meleset, Pajero berhasil juara 1 diikuti Turbo milik Adi dan AKu Lagi andalan Deni Gibi.

Sementara di kelas murai batu, Landro milik Vino pada kesempatan ini masih bisa membuktikan kesetabilannya dengan memuncaki podium di sesi B. Murai batu ekor hitam ini bersaing sengit dengan Kopral milik Avin dan Sinobi gaco lawas Gus Sepol.

 

KILAT CURI PERHATIAN JURI DI SESI A

 

Untuk kelas cendet yang pesertanya semakin membludak, di sesi A berhasil dikuasai oleh Gaza milik Saiful dari Kaca Piring BC. Untuk sesi B, giliran Gatot Koco besutan Cavel yang bertengger di puncak podium. Diego milik Bima kebagian juara 1 di sesi C.

Sedangkan di kelas cucak hijau, Kilat gacoan dari Echo, sukses menghipnotis juri dengan lagunya di sesi A sehingga mengantarkannya sebagai sang juara. Di sesi B ganti Timex milik Deni Gun’s BC yang tampil mempesona. Untuk sesi C, Melodi milik Ferdiansyah yang di sesi B hanya di podium 4, merangkak naik di podium 1.

Secara keseluruhan, latber Rabu Subdenpom BC  yang dimulai pukul 13.30 WIB berjalan lancar dengan menyajikan persaingan sengit di setiap sesinya. “Kami ucapkan banyak terikasih kepada kicaumania yang sudah ikut meramaikan latberan kali ini. Sampai jumpa lagi di latber Minggu,” tutup Yudhi di akhir acara. [vilmanz]

BROSUR & AGENDA LOMBA TERDEKAT, KLIK DI SINI

 

GAZA MENANGI SESI CENDET SESI A

 

PERTAMA di Surabaya dan Jawa Timur, lomba menyediakan DUA UNIT MOBIL! Siapkan jagoan Anda, tiket A dan B @ hanya 2,5 juta (36-G). Untuk brosur lengkapnya, KLIK DI SINI.

 

 

 

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: pakem love bird subdenpom bc

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp