SAHABAT LAMA, COCOK DALAM HAL PENYELENGGARAAN LOMBA (foto Slank, kanan, dok. MEDIA RPM)

ROAD SHOW RPM FEAT ASHA SOLO, #4

Alasan Asha Gandeng RPM, Hingga Merasa Tak Salah Pilih

Selasa, 15 Oktober 2024 - PROFIL

Supri Asha dan istrinya Umy Asha, selanjutnya kita sebut Asha Solo, sejoli penggemar burung yang kini juga menjadi tokoh muda kicau mania tidak hanya di kawasan Solo Raya, tapi juga dikenal secara nasional. Ia sudah beberapa kali menginisiasi lomba, baik langsung maupun tidak.

Asha dikenal sebagai member SMM, juga ikut duduk di kepengurusan GMI. Road Show RPM Feat Asha Solo, menjadi event ke sekian yang digagas serta disupport penuh, dan secara langsung dikaitkan dengan namanya. Mengapa Asha memilih menggandeng RPM, bukan lainnya?

Kepada burungnews, Supri menjelaskan beberapa alasannya. “Secara garis besar ada dua sebab. Pertama, alasan subjektif. Ke dua, alasan objektif.”

ASHA DAN SLANK. DI ATAS PANGGUNG JUGA KOMPAK DAN "SEHATI"

Alasan subjektif, adalah soal hubungannya dengan Seno Slank, komandan RPM, secara pribadi. “Saya dengan Seno Slank itu sudah lama bersahabat, sangat dekat, sudah seperti saudara sendiri. Saya kenal dengan beliau sudah lebih 5 tahun, jauh sebelum ada SMM dan sejumlah EO lain yang muncul kemudian.”

Karena kedekatannya secara pribadi, membuat keduanya jadi sering ngobrol soal apa saja, termasuk soal hobi burung berkicau, khususnya murai batu. “Termasuk ketika hendak membentuk RPM, om Slank juga hubungi saya, ngajak diskusi, minta pendapat, masukan, dan semacamnya.”

Alasan subjektif berikutnya, ketika membicarakan persiapan lomba, semua juga terasa mudah dan mulus. “Om Slank itu orangnya luwes, juga simpel ketika mau menyepakati soal pola kerjasama. Soal hitung-hitungan misalnya, tidak njlimet, tapi bukan berarti menggampangkan. Semua tetap detil, jelas dan clear dari awal, jadi kami dari pihak Asha dan pihak RPM, bisa menjalaninya dengan enak dan mantap, tak ada keraguan, bebas dari rasa khawatir ada yang nggandul di belakang.”

Setelah RPM berdiri, Supri juga sudah beberapa kali datang dan mengikuti lombanya. “Lomba yang begitu mengasyikkan. Saya kira RPM itu salah satu (arena) lomba yang bahkan paling mengasyiikan. Saya merasa cocok dengan mentalitas panitia, team juri, dan para pesertanya.”

Nah kecocokan dari sisi gelaran lomba, yang disebutnya sebagai alasan objektif, yang kemudian mendorong Supri merasa perlu dan mantap untuk menggandeng RPM dan membawanya bikin lomba di Karanganyar. Grand Sondokoro, yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggalnya, dipilih menjadi lokasi lomba. Tempat ini sudah beberapa kali menjadi venue lomba burung, seperti Bupati Cup Karanganyar, PMM, hingga Kopdar GMI.

“Event hari ini saya rasa lomba terbaik yang saya ikut terlibat langsung dari awal. Persiapannya cukup singkat, hanya satu bulan saja, lalu satu pekan proses bikin brosur. Kicaumania langsung membanjiri pesanan tiket dengan sangat antusias. Hanya perlu 2 pekan setelah brosur beredar, sebagian besar tiket, yang 1 juta ke bawah, sudah sold out. Untuk kelas utama akhirnya juga habis H-3. Ini luar biasa sekali. Sampai-sampai kami tak perlu mikir bagaimana mencari peserta.”

SLANK, ASHA, DAN H. WIWIED PRASASTI. PERSAUDARAAN TANPA BATAS

Kemasan yang ditawarkan, dengan kelas tertinggi 2,2 juta, sebenarnya termasuk “mahal” untuk ukuran daerah. Sejumlah event dengan kemasan setara yang digelar di kawasan Solo Raya bahkan blok tengah lainnya, juga kesulitan memenuhi kuota peserta G-24 pada level tiket 700 ribuan ke atas. Bahkan di kota-kota besar pun, faktanya tidak semua EO bisa habis tiket-tiket kelas atasnya.

“Jadi, ini yang membuat saya mau mengatakan tidak salah pilih. Sesuai prediksi. Citra positif yang sudah menyebar luas, membuat RPM laku dijual di sini, di tempat yang cukup jauh dari “rumah”-nya, laris manis bahkan. Para member dari Ponorogo dan sekitarnya atau wilayah Jawa Timur, juga tetap datang mengejarnya. Soal partisipasi peserta, kita sudah tak perlu pusing, tak banyak mikir, sudah banyak yang berebut  ikutan. Ini hal yang luar biasa, bahkan awalnya tidak kepikiran antusiasnya bakal sebesar ini.”

Secara pelaksanaan, apa yang ia lihat dan rasakan ketika ikut lomba di RPM Ponorogo, kembali terulang secara persis di Road Show RPM ini. “Pesertanya penuh semua, semuanya asyik, tenang, tertib, sopan. Panitia menyiapkan team keamanan, ternyata tidak perlu harus galak, tidak perlu pasang muka cemberut, semua peserta sudah nurut, sampai juri selesai nancap koncer juga tetap nyantai dan asyik.”

Sangat masuk akal dan bisa dipahami, bila Supri pun merasa lega sekali. “Jadi keputusan menggandeng RPM dan mengajak bikin lomba di sini, secara keseluruhan terbukti tidak salah kan. Maka seandainya pun alasan menggandeng RPM lebih karena alasan subjektif sekali pun, yang penting pada ujungnya akan berakhir bahagia, seperti yang saya rasakan saat ini.”

Ketika obrolan antara burungnews dan Supri Asha berlangsung, lomba baru berjalan sekitar sepauruh. Namun dari situasi yang sangat kondusif, sangatlah meyakinkan bila sampai akhir sesi pun situasinya akan tetap sama. Begitulah, sampai lomba berakhir, semua memang baik-baik saja.

“Nah, jawaban saya soal alasan menggandeng RPM, masih tetap berlaku loh. Keputusan memilih untuk menggandeng RPM bikin lomba di sini jelas terbukti tidak salah kan. Sejujurnya, hari Jumat saya sudah merasa tenang, sudah sangat yakin segalanya bakal berjalan baik-baik saja,” ujar Supri seakan menegaskan kembali, keputusan dan pilihannya pada RPM benar-benar sudah tepat. [maltimbus]

SUPRI ASHA MEMANTAU LOMBA (dok. MEDIA RPM)

RPM MENERAPKAN AJUAN TERBUKA (dok. MEDIA RPM)

SENO SLANK, SUPRI, DAN PANITIA ROAD SHOW RPM FEAT ASHA SOLO (dok. MEDIA RPM)

BREAKING NEWS! Piala Walikota XI Yogyakarta pindah lokasi ke gantangan JATAYU STADIUM, Komplek Purawisata Jalan Brigjen Katamso.

BROSUR ANNIVERSARY PRASASTI - MALANG

BROSUR SMM FEAT H. JUI

BROSUR PIALA MASTERPIECE ARENA 2

KATA KUNCI: asha solo seno slank slank ponorogo road show rpm feat asha solo