SELAMAT JALAN TABA

SELAMAT JALAN LOVE BIRD TABA

Jago Andalan yang Penuh Tanggung Jawab Telah Pergi Selamanya

Jumat, 10 April 2020 - PROFIL

Taba, Salah satu love bird fenomenal asal Bandung yang berada bawah bendera Duta Ghoib, kini sudah tiada. Kebersamaannya dengan sang maestro love bird Fuad Achdiat memang termasuk singkat, namun banyak kenangan manis yang sudah ditorehkan.

Taba sudah sangat sering menang termasuk di ajang bergengsi. Tak hanya Bandung dan seputarnya saja, luar daerah bahkan sampai menyeberangi pulau pun sudah jadi rutinitasnya.

Pastinya Fuad dan kru Duta Ghoib amat sangat kehilangan, meskipun stok amunisi Duta Ghoib masih banyak berada di markas.

KRONOLAGI KEMATIAN TABA

Bagi Anda penggemar atau pengamat love bird, tentu cukup familiar dengan burung yang ciri khas bulunya jarang di bagian dada. Kalau pas tampil, gayanya miring ke kanan dan kiri, dibarengi dengan “ngekek” khasnya yang nyaring, durasi yang mumpuni, serta jedanya yang sangat rapat. Dialah Taba.

Itulah “first impression” yang membuat banyak orang-orang melirik Taba. Dengan banyaknya Love bird Nasional yang punya kualitas di atas rata-rata, Taba masih bisa bersaing dan membuat Fuad dan kru Duta Ghoib bangga.

TABA SELALU SUMBANG TROPI JUARA UNTUK DUTA GHOIB

Aksi Taba di lapangan banyak didokumentasikan media dan dengan mudah dicari di berbagai chanel YouTube.

Selain itu, Taba adalah love bird yang bisa dibilang sangat bertanggung jawab terhadap anakannya. Selain menjaga, Taba juga ikut menyuapi “loloh” dan “angkrem” anak-anaknya.

Fuad pun menyebutnya sebagai “andalan manis”. Ia merasa sangat diuntungkan mempunyai Lovebird seperti Taba. Keduanya seakan sudah mempunyai kemistri dan saling mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan satu sama lain.

Pada hari Kamis sore (02/04), Fuad sempat menanyakan kepada salah satu perawat di markas Duta Ghoib yaitu Gilang. Fuad merasakan ada yang tidak biasa dengan gerak-gerik Taba.

Keesokan harinya, Jumat (03/04) pagi, Fuad melihat Taba sudah berada di luar glodok dengan kondisi bulu seperti mengembang. Taba hanya diam saja.

Setelah itu Fuad bersama rekannya sepakat membawa Taba ke dokter hewan di daerah Buah Batu, Bandung. Di tempat dokter hewan, Taba langsung di tangani.

DETIK-DETIK TABA PERGI

Dokter pun sudah mengatakan, “Jangan berharap banyak, karena melihat kondisinya seperti ini. Lagi pula gak bisa disuntik karena ukuran burung tidak memungkinkan.”

Pak dokter hanya memberikan vitamin dan antibiotik kepada Taba. Fuad pun tidak tinggal diam, ikut “loloh” guna membantu menjaga stamina Taba.

Apa daya, pukul 17:20 wib Taba sudah tidak bernyawa tepat di tangan Fuad. Entah apa yang dirasakan Fuad saat itu. Yang pasti Fuad sangat kehilangan andalan manisnya, yang selalu menemani ke mana pun Duta Ghoib berlomba.

Namun Fuad masih bisa terhibur dengan peninggalan Taba. Masih ada anakannya yang diharapkan bisa mengikuti jejak sang ayah, bahkan mungkin lebih.

Periode pertama menghasilkan 2 ekor Taba Jr, namun 1 ekor gagal loloh, jadi menyisakan 1 ekor yang sekarang sudah berusia 6-7 bulan. Periode ke 2, menghasilkan 1 anakan yang masih berusia 2-3 bulan. Fuad pasti sangat berharap semua keturunan Taba bisa membanggakan baik bagi dia secara pribadi maupun untuk team.

Selamat Jalan Taba!

KATA KUNCI: love bird taba duta ghoib fuad achdiat