Peserta Sarasehan PBI Cab. Blitar

Sikapi Revisi Permen LHK 20/2018 dengan Penguatan Penangkar

Adanya Revisi Permen LHK No. 20/2018 yang menyatakan burung Cucak Rawa, Murai Batu (Kucica Hutan), Jalak Suren dikeluarkan dari daftar burung dilindungi membuat para penangkar di daerah kembali bergairah.  

Hal ini tercermin dari Sarasehan Keluarga Besar PBI Cab. Blitar, Kamis 06 September 2018 di Rumah Makan Kenduri depan Pasar Tlogo, Kanigoro, Kabupaten Blitar yang dihadiri Satya Nova Tri Laksana, ST. alias Sinyo Speed yang menjabat Ketua PBI Cab. Blitar, Sumardi Wakil Ketua PBI Cab. Blitar, D. Ainur Rofiq, ST, MSi. Seksi Konservasi, Babyt  Santoso, SE., Fungsional Juri Muda, Agus Wibowo, Spd., Fungsional Juri Muda dan para penangkar.

 

 

Suasana Sarasehan, Gayeng

 

“Semua sudah disepakati bersama selanjutnya kita kawal dan kita jalankan kesepakatan secara bersama-sama, ada atau tidaknya permen  20/LHK/2018, PBI sudah melakukan seperti yang tertuang dalam AD/ART PBI, Bab II Pasal 4 seperti  jenis burung lokal non ring (bukan hasil penangkaran) yang boleh dilombakan murai batu, kacer, cucak hijau, tledekan, anis merah, cendet, cucak jenggot, namun hasil rapim PBI januari 2015 salah satu kebijakan yang dihasilkan menyatakan terhitung sejak Januari 2017 jenis murai batu bukan hasil penengkaran dihilngkan, Dengan demikian muraui batu yang dilombakan sejak Januari 2017 wajib ber ring,” terang Sinyo Speed.   

Murai batu yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan dinyatakan tidak masuk dalam burung yang dilindungi karena sudah banyak yang bisa mengkarnya, disambut antusias. “Karena itu pemerintah memfasilitasi pendataan, tidak ada keraguan dengan adanya revisi, burung harus ber-ring, beli murai dari penangkar. Selain itu ada Perdes  yang lebih men-save, seperti di Kerjen Srengat Blitar Burung Hantu sudah dilindungi dengan Perdes,” terang D. Ainur Rofiq ST, MSi Kabid Konsernvasi dan Kemitraan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Blitar yang sekaligus sebagai seksi konservasi di jajaran struktur PBI Cab. Blitar.

 

Sinyo Speed, Reword Sertivikat Kelahiran Burung

 

Sarasehan yang dikuti sebagian besar penangkar  Blitar ini banyak memberikan pendapat dan masukan seperti Rudi pemilik RR99 BF, “kalau peternak sapi dan kambing dapat bantuan, peternak murai yang harganya 6x harga sapi tidak dapat bantuan, padahal seorang breeder juga menciptakan lapangan kerja, biasanya seorang breeder mempekerjakan 4-5 orang, untuk penjaga atau keamanan, pencari jangkrik, pencari kroto, sangkar. Hal ini berimbas pada banyaknya kebutuhan akan ulat maupun jangkrik, berepa ton para peternak ulat kandang dan jangkrik harus berproduksi, peternak belum mendapat sentuhan,” ungkap Rudi.

“Blitar merupakan salah satu produsen ulat kandang terbesar di Indonesia, peternak baru kalau bisa dimodali, pengrajin sangkar burung diikutkan kegiatan pameran UKM sehingga produknya makin dikenal, saat gelar lomba PBI ada kelas khusus buat penangkar jika burungnya menang dan ber-ring dapat bonus tambahan, bonus dari saya” kata  Babyt.

 

Pengin rasakan sensasi pakan dengan kualitas terbaik, VIRALin saja!

 

Hasil sarasaehan secara keseluruhan menyepakati adanya pendampingan, bimbingan, aktualisasi kemudahan untuk  Penangkar binaan PBI.  Pengkoordinasian dan menjembatani urusan-urusan pada dinas-dinas terkait, seperti permodalan ke dinas Koperasi, masalah breeding ke dinas Peternakan. Bimbingan dan pemanfaatan penangkaran dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang bagi Penangkar Binaan. Pentingnya peran burung didalam siklus ekosistem alam.  Pemanfaatan penangkaran yang lebih tepat guna, karena ada efek domino dari kegiatan penangkaran secara langsung. 

“Penangkar atau Peternak adalah ujung tombak dari konservasi, karena itu sinergitas dan kesesuaian dari  tindak lanjut hasil revisi Permen 20/LHK/2018 terhadap aktualisasi penerapan di lapangan harus terwujud. Tak kalah penting diusulkan secara serius ada reward kepada penangkar Blitar dalam hal ini bisa berupa bantuan dana, show up hasil penangkaran dan kemudahan disegala bidang, serta pemberian informasi yang tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya dari pemerintah melalui Dinas terkait, sehingga para penangkar tidak menyerap informasi yang tidak benar atau Hoax yang dapat meresahkan penangkar,” tandas Sinyo Speed yang saat ini telah meng-konek-kan PBI dengan DLH untuk mengangkat peternak akar rumput. “PBI organisasi yang berorientasi ke konservasi bukan ke arah industrial, jadi tidak melulu lomba, porsi untuk konservasi lebih banyak,” lanjutnya.

 

D. Ainur Rofiq ST, MSi (kanan), menampung aspirasi para penangkar

 

Dengan adanya kesepakatan tersebut, diperlukan pertemuan secara periodik, baik berupa musyawarah ataupun koordinasi antar Penangkar, PBI dan pihak Pemerintah utamanya Dinas terkait, karena itu disepakati pula pertemuan rutin antar penangkar yang akan diadakan sebulan sekali, untuk pertemuan pertama kali akan diadakan di rumah ketua PBI Cab. Blitar.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

Babyt (kaos hijau), usul Lomba PBI ada Kelas Khusus bagi Penangkar

 

Pastikan burung tampil maksimal dan berpeluang juara. Sediakan selalu MONCER1, asupan paten para juara, dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

 

 

KATA KUNCI: revisi permen lhk 20/2018 pbi cab blitar sarasehan sinyo speed pbi cab. blitar

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp