AM HALUSINASI HATRIK

PIALA WALIKOTA YOGYAKARTA V, #2

Raih Hatrik, Anis Merah Halusinasi Bikin Geleng-Geleng Kepala

Sekali turun, langsung menggegerkan jagad anis merah. Itulah Halusinasi, jagoan baru milik Sien Ronny. Helmy Asalvo, salah satu kru kepercayaannya, menurunkan di event akbar Piala Walikota Yogyakarta V, Minggu 6 Oktober 2019. Turun 3 kali, semua disapu bersih!

Di event yang menggunakan dua lapang ini, Anis Merah sebenarnya dibuka 4 kali, yaitu kelas Malioboro, Tugu A-B, dan Tamansari. Helmy sengaja hanya menurunkan 3 kali saja, dan semua merebut juara 1.

 

 

KRU SIEN RONNY, AM HALUSINASI RAIH 3 TROPI JUARA 1

 

“Tiga kali saja sudah cukup, habis ini istirahat untuk persiapan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Cup 27 Oktober besuk, terus kita siapkan ke Balekambang Kumandang Solo dan gongnya di BnR Award,” ujar Helmy.

Setelah lomba, para anis merah mania pun terus membicarakan kiprah Halusinasi. Padahal, sebelumnya jagoan yang satu ini sama sekali tidak diperhitungkan. Benar-benar dianggap belum eksis.

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, seperti Piala Walikota Yogyakarta, Khofifah Cup Surabaya, Balekambang Kumandang Surakarta, 24 November, hingga BnR Award. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Setelah dirunut, ternyata ini memang jago yang masih relatif baru, tampil dengan nama baru pula. “Sebelumnya sudah turun dan mencuri juara 1 saat turun Bupati Cup Kulonprogo. Masih pakai nama yang diberikan pemilik sebelumnya, Wates. Setelah itu istirahat, wajar bila banyak yang lupa, atau mungkin memang belum pernah lihat penampilan Wates. Apalagi saya juga sengaja tidak gembar-gembor sebelum event ini,” imbuh Helmy.

Helmy mengaku sengaja mengganti namanya, karena kurang sreg dengan nama yang lama. “Nama yang baru ini benar-benar membawa semangat baru baik pada kami maupun pada si burung sendiri. Terbukti kan penampilannya luar biasa, hasilnya pun langsung bikin kejutan. Jangankan orang lain, kami sendiri para kru Sien Ronny juga dibuat kaget dengan penampilan luar biasa tadi.”

 

MERAWAT HALUSINASI, INGAT JANGKRIK BERSIH DAN SEHAT

 

Begitu ditenteng dan melihat anis merah lainnya, Halusinasi sudah tampak bereaksi. Tak perlu lama menunggu setelah digantung, ambil ancang-ancang sebentar, langsung teler maksimal dan ngancing.

Kepalanya menunduk sampai di bawah pangkringan, badannya goyang ke kanan-kiri sampai mentok. Lagunya juga terus ngisi, volumenya kasar jelas terdengar sampai luar pagar, tanpa ngetem, telernya juga tanpa “ndengak” atau menengadah.

 

 

Di sesi awal, para penonton anis merah dibuat bingung itu burung milik siapa. “Tadi juga ada sedikit cerita lucu. Waktu pertama kali juara 1, yang ambil kan kru saya yang belum begitu dikenali. Ada yang datang mendekat terus ngejar-ngejar tanya mau dijual tidak, terus buka berapa. Saya yang ikut mendekat tidak langsung ngaku, tapi malah pura-pura ikut nanya-nanya juga. Setelah akhirnya ngaku itu burung Pak Sien, kami akhirnya tertawa semua.”

Helmy yakin, bila mau terus menjaga penampilannya, Halusinasi bakal jadi jagoan anis merah yang disegani dan bisa membanggakan pak Sien Ronny. Bagaimana pun nama Sien Ronny memang tak bisa dilepaskan dengan anis merah.

 

Kalau saja lebih awal tahu ada ..., tentu ceritanya bisa lain. Menyesal selalu terjadi setelah kejadian. Jangan sampai Anda punya penyesalan yang sama.

 

Pada masa jaya-jayanya anis merah, Sien Ronny adalah pemilik jagoan legendaris yang sangat terkenal waktu itu, Zamorano. Turun ke mana saja, selalu juara. Banyak anis merah mania yang berusaha mengikuti ke mana agenda Zamorano, mereka pun akan mendatanginya.

Turun satu gantangan dengan Zamorano menjadi kebanggaan para anis merah mania. Mereka bukannya takut dan menyingkir mencari event lain supaya tidak ketemu dengan Zamorano, agar kesempatan juara lebih terbuka.

 

 

Sebaliknya, justru pengin satu lapangan, bila perlu berdekatan. Kalah dengan Zamorano dianggap sebagai sebuah kehormatan, menjadi kebanggaan para anis merah mania. Mungkin, itu salah satu yang membedakan para kicaumania di era 2000-an dengan zaman sekarang.

Beberapa tahun silam, Sien Ronny memiliki Semar dengan penampilan yang begitu stabil. Sayang, Semar kini sudah tiada. Sebagai gantinya, ada Blue Saphire dan Super Bella. Keduanya kini masih pemulihan dari masa mabung.

Tampilnya Halusinasi tentu saja mengisi "kesepian" Sien Ronny dari prestasi di kelas anis merah sepeninggal Semar dan mabungnya jago lain seperti Blue Saphire dan Super Bella itu. "Semoga Halusinasi bisa tampil stabil seperti Semar," harap Helmy.

Menurut Helmy, Sien Ronny pantas berharap besar pada Halusinasi. "Usianya masih muda banget, masih belia, jadi Insya Allah masa depannya masih panjang. Burungnya juga kuat banget, main berapa kali pun kuat, sampai 4 kali bahkan lebih sebenarnya juga kuat. Secara perfoma dan materi masih bisa didongkrak lagi, kami berharap di event Khofifah sudah bisa mulai menunjukkan pernampilan terbaiknya. Di Piala Walikota tadi meskipun sudah paling menonjol, sesungguhnya itu belum top perform, masih 90an persen lah. Yang penasaran pengin lihat penampilan terbaiknya, ayo sama-sama merapat ke Khofifah Cup."

Piala Walikota Yogyakarta V berbeda dengan sebelumnya, karena untuk pertama kalinya menggunakan dua lapangan. Untuk tiket yang terbeli lebih dari 2.500, meski di lapangan ada beberapa gantangan yang tidak terisi, kendati tiketnya habis terbeli.

 

MAXIMUM. Pakan Jangkrik yang praktis, membuat jangkrik lebih sehat dengan kandungan nutrisi terstandar. Lihat video tutorialnya.

 

Lomba dimulai tepat jam 10.00 dengan serangkaian seremoni pembukaan yang dihadiri oleh Wakil Walikota Drs. Heru Purwadi, MA, Komandan Kodim Kota Yogyakarta, Ketua PBI Pusat H. Bagiya Rakhmadi SH, MH, Ketupa PBI Cab. Kota Yogyakarta Esnawan, SH, Kepala Kantor Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Drs. Sugeng Darmanto yang sekaligus menjadi Ketua Panitia.

Jam 17.00, semua proses penilaian sudah berakhir. Hal ini karena jalannya lomba benar-benar lancar dan mulus, tanpa ada komplain yang membuat jalannya lomba terhambat. “Terima kasih ada partisipasi dan dukungannya, terutama sikap peserta selama berlangsungnya lomba yang tertib, tidak saling tunggu, tidak teriak. Tentu saja, sebagai manusia biasa, sangatlah wajar kalau masih ada kekurangan. Mohon maaf, semua masukan akan kami terima untuk bahan evaluasi agar ke depan bisa menjadi lebih baik,” ujar H. Samsulhadi, divisi penjurian PBI.

 

JUARA PIALA WALIKOTA YOGYAKARTA V, KLIK DI SINI

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

KATA KUNCI: walikota cup v yogyakarta piala walikota yogyakarta v anis merah halusinasi sien ronny helmy asalvo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp