LOVE BIRD PUTRI GUCI RAIH PREDIKAT LOVE BIRD TERBAIK

ROAD TO PESUT CUP 3 KLATEN, #1

Terapkan Sistem Penilaian Love Bird Menggunakan Stop Watch, LB Putri Guci Raih Predikat Burung Terbaik

Terapkan sistem penilaian menggunakan stop watch, laga kelas love bird di Road To Pesut Cup 3 diikuti oleh love bird lovers dari berbagai daerah seperti Klaten, Gunung Kidul, Jogja, Solo, Magelang, Salatiga, Ambarawa, Bekasi, dan lain-lain.

Bak cendawan di musim penghujan, sistem penilaian yang dianggap lebih akurat dan kekinian ini mulai diadopsi oleh EO-EO di berbagai daerah. Di Klaten, sistem penilaian menggunakan stop watch ini mulai dikembangkan dan diujicoba oleh Bima dan kawan-kawan di Gantangan Balemunggur beberapa waktu lalu.

 

 

SUASANA KELAS LOVE BIRD DI ROAD TO PESUT CUP 3 KLATEN

 

Dalam sistem penilaian yang dikembangkan ini, ada dua model yang biasa dipakai yaitu satu juri menilai dua burung (menggunakan konsole yang berisi dua stop watch, biasanya untuk 16G / 24G) dan satu juri menilai empat burung (menggunakan papan yang berisi empat stop watch, biasanya untuk 36G / 48G).

Di sejumlah daerah memang sedang berlomba-lomba untuk mengadopsi sistem penilaian menggunakan stop watch ini seperti Solo, Purwodadi, Banjarnegara, dan lain-lain. Dengan sistem penilaian sendiri, juri sendiri, dan alat sendiri, mereka berharap bisa menyajikan sebuah lomba yang lebih terukur dan akurat.  

 

KONSOLE STOP WATCH ISI DUA, UNTUK KELAS LOVE BIRD UMUM 16-G DAN 24-G

 

PAPAN STOP WATCH ISI EMPAT, UNTUK KELAS LOVE BIRD FIGHTER DAN RESTART 36-G DAN 48-G

 

Membuka 12 kelas love bird, aura lomba di Road To Pesut Cup 3 memang begitu terasa. Sebagai pemain yang besar dari kelas love bird, Pesut SF memang mempunyai jaringan dan relasi dengan love bird lovers tanah air, tak mengherankan apabila peserta pun datang dari dalam dan luar kota.

Meski aura lomba sudah mendekati kopdar konslet Aa Duki, ada beberapa catatan yang harus diperbaiki di event kali ini seperti ketegasan panitia ketika mulai penilaian (masih saling tunggu), penerapan aturan tanpa teriak (masih ada suara alat bantu bunyi), pengecekan ulang alat (masih ada stop watch yang mati dan rusak), rekapitulasi nilai yang terlalu lama (korlap belum terbiasa), dan lain-lain.

 

BELUM TERBIASA, REKAP NILAI MASIH MAKAN WAKTU

 

Apabila kita menilik pada data juara di event kali ini, sejumlah burung memang terlihat dominan dengan memborong sejumlah gelar juara seperti Sarmanto, Jendral, Wiro, dan Cakra. Hal ini menunjukkan kalau love bird-love bird ini memang konsisten dan mempunyai catatan waktu di atas rata-rata. Masih adakah peluang untuk love bird-love bird konslet dengan spek tanggung untuk menang di sistem los poin?

Dominasi Putri Guci dan Dewi Ajeng milik H. Samsul Embun SF Tegal juga tidak terbendung di kelas Love Bird Fighter. Kerajinan dan kekekan panjang keduanya sempat undang decak kagum dan menjadi pusat perhatian. Bahkan, Putri Guci yang meraih tiga kali juara pertama akhirnya dinobatkan sebagai love bird terbaik di akhir lomba.

 

LOVE BIRD LOVERS JATENG - DIY

 

Meski ada beberapa gaco yang OP, persaingan di kelas Love Bird Fighter masih seru dan menarik karena sulit sekali membuat burung jenis ini mau langsung bunyi di lapangan. Tak mengherankan kalau kelas ini masih tetap ramai meski menggunakan sistem los poin juga.

Kelas Love Bird Restart menjadi satu-satunya harapan bagi gaco-gaco bahan dan tanggung untuk meraih kemenangan. Meski kelas ini dianggap bukan lagi adu kualitas tetapi lebih ke adu nasib, kelas inilah yang masih bisa membuat kelas love bird tetap berdenyut.

 

PUNGGAWA PESUT SF SAMARINDA. INISIATOR PENGGUNAKAN STOP WATCH DI PENILAIAN LB DI KLATEN

 

Fenomena unik lain untuk menggelar lomba love bird di kota kecil seperti Klaten adalah harga tiket yang terjangkau (di bawah 50 ribu). Dengan kondisi harga love bird di pasaran yang relatif rendah seperti saat ini, mereka tak berani main di tiket mahal. Ibarat main game, mereka terlanjur kena mental duluan.

Dengan dibukanya banyak kelas love bird di Road To Pesut Cup 3 kali ini diharapkan kelas love bird akan dilirik kembali oleh EO-EO lain. Dengan cara ini diharapkan kelas love bird bisa kembali ke masa jayanya dan kembali mengatrol harga love bird. Pilihan rasional lainnya adalah kelas love bird akan berkembang mandiri melalui kopdar-kopdar dan lomba khusus love bird. [asept]

 

 

 

 

BROSUR HALAL BIHALAL KICAUMANIA:

 

 

 

KATA KUNCI: road to pesut cup 3

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp