PEDOK DUTA PAKDE KARWO

PIALA RAJA 2016

Tidak Kejar Juara, Duta Pakde Karwo Panen Simpati & Dukungan



Rombongan yang dipimpin oleh Bapak Heri Sugianto ini, terbagi dalam beberapa kelompok keberangkatan. Rombongan utama datang dengan 3 bus besar. Banyak di antara mereka adalah penghobi burung akar rumput, yang mungkin tidak bisa berangkat ke Jogja bila tidak dirangkul bersama-sama dengan Duta Pakde Karwo.

Ada rombongan berangkat terpisah, ada pula yang berangkat lebih dulu atau menyusul dengan kendaraan sendiri. “Kalau digabung-gabung semua ya 300an orang ada. Makanya Anda lihat di tiap sudut lapangan Candi Prambanan yang luas ini, pasti ada yang pakai baju Pakde Karwo,” jelas pak Heri.

Sebelum berangkat, rombongan debriefing dulu. Intinya, kehadiaran ke Piala Raja Jogja terutama adalah untuk bersilaturahmi, bukan untuk berburu juara baik secara perorangan burung per burung maupun juara umum.

“Jadi kami larang misalnya ada anggota kami protes apalagi sampai berlebih hanya karena merasa harusnya juara 1, tapi mungkin hanya juara 2, 3, atau bahkan di bawahnya atau maungkin malah lepas dari 10 besar. Pokoknya, anggap kita ke Prambanan ini buat tamasya. Apa pun hasilnya, harus dinikmati, harus senang di sini.”


HERI SUGIANTO, PERSONEL DT PAKDE KARWO HARUS JADI TAMU YANG BAIK

Dengan cara ini, para personel Pakde Karwo memang tampak santai dan sangat menikmati jalannya lomba Piala Raja. Tidak tampak wajah tegang, atau tergesa-gesa.

“Itu lihat banyak pemain pemula yang ikut rombongan. Mereka benar-benar menikmati keberadaannya di taman candi Prambanan, sambil rekreasi. Mereka di sini tampak asyik bercengkerama. Nah, lihat wajah-wajah riang seperti itu, kan kita ikut senang juga,” imbuh Heri.

Salah satu alasan kenapa tidak melakukan berbagai upaya supaya mendapatkan poin lebih, adalah karena menyadari mereka akan punya hajat besar. “Yang penting kita bisa menunjukkan, nih dari duta Pakde Karwo sudah datang dan memberikan support. Dan kita semua juga datang sebagai tamu yang baik. Insya Allah simpati dan dukungan untuk even kita akan datang sendiri.”

Begitulah, suasana perebutan poin juara umum di Bird Club memang santai. Team Tempo Doeloe juga  nyantai, meraih poin demi poin secara wajar tanpa berburu dan meminta-minta kepada orang-orang yang mulanya belum bergabung.


SEBAGIAN PERSONIL DT PAKDE KARWO. KOMPAK, TAPI SANTAI

Sebagai pembanding, pemandangan berbeda tampak pada perebutan juara SF, di mana masing-masing pihak tampak sibuk, tergesa-gesa, dan tegang. Namun, semua itu juga dalam batas wajar, menjadi bagian dari dinamika hobi burung berkicau. Ketegangan menunggu perhitungan poin, sesungguhnya juga menjadi bagian yang membuat hobi ini menjadi lebih bergairah.

“Terimakasih sekali atas sambutan yang hangat dari teman-teman di Jogja. Mohon maaf pula bila selama di sini mungkin ada personel baik secara sendiri-sendiri atau bersama-bersama, ada tindak-tanduk yang kurang berkenan. Kami tunggu kehadiran para kicaumania di Pakde Karwo Cup, 16 Oktober yang akan datang. Insya Allah, gantian kami yang siap melayani para tamu.”


 

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: duta pakde karwo cup 16 oktober di piala raja

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp