TAKE OVER MB MERAPI

ROYAL MERAPI KLATEN TAKE OVER MB MERAPI + VIDIO

Jago Ring Silver PBI Ini Disiapkan Bertarung di Kelas Utama Dream Sengon, dari Mana Breedernya?

Tampil memukau di Twister Cup, murai batu Merapi milik Devi Okta PJT SF ini meraih dua kali juara 1 kelas Ring Silver PBI. Sempat jadi rebutan, akhirnya merapat ke kandang Royal Merapi Klaten. Pihak Royal Merapi mengaku sudah lama dalam pantauan. Dari mana asal-usul breedernya?

Ini menunjukkan bila secara kualitas dan penampilan, Merapi memang paling menonjol, di atas rata-rata. Keistimewaan Merapi rupanya sudah cukup lama diendus Noor RS, salah satu kier master Mr. Paul Intan – Royal Merapi Klaten. Bahkan melihat penampilannya, dua youtuber yang cukup berpengaruh, Oki Lintas Hobi dan Panji Wiguna pun akhirnya merekamnya.

“Saya tidak tahu burung milik siapa dan itu bakal juara lantas kemudian ditake over pak Paul Klaten. Hanya setelah mengamati beberapa saat kok saya lihat bagus, saya pun langsung mengarahkan kamera ke dia. Ternyata kemudian juara. Jadi rekamannya memang tertinggal beberapa saat, karena memang tidak direncanakan dari awal mula,” jelas Oki. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Panti Wiguna.

 

 

VIDIO MERAPI DI CHANEL LINTAS HOBI

 

Adapun Noor mengaku sudah cukup lama memantaunya. “Kami lihat ini burung bagus materinya, juga stabil penampilannya, hanya memang nyaris tak pernah terpublikasi. Jadi ya banyak yang  tidak mengenalnya,” ujar Noor RS.

Bila melihat ke belakang, sebelum meraih juara 1 dua kali atau nyeri di Twister Cup Semarang, Merapi sudah sering masuk papan atas. Tidak selalu juara 1 memang, tapi bisa masuk posisi 5 besar di event akbar secara apa adanya, jelas menunjukkan hal yang luar biasa.

Yang terakhir malah juara hingga 2 kali di event sekaliber Twister Cup garapan PBI Semarang. Musuhnya burung-burung kelas berat dan sudah langganan juara. Nyatanya Merapi masih bisa finis di tempat pertama.

 

 

“Tadi memang ada melihat beberapa yang mencoba meminang Merapi, tapi mereka kan baru kaget melihat penampilannya hari itu. Kalau kami kan sudah lama mantau. Jadi cara membuat hitungan tawarannya berbeda karena sudah lebih paham kualitas secara keseluruhan. Kalau hanya melihat sekali kan mungkin masih merasa ada menyimpan ragu jangan-jangan burung kagetan, soal stabilitas, dan semacamnya,” imbuh Noor.

Dari hasil pantauan Noor, Merapi termasuk burung yang stabil. Diturunkan hampir tiap dua pekan sekali, tak pernah lepas dari posisi papan atas. Bagaimana tidak, beragam keunggulan melekat padanya mulai volumenya dahsyat, lagunya ngerol panjang meliuk merdu didengar, kalau nembak juga berondong panjang dengan lagu kasar-kasar, dan yang bikin gemes ya gayanya yang benar-benar menggoda mata.

 

VIDEO PENAMPILAN MERAPI DI TWISTER  CUP (CHANEL PANJI WIGUNA):

 

SEBAGIAN CATATAN PRESTASI MB MERAPI:

Banteng Raiders Juara 1
Piala Pakualam Juara 4
Road to Gubernur Cup Jateng Juara 1, 1
Piala Canting Pekalongan Juara 3
Weleri Juara 2, 3
Twister Cup PBI Semarang Juara 1, 1

 

Di Twister Cup, Merapi sanggup mengalahkan sejumlah burung yang lebih mapan dan kerap merebut juara. Ada Pesona 56, jagoan milik Bambang AB Galeh itu bisa dikatakan langganan juara, seperti di Piala Pakualam, Piala Cisadane, bahkan di Twister pun dua kali juara di kelas lainnya, di dua kelas Ring Silver harus mengakui keunggulan Merapi.

Lantas, seberapa dalam Mr. Paul Intan mesti merogoh kocek agar Devi Okta mau melepasnya? Apalagi posisi di Twister Cup, Mr. Paul bukanlah satu-satunya orang yang berminat pada Merapi. Baik pihak Mr. Paul maupun Devi Okta enggan menyebutkan angka pastinya. Biar Tuhan dan mereka berdua saja yang tahu. Begitu penjelasannya.

 

MERAPI DAN LAWAN-LAWANNYA DI TWISTER CUP

 

Namun sebagai gambaran, Anton Tepos Jepara konon sudah membuka penawaran hingga 100 juta rupiah dan belum dikasihkan. Saat didesak, Noor RS dan Derick dari pihak Royal Merapi, tetap kekeh tak mau menyebut angka, dan tak mau terpancing dengan sodoran informasi penawaran sebelumnya untuk Merapi.

“Kalau soal jumlah biar pak Bos Paul dan Devi Okta saja yang tahu berapa persisnya. Tak kasih kisinya saja ya, dibanding sejumlah transaksi oleh pihak lain yang diklaim fantastis, ini mah lebih tinggi. Menurut kami itu memang harga yang sepadan dengan kualitas Merapi,” imbuh Derick, salah satu mekanik kepercayaan Paul Intan.

 

Biar murai batu Anda juga mau tampil memukau, di-quattrick aja... Hubungi nomor yang ada di baner berikut untuk mendapatkan produk QUATTRICK yang asli, atau melalui Bukalapak atau Tokopedia.

 

Kehadiran Merapi jelas akan menambah kekuatan skuad Royal Merapi. Sebelumnya, jago-jago Royal Merapi yang sudah kerap menyumbang poin antara lain dari jenis hwamey, kenari, cucak hijau, dan anis merah. Jagoan terbanyak adalah dari jenis anis merah, yang disebut-sebut sampai 40an ekor.

Makin banyaknya burung-burung handal yang masuk ke kandang Royal Merapi, sudah berlangsung sejak akhir 2018, sekitar setahun yang lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, bos Paul rupanya juga semakin sering membeli jago-jago baru. Sebagian besar dilakukan dalam senyap. Bahkan, para krunya juga seringkali tidak tahu sejak awal.

“Sering begitu, tahu-tahu kami disuruh ambil, atau tahu-tahu ada kiriman ke kandang. Unik memang. Beli burung itu karena suka dengan materi dan kualitasnya, bukan karena sering juara misalnya. Banyak yang benar-benar hanya buat dinikmati atau di dengar suaranya di rumah, bukan untuk lomba,” jelas Derick lagi.

 

DERICK RM BERSAMA MB MERAPI

 

Kini, Derick dan kawan-kawan akan menyiapkan Merapi dan jago lainnya guna bertarung di Dream Sengon Cup Jogja, 18 Agustus. Tentu saja, Noor dan kawan-kawan sadar bila musuh yang harus dihadapi di Dream Sengon tidaklah enteng.

“Tidak masalah, Merapi juga bakal turun di kelas utama tiket 3,5 juta dengan hadiah utama mobil, semoga mau tampil maksimal. Kami optimis secara materi dan performa, Merapi bisa bersaing dengan jago-jago papan atas lainnya yang datang dari blok Timur, Sumatera, dan Jabodetabek.”

Sebagai jagoan yang di kakinya bersemat ring Silver PBI, sudah barang tentu Piala Raja akan menjadi incaran berikutnya. Di Piala Raja, Merapi lebih fleksibel karena bisa diturunkan di kelas mana pun, bisa kembali bertarung di kelas khusus Ring PBI, juga bisa turun di kelas bebas murai batu (ring).

 

 

MERUNUT ASAL-USUL MERAPI

Setelah tampil memukau dan membuat banyak orang kagum, orang pun mulai penasaran dari mana asal-usul Merapi, siapa breedernya. Burungnews pun mencoba menelusurinya. Devi Okta ternyata mendapatkannya dari Rifki Konde Semarang, atau akun facebooknya Rifki Nugroho.

Konde memang cukup punya reputasi dalam mengorbitkan murai batu. Murai batu Ohara yang cukup legendaris misalnya. Sebelum jatuh ke tangan Prio AK 47 Bandung, Mr. Chandra mempercayakan rawatannya pada Konde. Karenanya setiap kali mau menurunkan Ohara, Prio biasanya juga selalu melibatkan Konde baik langsung atau  tidak langsung. “Kalau pas sempat, biasanya saya langsung yang pegang, tapi kalau sedang tidak sempat setidaknya terus memantau dan kasih tahu apa yang harus dilakukan oleh si perawat,” ujar Konde.

 

MR KING DI DEPAN KANDANG, DAN TROPI PAKDE KARWO

 

Rifki mendapatkan langsung dari Om King, kondisi bulu tua. “Kami waktu itu bertukar burung, saya ada hwamey, om King ada murai batu. Saling percaya saja karena sudah seperti saudara. Burung sejak lepas trotol sudah mabung sekali, nah ini sampai saya menjelang mabung ke dua. Tak lama kemudian memang mabung, lantas saya kasih master beragam burung.”

Nah pertengahan bulan puasa atau menjelang lebaran tahun ini, Rifki menjualnya. “Jujur saja, burung itu saya jual karena memang keburu butuh, mau lebaran he he. Awalnya sesungguhnya ada deal dengan Andri Bolang. Saya disuruh ngantar ke Ngawi, tapi waktu itu saya juga belum sempat-sempat. Sementara dengan pak Okta saya juga berteman baik, beliau sering main ke rumah saya. Hingga akhirnya beliau lah yang mengambilnya, dan oleh beliau kemudian diberi nama Merapi.”

 

 

Menurut Konde, ia merawat Merapi sekitar dua bulan sebelum akhirnya diambil pak Devi Okta. Rifki yang masih menyimpan dokumentasi foto Merapi saat berada di tangannya, dari ambrol hingga dorong bulu, kemudian membagikannya kepada burungnews.com. Masih bisa terbaca samar-samar nama Ganesha.

Adapun Mr. King mengaku ikut gembira setelah salah satu anakannya bisa berprestasi di tangan orang lain. Menurutnya ring dengan kode Ganesha itu menunjuk pada salah satu kandang yang berada di Gunungpati, Semarang. Di Gunungpati, Om King memiliki dua lokasi kandang, satu dengan ring Ganesha, satu ring Mr. King Tangerang. Di luar itu, juga masih ada kandang lainnya yaitu di Ambarawa (Kabupaten Semarang), Prambanan, dan di Tangerang sendiri. 3 yang terakhir memakai ring farm Mr. King Tangerang.

 

MERAPI SAAT DI TANGAN RIFKI KONDE

 

Merapi yang di kakinya bersemat ring Ganesha BF 101, adalah cucu dari jagoan Mr. King yang biasa dipakai lomba, yaitu Kawaguci. Nah, selama ini yang sudah lebih kina kenal adalah Kawaguci Jr, yang masih dipegang langsung oleh Mr. King sendiri. “Jadi Kawaguci Jr itu satu susuhan ada dua ekor. Yang jantan buat lomba, yang cewek kita ternak salah satu anaknya yang kemudian diberi nama Merapi itu.”

 

JUARA DI TWISTER CUP, KLIK DI SINI

BROSUR DREAM SENGON CUP, KLIK DI SINI

BROSUR MAHAKARYA BOROBUDUR, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA RAJA, KLIK DI SINI

 

DEVI OKTA & MB MERAPI. SAPU BERSIH 2 KELAS RING PBI SILVER

KATA KUNCI: murai batu merapi mr. paul intan klaten royal merapi klaten twister cup 1 semarang dream sengon cup 1 yogyakarta piala raja

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp