R SIDIK. BERIKAN OBAT LEMAN'S KEPADA JAGONYA

R SIDIK, TOKO PAKAN BURUNG UTOMO PS MOROSENENG

Dari Jualan Mie Ayam Keliling, Sukses dengan Toko Pakan Burung, hingga Kegirangannya Burung yang Dikira Mau Mati Bisa Sembuh

R. Sidik dibuat bingung setelah jagoannya yang baru dibeli dua bulan, pagi hari saat hendak dirawat sudah tidak kuat nangkring. Sempat cemas, kehilangan harapan. Beruntung, setelah memberikan salah satu obat di etalase tokonya, sore sudah mau pulih.

Sebelum sukses dengan toko pakan dan perlengkapan burung lainnya, ia pernah kerja di garmen, lalu keluar dan jualan mie ayam keliling. Rejeki rupanya tak jauh dari hobinya, memelihara dan mendengarkan suara burung.

Ya, Sidik mengaku dulunya harus menjalani kehidupan cukup berat. “Saya dulu penjual mie ayam keliling, dari kampong ke kampong mendorong gerobak,” ujarnya mulai mengenang masa lalunya.

Sebelum itu, Sidik juga kerja di perusahaan garmen. “Tapi bosan, hasilnya juga pas-pasan. Ingin punya usaha sendiri lah ceritanya.”

 

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Tahun 2016 R. Sidik nekat keluar dari kerjaannya. Bermodal 3 juta rupiah, akhirnya ia mulai berjualan mie ayam menggunakan gerobak dorong.

Setelah keliling, sore harinya mangkal di Jalan Magelang Km.16, menempati emperan toko yang kebetulan belum digunakan oleh pemiliknya. Di sini, ia berjualan hingga jam 1 pagi, bahkan pernah sampai jam 3 pagi.

“Namanya ngadang-ngadang pembeli, datangnya tidak pasti. Kadang dagangan habis jam 1, bahkan pernah sampai jam 3 pagi saya baru pulang,” jelasnya.

Dengan ketekunan dan kesabarannya, hasil dari dagang mie ayam lumayan. Kemudian Sidik ingin mencoba agar pemasukan bisa bertambah lagi, lebih optimal. Sidik yang sudah lama hobi burung, dan sering main di gantangan lomba, melihat peluang bisnis di hobi burung masih cukup lebar.

 

TOKO UTOMO PS

 

Tahun 2018, Sidik akhirnya memberanikan diri membuka usaha pakan dan aksesoris burung serta pakan ternak. Ia menyewa satu ruko yang terletak di kampung Mrisen, jalan Medari-Cemoro, Caturharjo Sleman. Lokasi persisnya depan bakso 99, tokonya ia beri nama Toko Utomo PS Moroseneng.

R. Sidik harus berbagi tugas dengan Linda, istrinya. Sidik yang memegang toko pakan burung, sementara istinya berjulan mie. Jualan mie ayamnya tidak keliling lagi, lansung mangkal di jalan Magelang.

Setelah berjalan beberapa bulan teryata muncul kendala. Sidik dan istrinya pun berunding untuk memilih salah satu jenis usahanya. Toko pakan dan aksesoris burung serta pakan ternak akhirnya dipilih untuk diteruskan.

“Agar lebih fokus kita harus memilih salah satu, Alhamdulillah karena sudah rezeki dari Allah, usaha yang kita pilih pakan burung bisa berjalan dan berkembang,” jelas Sidik kepada burungnews.

Perkembangannya cukup pesat. Satu tahun kemudian, sewa ruko menambah satu lagi. Jualannya kini tidak hanya bersama istrinya saja, tapi dibantu oleh dua orang karyawan.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

KEKURANGAN MODAL

Ketika usaha toko pakan burung mulai berkembang, Sidik sempat mengalami kekurangan modal untuk menambah usahanya. Ia mengaku bingung harus mencari tambahan modal ke mana, mau pinjam ke bank merasa belum berani, karena usahanya baru dirintis.

Beruntung, Sidik punya salah satu jago andalan love bird Condro yang di wilayah Sleman barat cukup diakui, karena sering meraih juara. Prestasi dan sensasi Condro di lapangan akhirnya terdengar oleh salah satu pemain dari kota Semarang, akhirnya dibeli dengan harga 8 juta.

“Kalau boleh bangga, Condro di wilayah Sleman Barat waktu itu bisa dibilang cukup dikena, sampai dibeli pemain dari Semarang 8 juta. Sebenarnya saying, tapi terpaksa saya jual untuk menambah modal dagangan di kios,” tambahnya.

 

SUAMI ISTRI R SIDIK & LINDA KOMPAK BERBISNIS

 

Satu tahun berikutnya, Sidik kembali berhasil mengorbitkan lovebird Fermino yang punya durasi ngekek 6 menitan real. Tak butuh waktu lama langsung dibeli salah satu pemain dari Jogja. ”Alhamdulillah, dari dua burung lovebird yang terjual bisa buat tambah modal isi kios. Walau belum bisa menjadi agen besar, tapi sudah banyak kios-kios di wilayah sini yang kulakan di sini,”

Dengan kesehariannya yang murah senyum dan cepat akrab, membuat Sidik memang menjadi banyak memiliki kawan. Di komunitas burung, masuk di dua komunitas, Team Moroseneng dan Team Dollop.

“Lomba saya masih sebatas lokal Jogja, tapi saya merasa senang bisa masuk dua komunitas Moroseneng Team dan Dollopt Team, mereka semua bagian keluarga saya setelah yang di rumah,” ungkapnya.

 

 

BARU DUA BULAN DATANGAN CUCAK HIJAU, TIBA-TIBA SAKIT, BINGUNG

Belakangan ini, Sidik terlihat sering menurunkan burung ocehan, murai batu dan cucak hijau. Salah satu jago barunya cucak hijau Karbon, baru dibeli dari kicaumania Semarang.

Jago yang satu ini belum lama meraih juara. Alangkah kagetnya, pagi hari pada saat akan merawat, cucak hijau Karbon dilihatnya sudah berada di tebok bawah. Kondisinya sakit, burung sudah tidak kuat nangkring, terlihat lesu, nyekukruk, matanya merem, tidak mau makan sama sekali.

Sidik pun benar-benar cemas campung bingung, bahkan sempat terlintas di benaknya ini burung mungkin sudah sulit ditolong, bisa mati, tinggal nunggu waktu saja.

 

 

Sidik tak menyerah, terus berusaha keras sebisanya bagaimana agar burung bisa sembuh. Ia lantas melihat ke etalase toko, ada beragam jenis obat burung. Banyaknya pilihan obat justru membuat dirinya menjadi bingung, akan memilih yang mana.

Akirnya feelingnya membuat tangganya memilih obat Leman’s. Botol langsung dibuka, karena burung sudah dalam kondisi lemas akhirnya langsung diteteskan ke paruhnya sebanyak dua tetes. Setelah itu burung didiamkan saja, ditinggal melayani pembeli.

Saat sedang melayani pembeli, pikiran masih terus terganggu dengan kondisi burungnya. Menjelang sore hari, Sidik kembali melihat burung yang sudah diobati.

Ia kembali dibuat kaget sekaligus lega, plong, melihat burung sudah mau nangkring di tangkringan. Kondisinya memang masih terlihat lesu, tapi sudah jauh membaik karena sudah kuat nangkring.

 

 

Esoknya, Sidik kembali memberikan Leman’s dua tetes dengan cara langsung diteteskan di paruh selama dua hari berturut-turut. Hasilnya sungguh luar biasa dan benar-benar memuaskan, burung benar-benar sudah lincah dan mau makan pisang.

“Pengalaman yang tak mungkin bisa kulupakan, burung baru dua bulan saya beli dari Semarang. Saya baru pertama kali main cucak hijau, kemarin sempat tak turunkan lapangan. Eh tiba-tiba paginya burung sakit, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi. Setelah saya kasih obat Leman’s pagi hari, sore haru burung sudah lincah,” jelas R. Sidik gembira.

Dengan pengalamannya langsung itu, Sidik pun mengaku tak akan ragu lagi merekomendasikan ke teman-temannya juga kepada mereka yang datang ke tokonya untuk berbelanja pakan maupun aksesoris lainnya. [busro, maltimbus]

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

KATA KUNCI: r sidik toko utomo ps tips cucak hijau

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp