PIALA RAJA 2024, #21

Sudah Lewat Dua Pekan, Puja-Puji Pada Aksi MB Gavi Belum Berakhir + Vidio

Salah satu kepuasan dan kebanggaan yang dirasakan oleh Ronald Owen, adalah prestasi dan penampilan murai batu Gavi di kelas Maharaja, tiket 11 juta. Para juri memang “hanya” memberinya satu koncer A dan B, yang menjadikannya runner up, tapi pujian terus menggelontor tak putus-putus.

Sejak burung ini didapat secara sangat “beruntung” dari H. Nendra, kemudian dibawa ke Yogyakarta untuk diserahkan kepada Rinja, penampilan awal di Garasi Arena, event Sleman Vaganza (PBI) memang langsung menjanjikan.

“Ketika melihat aksinya di awal-awal, jujur saya sangat terperajat, kagum, dan tentu membuatnya pede. Apalagi, burung ini kemudian sangat mudah kerja, stabil, dan tidak perlu setingan lomba. Hanya rawatan harian biasa saja, benar-benar sangat memudahkan,” ujar Rinja.

 

TOPSONG dengan bangga memperkenalkan TOPSONG PREMIUM kemasan baru dengan botol, dengan tambahan pengaman. Infomasi, hubungi 0813.2941.0510.

 

Mengapa sang bos, Ronald Owen, disebut mendapatkan jago ini sangat beruntung. “Secara materi burung itu sangat bagus. Beberapa teman yang sudah memantau juga bilang begitu. Tapi ketika itu, penampilannya angin-anginan. Hari ini diturunkan tampil bagus dan juara, mungkin dua atau lebih event berikutnya kurang tampil. Boleh itu yang membuat H. Nendra melepasnya. Saya kira harganya juga masih masuk akal, alias miring,” imbuh Rinja.

Di event Sleman Vaganza, penampilan apik Gavi mendapatkan 1 koncer A, sendirian, setelah sebelumnya tentu masuk nominasi. “Awalnya juga merasa bagaimana begitu. Tapi akhirnya, saya sih tidak mau terlalu peduli dengan koncernya, yang penting lihat penampilannya, wah ini masa depan sangat cerah. Berarti mungkin burung jodoh di sini, berarti bos Ronald lagi ketiban hoki.”

Begitulah, di event-event berikut, Gavi benar-benar menunjukkan perfoma yang stabil dan bikin pede. “Dengan perjalanannya itu, saya pun mantap meminta bos supaya turun di kelas utama Piala Raja, tiket 11 juta,” tandas Rinja lagi.

 

 

Begitulah, Gavi turun di kelas utama Maharaja, menempati gantangan 16. Sejak awal digantang, perfomanya bikin jantung Ronald, Rinja, dan para kru lainnya seakan berhenti berdetak. Gavi terus menggelontorkan materi tajam-tajam. Durasinya benar-benar tak terpatahkan.

"Berharap kuat dan stabil sampai penilaian berakhir. Siapa sih yang tidak deg-degan, apalagi yang menyemenagati dan menonton begitu banyak orang," ujar Ronald ketika itu.

Tak heran bila banyak yang menjagokannya sebagai salah satu kandidat juara, kendati lawannya sudah barang tentu burung-burung kelas berat. Salah satunya yang dianggap menonjol, gantangan 21.

“Durasi berlebih, materi lagu merdu, lebih rapi dan rapet. Kalau 21 menangnya pada pukulan yang keras, sekali nembak juga panjang-panjang. Kalau saya sih suka yang 16. Ya, sebelas dua belas (11-12), cukup berimbang, mungkin tinggal masalah selera. Kalau murai mania Jawa Timuran, mungkin seleranya lebih terwakili ke yang 21,” ujar salah satu penonton ketika dimintai komentarnya, di saat para juri belum menancapkan koncer.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Pada akhirnya, para juri memang lebih mayoritas memilih 21, dengan 3 koncer A. Nomor 16 kebagian 1 koncer A dan 1 B. Nomor 21, adalah Singo Edan milik Andri Bolang dari Ngawi SF. Sementara 16, seperti yang sudah disebut di bagian awal, tak lain adalah Gavi milik Ronald Owen.

Ronald mengaku bisa menerima keputusan para juri PBI. “Ya tidak apa-apa, saya kira burung punya Andri Bolang itu juga bagus dan istimewa. Memang beda karakter ya dengan Gavi. Tapi saya tetap suka dan bangga dengan aksi Gavi hari ini. Selamat pokoknya buat mas Andri Bolang, juga selamat buat para juri PBI, panitia Piala Raja, ini salah satu keputusan terbaik dari teman-teman pengadil PBI.”

Bagi Anda yang tidak sempat hadir langsung, bisa melihat vidio salah satu aksi terbaik Gavi, di bagian akhir berita ini.

Sampai berhari-hari berikutnya, Rinja mengaku banyak menerima telepon. “Beragam, dari orang yang belum saya kenal sebelumnya, sampai ke tokoh-tokoh yang tentu sudah kita kenali. Intinya ya tanya, kira-kira bos Ronald mau lepas gak, minta tolong dibantu merayu, intinya kira-kira begitu.”

Beberapa juga menghubungi langsung ke Ronald. Kadang-kadang, karena kebingungan menjawab, Ronald lantas melempar supaya menghubungi Rinja saja yang dianggap lebih paham. “Ya, ada yang sebelumnya memang sudah kontak bos Ronald. Ya, saya hanya mekanik, tapi intinya sebenarnya, kalau burung lagi bagus-bagusnya perfoma, rasa-rasanya sih hampir pasti bos Ronald tidak akan melepasnya. Tentu saja, beliau sangat senang ketika banyak yang menghubunginya, mulai sekadar memberikan apresiasi, sampai yang berusaha merayu untuk meminang. Beliau sangat berterimakasih dengan semua tanggapan positif tersebut.”

Kini, Rinja pun sangat pede untuk menyiapkan Gavi, juga Slamet, jago andalan lainnya yang berada di Jogja. “Hari ini, kita panaskan dulu di JS Monumen Jogja Kembali (22/9), minggu depan kita berangkat ke Semarang event Point Bertabur Bintang bersama juri SMM (29/9), lalu kembali ke Garasi Arena event Kopdar GMI (6/10), Piala Walikota Jogja 20 Oktober, dan 27 Oktober diminta ke Jakarta event Piala Masterpiece Arena 2 yang menyediakan hadiah 5 mobil.” [busro, maltimbus]

 

VIDIO AKSI MB GAVI DI KELAS MAHARAJA

 

 

BROSUR POINT BERTABUR BINTANG:

 

BROSUR DAN JADWAL KOPDAR GMI 6 OKTOBER - GARASI ARENA:

 

 

BROSUR PIALA WALIKOTA XI YOGYAKARTA

 

BROSUR PIALA MASTERPIECE ARENA 2:

 

 

KATA KUNCI: piala raja 2024 ronald owen mb gavi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp