SIEN RONNY, PUAS KALAU JUARA DARI BURUNG MILIK SENDIRI

SERUNYA PERTARUNGAN DI BnR AWARD

Sien Ronny Siapkan 1 Milyar Bagi yang Mau Bersaing Perebutkan SF dengan Burung Milik Sendiri

Kamis, 12 Desember 2019 - PROFIL

BnR Award, event yang  digelar untuk memperingati Anniversary ke-12 BnR Indonesia, tinggal beberapa hari lagi, tepatnya pada Minggu 15 Desember 2019. Namun perang urat syaraf sudah lama bergaung, terutama pada perebutan Juara Umum SF.

Salah satu isu yang sempat ramai diperbincangkan, juga pernah pernah diulas burungnews.com. Isu itu menyebutkan ada pihak yang ingin merebut juara SF, sudah mulai bergerilya memburu burung-burung potensi juara.

BACA: Gerilya Poin di BnR Award, Ada yang Berani 4 Juta

Masalahnya, jago-jago yang potensial juara itu bukan diburu untuk dibeli, tapi untuk dipinjam atau disewa. Orang itu akan menyediakan tiket, dan nantinya juga menjanjikan akan mengganti sampai 4 juta rupiah setiap kali poin juara 1. Jadi si empunya burung tinggal berangkat saja ke lokasi lomba di Bumi Perkemahan Cibubur.

Secara aturan lomba di mana pun dan apa pun EO-nya, cara-cara ini memang akan tetap sah sepanjang dilakukan dari awal. Sebab, panitia hanya menilai atau melihat dari sisi struk yang dikumpulkan sebelum lomba.

Data yang tertera di struk itulah yang kemudian jadi patokan untuk menghitung poin juara umum, baik itu SF maupun BC. Struk dinyatakan sah dan poinnya akan dihitung, apabila sudah dikumpulkan sebelum lomba dimulai (dimasukkan ke gelas saat akan atau begitu selesai menggantang burung), form diisi lengkap, jelas, tidak ada coretan, termasuk coretan nomor gantangan karena BnR tidak mengijinkan pindah nomor gantangan. Struk susulan apalagi setelah penilaian selesai tidak sah untuk poin juara umum.

Namun bagi sebagian kicaumania, cara-cara merebut juara umum dengan jalan meminjam burung orang lain dianggap menodai sportivitas dan menghianati hati nurani. Dengan cara ini, bahkan orang bisa merebut juara umum meski tidak membawa burung.

Apalagi, saat ini juga ada penyedia jasa bagi mereka yang ingin meraih juara umum tanpa harus membawa burung. Mungkin ini kabar baik bagi sebagian kicaumania, juga bisa menjadi berita buruk bagi yang lain. Suka tidak suka, inilah kenyataan yang ada di dunia lomba burung saat ini.

Salah satu yang tidak sepakat dengan model ini adalah Sien Ronny, kicaumania gaek dari Surabaya. “Waduh, itu cara jalan pintas. Mungkin lebih simpel, praktis. dan hemat tentu saja. Kalau mau, saya bisa saja melakukannya dan berani diadu. Mungkin sehari bisa menang di semua lomba yang digelar di Indonesia.”

Namun, puluhan tahun menjalani hobi burung, dasarnya Sien Ronny memang benar-benar cinta dan juga paham burung. “Saya berani beli burung mahal kalau memang bagus. Kepuasannya itu kalau burung milik kita sendiri bisa meraih juara karena memang bagus dan layak juara. Kalau hanya nama yang muncul sementara burungnya antah berantah entah milik siapa dan dari mana, di mana seninya, di mana puas dan bangganya,” ujarnya kepada burungnews.com.

Sejak jauh hari, Sien Ronny pun menyatakan ingin turun dan berburu juara umum SF di event akbar akhir tahun BnR Award. Sien pun mengaku terus melakukan persiapan, baik dari jago-jago yang sudah ada, juga terus melakukan aksi pembelian jago-jago baru yang dirasa memang perlu dan dibutuhkan untuk memperkuat amunisi.

“Bagi saya, kepuasan dan kebanggaan itu sesuatu yang sangat mewah. Jadi saya oke-oke saja misal harus keluar banyak uang asal hati ini merasa puas dan bangga. Ingat dan catat, kepuasan itu tidak akan datang manakala saya dinyatakan menang tapi dari burung-burung yang bukan milik saya. Untuk mengetahuinya saya kira itu mudah saja, para pemain burung bisa mengetahuinya dengan mudah apakah seekor burung yang menang untuk merebut juara umum itu benar milik sendiri atau dari meminjam.”

Sien mengaku mendambakan lomba seperti jaman dulu, saat orang bisa meraih juara umum sepenuhnya dari burung milik sendiri. Tidak ada tradisi meminjam burung orang lain agar poinnya bisa menumpuk.

“Bagaimana biar tradisi itu bisa kembali dengan cara yang lebih cepat? Maka saya berani nantang siapa pun yang ingin merebut juara SF di BnR Award. Kalau bisa bersaing murni dengan burung yang benar-benar milik sendiri, saya berani buka penawaran 1 milyar. Kalau saya kalah, Anda yang menang dengan murni burung milik sendiri bisa bawa pulang uang 1 milyar.”

Sien Ronny menggaris bawahi, tantangan ini bukan untuk sok-sokan. “Maaf, tantangan ini murni dilatarbelakangi keinginan agar kita bisa kembali menjadi penghobi yang sebenarnya. Mau menang atau kalah, ya dari burung milik sendiri. Pastinya cara seperti ini akan membuat kemenangan atau kekalahan kita terasa terhormat.”

Apa yang bisa disimpulkan dari tantangan beliau? Rupanya, Sien Ronny pengin menunjukkan bila ia masih tetap konsisten dalam menjaga prinsip yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran. Hobi itu biar bisa membuat hati merasa senang, puas, dan bangga, mesti dijalani secara apa adanya. Gentleman bro. Tak perlu memaksakan diri pengin jadi juara, kalau dari hasil pinjam atau nyewa, sebab hanya kesenangan dan kepuasan semu yang didapat. [maltimbus]

KATA KUNCI: sien ronny gerilya poin di bnr award juara dari burung sendiri