GERBANG TAMAN SRIWEDARI SEBELUM RENOVASI (dok. pergimulu.com)

SRIWEDARI BERKICAU - SOLO PEDULI

Pertama, Lomba di Tengah Kota Solo, Dibuka Langsung Wali Kota

Taman Sriwedari, siapa tak mengenal. Masyarakat yang jauh dari Solo pun banyak yang mengenalinya dengan baik. Dibangun pada 1899, mulai dibuka untuk taman rekreasi rakyat sejak 1901. Sebagai ajang lomba burung berkicau, baru pertama kali pada 18 Desember besuk.

Event lomba burung berkicau dengan tajuk Sriwedari Berkicau - Solo Peduli ini diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta (Disbudpar), dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surakarta. Kepala Disbudpar Drs. Aryo Widyandoko, MH., mengungkapkan, dibukanya kembali Taman Sriwedari menjadi moment awal untuk meramaikan kembali taman yang pernah jadi idola dan destinasi utama masyarakat pada jamannya.

“Ini juga sekaligus untuk menunjukkan tekad bersama bahwa Sriwedari terus kita pertahankan, serta menegaskan Sriwedari milik kita semua. Sriwedari Berkicau diharapkan bisa menghidupkan sekaligus meramaikan kembali Taman Sriwedari yang sempat vakum," imbuhnya.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Event dikemas dalam bentuk gelaran Solo Peduli, guna meningkatkan kepeduliaan terhadap sesama. Panitia sudah menyiapkan sejumlah bantuan yang akan dibantu oleh Dinas Sosial Kota Surakarta untuk penyaluran dananya ke Panti Asuhan yang sudah direkomendari namanya.

Secara simbolis, panitia melalui Dinas Sosial akan mengundang beberapa perwalikan penerima dari panti asuhan untuk hadir. dan menerima langsung bantuan hibah. Rencananya, yang akan membuka lomba sekaligus juga menyerahkan bantuan hibah secara simbolis, Bapak Walikota Surakarta.

Nina Herlina, Kasubag TU UPT Kawasan Wisata Kota Surakarta selaku pengelola Taman Sriwedari menyebutkan, taman seluas 9,9 hektar itu saat ini masih dalam proses pembenahan dan revitalisasi. “Belum selesai sepenuhnya, tetapi untuk keperluan lomba burung berkicau besuk Minggju, Insya Allah sudah cukup nyaman dan memadai.”

Ditambahkan Sumeh, Kepala  UPT Kawasan Wisata Kota Surakarta event lomba burung ini akan menjadi titik awal masyarakat bisa kembali menggunakan dan memanfaatkan Taman Sriwedari sebagai venue untuk beragam kegiatan kreatif. 

 

 

Gantangan akan ditempatkan di bagian depan, dekat dengan jalan raya Slamet Riyadi, sebelah barat Grha Wisata Niaga. Pintu akses bisa dari gerbang Graha Wisata Niaga atau Museum Radya Pustaka, bisa juga dari belakang melalui pintu lapangan panahan. Pecinta burung berkicau yang dikoordinasi oleh kelompok “Jasun Van Javas” siap mendukung dan meramaikan gelaran ini.

Para kicaumania pastinya akan merasa nyaman, lokasi luas, rindang, dan kondusif untuk kegiatan lomba burung. Banyak spot permanen yang bisa dimanfaatkan untuk istirahat burung dengan fasilitas pendukung yang lengkap.

Kicaumania yang akan hadir tak hanya seputar Solo Raya saja, banyak juga dari luar daerah yang siap merapat. Sejauh ini, gelaran lomba cukup efektif sebagai sarana promosi pariwisata, mendatangkan tamu dari luar Kota, dan secara langsung ikut menggerakkan sektor UMKM.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Kegiatan lomba burung ini tidak berjalan sendirian. Mulai Sabtu sudah ada kegiatan untuk UMKM, terus berlanjut dalam satu rangkaian dengan lomba burung pada hari Minggu dan akan dilanjutkan dengan acara nonton bareng final Piala Dunia 2022. Dengan demikian, masyarakat sudah bisa datang ke kawasan Taman Sriwedari khususnya sekitar Graha Wisata Niaga sejak hari Sabtu sampai Minggu.

Sementara itu, Alan Javas selaku ketua panitia pelaksana menjelaskan, event ini akan membatasi peserta 24 dan 36-G saja, dengan penilaian terbuka oleh juri-juri independen. “Lomba akan kita siapkan supaya nyaman, tertib tanpa teriak, semua bisa ikut mendengar dan menikmati suara burung. Juri pun akan menilai burung sesuai fakta lapangan, amanah. Kita semua akan bisa menikmati jalannya lomba dengan nyaman.”

Alan juga mengungkapkan, sampai tulisan ini dibuat, sudah banyak yang memesan tiket. “Tidak hanya dari seputar Solo Raya saja. Dari luar kota juga banyak, mereka kangen lomba ke Solo, apalagi beberapa event tanggal 11 Desember kemarin yang mau didatangi akan ditunda, sebagai ganti terdekat ya ke event ini.”

Kelas yang dibuka memang terjangkau, bisa diikuti semua kalangan, tetapi tetap terjaga prestis atau gengsinya. Tersedia tiket komunitas mulai 30 dan 50 ribu rupiah. Untuk kelas reguler mulai 110 K hingga yang tertinggi 1.100K.

 

 

SEKILAS SEJARAH TAMAN SRIWEDARI

Taman Sriwedari dibangun oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) X. Lokasi seluas 9,9 hektar itu dibeli oleh Paku Buwono IX dengan harga 65.000 Gulden, kemudian diberikan kepada Ananda Paku Buwono X sebagai hadiah.

Pada 1899, dibangun untuk kawasan rekreasi, hiburan, dan tempat rekreasi bagi keluarga Keraton. Dari situlah, muncul istilah "Kebon Rojo" (Taman Raja), sebelum dijadikan kawasan rekreasi keluarga istana.

Taman Sriwedari awalnya dikembangkan sebagai Taman Kota, dan sejak tahun 1901 dijadikan kawasan rekreasi bagi keluarga keraton dan rakyatnya.

 

FX. HADI RUDYATMO. MEMBANTU KEMBALINYA TAMAN SRIWEDARI KE MASYARAKAT SOLO. (dok. warta mataram)

 

Seperti kita ketahui, taman ini sempat bersengketa terkait hak kepemilikannya beberapa tahun terakhir. Situasi yang membuat upaya pembenahan dan renovasi sempat terhenti.

Saat ini, angin segar khususnya bagi masyarakat solo sudah berhembus. Berkat upaya dan bantuan dari Bapak FX. Hadi Rudyatmo beserta Tim, sudah terbit putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 2085 K/pdt/2022.

Dengan adanya putusan MA di atas, bisa menjadi pegangan bahwa per Oktober 2022 ini, Taman Sriwedari adalah milik masyarakat Kota Surakarta dan bisa menjadi tempat berkegiatan kembali. [burugnews]

 

BROSUR SRIWEDARI BERKICAU - SOLO PEDULI:

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

JADWAL LOMBA SRIWEDARI BERKICU - SOLO PEDULI:

 

KATA KUNCI: sriwedari berkicau - solo peduli taman sriwedari upt kawasan wisata alan javas nina herlina sriwedari berkicau solo peduli

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp