NGEKEK DUA MENIT, LB DOA IBU JADI TONTONAN

SOFT LAUNCHING ORIQ JAYA JEMBER

Pakem Love Bird Jadi Idola, Do’a Ibu dan Sinyo Berkuasa di Dua Kelas Berbeda

Lahirnya EO Oriq Jaya di Jember, memberi warna tersendiri bagi para kicaumania khususnya ngekekmania Jember. Dengan penilaian sistem stik di kelas love bird, Do’a Ibu dan Sinyo, keluar sebagai bintang lapangan di kelas yang berbeda.

Sistem penilaian love bird menggunakan stik 4 warna yang tertancap rapi di kolom meja sesuai nomer gantangannya, menjadi kepuasan tersendiri bagi para ngekekmania di lounching Oriq Jaya Jember. Berlokasi di arena GSS Jenggawah pada Minggu, 24 November 2019, Soft Lounching ini berlangsung lancar tanpa ada protes dari peserta.

 

 

Biar burung mau teler maksi, di-quattrick aja... Hubungi nomor yang ada di baner berikut untuk mendapatkan produk QUATTRICK yang asli, atau melalui Bukalapak atau Tokopedia.

 

Dihadiri kicaumania dari berbagai kota luar Jember, seperti Banyuwangi, Lumajang, dan Madura, even yang dimulai tepat pukul 11.00 WIB ini, mampu menyajikan lomba yang diidam-idamkan para kicaumania. Minim teriakan, tepat waktu dalam penjurian, dan juri teliti memilih sang jawara, itulah gambaran yang ada di Soft Lounching EO dengan logo 2 bintang ini.

Ketua Oriq Jember, Gus Saiful, mengaku puas karena gelaran perdana EO yang diketuainya bisa berjalan sukses dan lancar. “Kami EO baru yang hadir di Jember. Pada gelaran lounching ini, masih dalam tahap pengenalan sistem penjurian Oriq Jaya. Alhamdulillah dari awal hingga acara usai, peserta tidak ada yang protes dan mengaku puas dengan pakem Oriq Jaya. Terutama di kelas love bird dengan penjurian stik,” pungkasnya di sela-sela penyerahan gelar burung terbaik.

 

GUS SAIFUL (TENGAH) DAN PARA PENGURUS ORIQ JAYA JEMBER

 

Do’a Ibu milik Andre Pras/Penthil dari Duta Clurig Cup Banyuwangi, berhasil menyapu bersih 3 podium puncak saat berlaga di kelas love bird fighter. Memiliki kekean lantang dan berdurasi istimewa hingga menyentuh 2 menit dalam sekali tarik, mampu membungkam lawan-lawannya yang juga rata-rata memiliki durasi panjang.

Turun di kelas fighter Oriq Midaz, Do’a Ibu berhasil meninggalkan Gadis Manja milik Rendy dari Suworo BC dan Neng Ricis andalan Fadil dari Libas SF, dengan poin yang terpaut cukup jauh. Sedangkan di kelas Oriq The Rock, persaingan justru hampir sepadan ketika Do’a Ibu berhadapan dengan Miracle milik Cin Han Endarto dari G2K. Kekean dengan durasi menitan disajikan oleh ke dua gaco papan atas ini. Sayang, Miracle gagal menumbangkan Do’a Ibu karena kekeannya banyak yang terbuang di ring.

 

SUKSES KUASAI KELAS FIGHTER, LB DOA IBU BOYONG TERBAIK

 

Di sesi Oriq Star Up, Do’a Ibu kembali memamerkan kekeannya yang menyentuh durasi 2 menit 13 detik (real terekam camera HP). Meski hanya sekali ngekek, love bird pasjo ini berhasil untuk ke tiga kalinya menempati podium puncak.

Dengan aksinya yang mendominasi di 3 kelas, Doa Ibu didapuk sebagai peraih gelar burung terbaik di kelas love bird fighter tanpa ada perlawan.“Baru 2 bulanan saya beli Do’a Ibu. Alhamdulillah durasinya molor drastis di tangan saya. Beberapa gantangan di Banyuwangi, Do’a Ibu sudah tidak boleh turun. InsyAllah besuk main di M1 Subdenpom BC. Tiket sudah aman,” kata Penthil yang akan menggelar even Cluring Cup pada 15 Desember 2019.

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Aksi sapu bersih juga terjadi di kelas love bird bebas aksi. Sinyo milik Sultan Arya dari Madura, sukses memamerkan aksi konsletnya dengan kekean minor berdurasi panjang. Volumenya yang cristal dan gaya unik goyang leher, menjadi pusat perhatian peserta lain yang hadir. Turun dua kelas, tropi juara 1 berhasil dibawa pulang, plus tropi terbaik di akhir laga.

Kehadiran Sultan Arya di Jember, sebenarnya bukan untuk membawa Sinyo berlomba. “Ke Jember nganterin istri ikut seminar. Sekalian bawa Sinyo buat nambah-nambah saudara kicaumania. Karena di Madura, tidak ada yang merawat kalau saya tinggal,” ujar Sultan Arya yang mengoleksi tropi piala raja September lalu lewat aksi Sinyo.

 

SINYO ASAL MADURA KUASAI KELAS LB BEBAS

 

Meraih dua kali juara 1, Sintya milik Dicky dari JTM SF, berhasil keluar sebagai burung terbaik di kelas love bird paud. Kekean berdurasi panjang yang dibawakan dengan karakter semi konslet, membuatnya menjadi pengoleksi poin tertinggi di kelas Oriq The Rock dan Oriq Canary.

Sedangkan di kelas love bird pemula, tropi terbaik digondol oleh Gadis polesan Rijli dari Play Boy BC. Turun di tiga kelas, Gadis berhasil menyapu bersih semua podium puncak. “Alhamdulillah masih bisa tampil maksimal. Puas dengan system ini, karena burung fokus bunyi, tidak takut dengan teriakan sebutan juri dan stiknya,” ujar Rijli yang menunggu even-even Oriq Jaya selanjutnya.

 

ANGKAT DARI KANDANG, MB VENOM LANGSUNG JADI TERBAIK

 

Di kelas ocehan murai batu, Venom milik Yunus YNS dari Sabar BC, kembali membuktikan kehebatannya di atas arena. Meski murai batu ekor hitam ini baru dicabut dari kadang ternakan, tapi performanya tak sedikitpun mengalami penurunan. Gaya sujud saat membawakan lagu roll tembak, mampu diperagakan dan membuat juri Oriq Jaya terpukau.

Meraih juara 1 di kelas Star Up dan juara 2 di kelas The Rock, Venom akhirnya keluar sebagai peraih gelar terbaik setelah menang tos lawan Destroyer milik Agus Tinus, yang sama-sama mengantongi kemenangan sebagai juara 1 dan 2. “Habis main, nanti langsung masuk kandang untuk bantu betinanya ngeloloh anakannya,” kata Yunus YNS yang sudah biasa membawa Venom tanpa persiapan apapun.

 

Ini dia asupan tambahan yang paling pas buat nyeting Paud. Sudah banyak yang membuktikannya...  Bila Anda belum bisa mendapatkannya di kios terdekat, bisa menghubungi nomor yang tertera pada baner berikut, atau langsung lewat Tokopedia / Bukalapak.

 

Untuk terbaik di kelas cucak hijau, Lano milik Misky dari Kraton Yakin BC, yang berhasil meraihnya. Tampil stabil membawakan besetan-besetan kasar dengan gaya ngentrok jambul hiper, membuatnya selalu dilirik juri. Sukses mengantongi juara 1, 2, 2, Lano membuktikan kesetabilannya turun di tiga sesi.

Selanjutnya, Lano akan dipersiapkan untuk berlaga di Kades Cup 1 Tempurejo pada 22 Desember mendatang. Sebelum melawat ke even itu, M1 Subdenpom BC akan menjadi even terdekat yang Misky bidik bersama Lano. “Mumpung kondisi bulu sudah rapi, even-even seputaran Jember akan saya datangai bersama Lano,” bilangnya.

 

NYARIS HATRIK, CH LANO JADI TERBAIK

 

Kenari Dollar besutan terbaru Diansyah PBB BC, akhirnya berhasil mengorbit di Lonching kali ini. Kenari dengan postur seperti Scootfancy ini, sukses meraih koncer A lewat lantunan lagunya yang bercengkok tajam. Gayanya yang gela-gelo dan memiliki volume melengking, mampu membuat juri Oriq Jaya terhipnotis. “Ini perdana Dollar turun lapangan. Besuk saya coba turun di M1 Subdenpom BC,” pungkas Diansyah.

Di akhir gelaran, peserta masih enggan beranjak pergi karena menunggu doorprice menari dari produk Oriq Jaya. Dua tebok love bird dan kaos produk Oriq Jaya, menjadi doorprice yang diidam-idamkan para kicauamania.

 

SQUAD ORIQ JAYA JEMBER

 

Dengan suksesnya lounching Oriq Jaya Jember ini, Gus Saiful berencana akan mengadakan even berskala besar untuk ke depan bersama EO yang Ia pimpin. “Tunggu saja even Oriq Jaya Jember dengan kemasan yang lebih mewah. InsyAllah awal tahun 2020 akan kami gelar. Kami masih godok kemasannya,” pungkasnya.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, termasuk BnR Award 15 Desember. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

MB FANTASTIC KUASAI SESI UTAMA

 

KN DOLAR SUKSES MENGORBIT

 

 

GADIS HARUMKAN NAMA PLAY BOY BC DI KELAS LB PEMULA

 

LORENA MENANGI SESI CIBLEK A

 

 

MENANGI SESI UTAMA, CH KERAMAT TERIMA BONUS

 

PAUD TERBAIK DI RAIH SINTYA

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

 

 

KATA KUNCI: launching oriq jaya jember lb do’a ibu lb sinyo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp