PAMAN DICKO DAN KRU PRAPTO PK, CINTA BUTA PASCA MABUNG JUARA TERUS

PMM FEAT KOPDAR HITAM-PUTIH AMBARAWA, #1

Kacer Cinta Buta Nyaris Kuatrik, Lanjut SMR Feat KMN dan Pakualam

Senin, 26 Mei 2025 - PROFIL

Bagi para kacermania, Cinta Buta bukanlah nama yang asing. Juaranya sudah tak terhitung, sejak di pemilik lama, hingga sekarang di tangan pemilik baru, Prapto PK dari KMN Barat. Pada penampilan yang maksimal, seakan jaminan juara, susah kalah.

Begitulah yang terjadi pada sejumlah event yang diikuti belakangan ini, selepas mabung. Mulai dari Piala Sleman Vaganza 2 bersama PBI di Rocket Arena, merebut juara 1 dan 2. Berlanjut ke Kopdar Hitam Putih Magetan, juara 1, 1, dan peringkat 3.

Dibawa jauh ke Malang, event yang sangat prestis dan disegani kicaumania lintas daerah, Prasasti, merebut juara 1 dan 1. Terakhir, diturunkan di gelaran PMM Feat Kopdar Hitam Putih Ambarawa (25/5), meraih juara 1, 1, 1, dan 2, termasuk kelas utama. Nyaris kuatrik.

Itu jelas deretan prestasi yang tidak bisa diremehkan. Pada event-event sebelumnya di blok barat, juga sudah kerap merebut juara. Itu jelas deretan prestasi yang bukan kaleng-kaleng alias istimewa, menunjukan kualitas materi sekaligus juga stabilits perfoma yang luar biasa. Juaranya tidak pilih-pilih, lintas EO, lintas Blok.

Ketika sedang top perfoma, rasanya tidak ada kacermania yang meragukan kelayakan Cinta Buta, jago yang namanya melejit sejak berada di tangan Dwi Sampit, kemudian Clio Rahmat, sebelum akhirnya berlabuh di markas Prapto PK.

Salah satu yang benar-benar sangat layak dikenang, keikutsertaan di Piala Raja selama 3 tahun berturutan (2022,  2023, 2024) selalu juara 1 dengan pemilik berbeda. “Sejak masih milik Dwi Sampit, kemudian Clio, dan terakhir Prapto PK, selalu bisa mencuri juara 1,” jelas Paman Dicko, kepercayaan Prapto PK.

SESI UTAMA KACER 16-G. CINTA BUTA BELUM TERBENDUNG

Pak Prapto, lama dikenal sebagai penggemar berat kacer. Nama PK yang melekat di belakangnya, adalah kepanjangan dari Pendekar Krakatau, nama jago kacer miliknya yang begitu legendaris.

Deretan prestasi di atas, membuat Pak Prapto dan kru semakin pede menuju gelaran berikut yang lebih seru ketat. Pada 15 Juni, ada event SMR Feat KMN di Cibubur. Secara umum, kemasannya sungguh luar biasa, menyiapkan hadiah utama mobil dan puluhan sepeda motor Honda beragam varian.

Sepekan kemudian, Minggu 22 Juni, ada event Piala Pakualam 11 di Lapangan Pemda Sleman.  Sebagaimana gelaran PBI lainnya, event ini memang lebih mengedepankan pada prestis tropi atau piala. Apalagi event ini sudah jadi event rutin tahunan, berjalan untuk yang ke-11 kali.

Salah satu event yang paling ditunggu-tunggu para kicaumania tanah air setelah Piala Raja dan Jogja Istimewa (dulu bernama Valentine).

“Pada prinsipnya kami memang tidak pernah pilih-pilih EO. Kami siap mendukung semua gelaran yang membuka dan ingin menggairahkan kelas Kacer. Burung mana yang siap, akan kita turunkan,” ujar Prapto PK sebagaimana ditirukan oleh Paman Dicko.

Prapto juga berharap para kacermania bisa terus meramaikan berbagai gelaran yang membuka kelas Kacer, apakah itu di SMR Feat KMN, Piala Pakulam 11, dan event-event lainnya. Semakin ramai peserta, semakin ketat persaingan, semua itu akan kembali mendongkrak prestis kacer sebagaimana jenis/kelas burung lainnya yang kini sedang jadi favorit kicaumania. [maltimbus]

BROSUR DAN JADWAL SMR FEAT KMN

BROSUR DAN JADWAL LOMBA LAINNYA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: pmm pmm feat kopdar hitam putih prapto pk kacer cinta buta smr feat kmn piala pakualam 11