SEMANGAT KICAUMANIAKU

PIALA PRADANA, #16

Meski Belum Menjadi Yang Terbaik, Mereka Tetap Bangga dan Tak Pernah Putus Asa + VIDEO

Meski belum menjadi yang terbaik di Piala Pradana, sejumlah peserta mengaku puas dan bangga dapat ambil bagian di salah satu even independen terbesar di blok tengah ini. Mereka berharap Piala Pradana menjadi tonggak kebangkitan kicaumania di masa pandemi ini.

Membludaknya peserta Piala Pradana menjadi bukti apabila kicaumania benar-benar rindu akan lomba burung berkicau. Bukan sekadar berkumpul dan berkompetisi, lomba burung telah menjadi budaya dan kultur yang telah mendarah daging dari tahun ke tahun.

 

 

MC. SALAH SATU ELEMEN PERBURUNGAN YANG TERDAMPAK PANDEMI

 

Dari semata hobi sampai berubah menjadi profesi, ada banyak elemen yang menggantungkan diri pada keberadaan lomba burung berkicau mulai dari EO, panitia, juri, MC, pemain, kir master, pedagang, pembuat ATK, media, dan masih banyak lagi.

Kebijakan pemerintah di masa pandemi ini untuk melarang kerumunan massa termasuk lomba burung berkicau tentu dianggap tidak adil oleh kicaumania. Ketika semua protokol kesehatan telah diterapkan, mengapa izin lomba burung berkicau tetap saja dipersulit oleh para pemangku kepentingan. Apa bedanya dengan kerumumnan pada aktivitas masyarakat lainnya yang tetap diberikan toleransi untuk berjalan.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Kira-kira seperti itu yang dikeluhkan mereka yang kerap terlibat langsung atau tidak langsung dengan lomba burung. Kita sadar kalau Covid-19 memang virus berbahaya, namun tanpa lomba burung berkicau, roda ekonomi sebagian masyarakat yang jumlahnya juga tidak sedikit ini akan terus melorot dan kalau dibiarkan tanpa solusi juga bisa mati. Solusinya, lomba boleh berjalan, dengan menerapkan protokol dan kebiasaan baru, tentu saja.

 

TEDDY BKS (KANAN). PEMERINTAH JANGAN TERLALU KERAS

 

Keresahan itulah yang membuat para pemain memberanikan diri untuk datang ke Piala Pradana. Teddy BKS misalnya, kicaumania asal Jogja ini berharap pemerintah tidak terlalu keras dalam memberikan izin untuk lomba burung berkicau.

“Harapan saya pemerintah jangan terlalu keras lah. Cuma Latber, Latihan ditutup, apa segala macem, ijin nggak boleh. Kita tahu kok, mematuhi protokol, kita juga jaga jarak, kita cuci tangan, standar 3M itu. Ya buat jaga diri kita sendiri minimal. Kalau serba tidak boleh, imbasnya itu banyak karena UMKM di kicaumania juga besar jumlahnya, dari pengrajin sangkar, juri, pedagang burung, termasuk saya juga, kalau nggak ada gantangan buka ya amsiong,” ujarnya.

 

MR. EDO ARTOMORO BF

 

Hal senada diungkapkan oleh Edo Artomoro BF yang datang jauh-jauh dari Semarang untuk berlomba di Piala Pradana. Ketatnya aturan di Semarang membuat Artomoro BF harus main ke Jogja minggu lalu dan ke Klaten minggu ini.

 

 

“Burung memang lagi kenceng-kencengnya, kita siap gas di mana pun selama lomba pasti dilaksanakan. Alhamdulillah Piala Pradana sukses dan lancar sampai akhir. Kita sudah beberapa kali ketemu even yang dibubarin di tengah jalan, kan kasihan. Tolonglah, untuk para pemangku kepentingan, perut-perut kami ini juga dipertimbangkan, toh kami ini bukan orang jahat,” selorohnya.

 

ARTOMORO BF. SUKSES BERSAMA KACER ANKARA DAN MB PETIR

 

Di even kali ini, Artomoro BF berhasil membawa pulang tropi melalui kacer Ankara dan murai batu Petir. Di kelas kacer, Ankara tampil menawan dan berhasil meraih tiga kali juara ketiga dan sekali juara kelima. Di kelas murai batu, Petir berhasil meraih juara ketiga dan keempat. Prestasi ini melanjutkan tren positif tim asal Semarang ini setelah minggu lalu juga mengukir prestasi di Kambing Hitam Cup IV Jogja.

Meski belum menempati posisi puncak, baik di kelas murai batu maupun kacer, Artomoro BF mengaku puas dan senang dengan hasil yang diraih mengingat musuh yang dihadapi merupakan burung-burung hebat. “Apa pun keputusan juri, kita hormati. Siapa pun yang keluar sebagai pemenang pertama tentu performa dan kinerjanya memang yang terbaik,” lanjutnya.

 

BAMBANG AB GALEH. MB RAJA TEGA LANJUT KE PIALA VALENTINE

 

Pun dengan Bambang AB Galeh, kicaumania asal Pekalongan yang menurunkan murai batu Raja Tega di event kali ini. Sedikit kurang maksimal saat diturunkan di kelas Murai Batu Klaten, Raja Tega harus puas di urutan keempat.

Bambang pun menyadari kalau kinerja amunisinya masih kurang greget dan burung yang menjadi pemenang pun memang lebih layak. “Kita legowo lah, ini bulunya emang masih baru, tapi sudah gatel pengin lomba. Belum maksimal. Rencana mau buat main di Piala Valentine, H. Wiebie Cup 2 Malang, terus Piala Jateng 2. Semoga semua event-event tersebut bisa berlangsung sesuai rencana,” terangnya.

 

 

Minimnya lomba di masa pandemi ini diakuinya memang berpengaruh kepada perfoma amunisi-amunisi andalan AB Galeh. “Kalau situasi seperti ini terus, burung bagus pun bisa rusak. Burung yang biasanya keluar tiap minggu, jadi berantakan jadwalnya. Apalagi kalau pas dibubarin itu, burung lagi kenceng-kencengnya, eh nggak jadi tanding. Repot,” ungkapnya.

 

YUDHI. CH RAMBO MAMPU BERSAING DENGAN GACO-GACO KELAS BERAT

 

Keresahan juga dirasakan oleh Yudhi, pemilik cucak hijau Rambo yang juga kesulitan dalam memperoleh tempat latihan. Meski ada satu dua tempat latihan yang berani buka, Ia mengaku selalu khawatir apabila didatangi atau dibubarkan aparat.

“Kalau ada kopdar atau wul-wulan sih biasanya aku dijapri, kalau even masih sering was-was, apalagi akhir-akhir ini banyak yang ditunda,” ungkapnya.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Meski hanya berniat meramaikan dan memberi dukungan pada Gantangan Pradana BC karena lokasinya cukup dekat dari rumahnya, Yudhi justru bisa tersenyum bahagia karena Rambo berhasil meraih podium kedua di kelas Cucak Hijau Kharisma.

“Aku nggak ngira Rambo bisa dapat juara dua. Lha wong musuhnya kelas berat semua. Alhamdulillah, gaco pinggiran masih bisa bersaing di even sekaliber Piala Pradana,”.

 

JOKO JS PRO. MB HARD ROCK DAN CH DILEMA MAMPU BERSAING

 

Hal senada diungkapkan oleh Joko JS Pro, pemilik gantangan Kampung Guitar Bersatu yang hadir ke Piala Pradana untuk silaturahmi. Ia mengaku akhir-akhir ini sangat susah mendapatkan ijin untuk mengadakan latihan. “Untuk sementara kita tiarap dulu, tapi kalau kelamaan tiarapnya, kita nggak akan kuat,”.

Menurunkan murai batu Hard Rock, cucak hijau Dilema, dan love bird Jangkar, JS Pro berhasil membawa pulang tropi macan di event kali ini. “Murai batu Hard Rock masuk 4, 4, 7, cucak hijau Dilema masuk 5, 9, PAUD Jangkar juara 1. Seneng sih bisa bawa pulang tropi macan, apalagi musuhnya punya bos-bos besar semua. Sukses buat Mas Bintang dan Pradana BC,”.

 

 

Yeremia, cendeters asal Solo juga mengaku bangga setelah PR, amunisi miliknya berhasil meraih podium kedua di kelas Cendet Macan Tameal. Dengan seabreg materi andalan seperti kenari, sogon, ciblek, love bird, walang krak-krak, dan kunti, gaco yang dirawatnya sejak trotol ini berhasil mencuri perhatian juri.

“PR ini burung sudah lama, prestasinya sudah banyak. Ini sejak lepas trotol sudah prestasi meski sebatas lokalan. Dari tahun 2019 ini burung di tempat saya, sekali keluar pasti dapat nomor, jarang buang tiket,” jelasnya. Keberhasilan menembus Piala Pradana tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri mengingat gaco-gaco yang turun merupakan gaco papan atas.

 

YEREMIA. CENDET PR RUNNER UP KELAS CENDET MACAN TAMEAL

 

Untuk rawatan harian, PR hanya diberi jangkrik dua dan jemur setiap hari. Kalau mau main biasanya PR disemprot lebih dulu dua sesi sebelum naik, lalu diberi 3-5 ekor jangkrik, sambil melihat kondisi burung, kalau kurang on biasanya ditambah tiga ekor ulat hongkong.

Di masa pandemi ini, Ia mengaku hanya main di latpres dan lomba-lomba besar saja karena jarang sekali latber yang membuka kelas cendet. Ia berharap kondisi pagebluk ini segera berakhir dan bisa berlomba dan melatih lagi amunisi miliknya.

 

Banyak kicaumania mengaku cocok menggunakan Twister Gold. Anda bisa memilih jenis yang sama atau yang lain (Twister Anti Stres, Twister Seaweed) yang lebih pas buat jagoannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

Sekarang, sudah tersedia ratusan vocher / kupon hadiah langsung tanpa diundi di dalam kemasan Twister semua jenis, seperti kompor gas, sepeda motor, hingga mobil baru. Terus beli dan gunakan Twister pakan burung dengan kontrol kualitas standar tinggi, burung lebih sehat dan gacor, masih ada peluang keberuntungan lainnya.

 

Dari jauh Banjarnegara, H. Taufik Ar-Rodja Bagus BF pun mengeluhkan hal yang sama. “Lomba seperti main petak umpet saja. Tidak ada brosur beredar, brosur atau undangan disebar diam-diam secara japri, tidak boleh menyebarkan di medsos. Di lapangan was-was terus. Pernah sudah sampai di suruh pindah gantangan, sudah pindah tinggal gantang eee, tetap dibubarkan juga. Situasi seperti itu lama-lama bikin jenuh juga,” ujarnya di sela-sela lomba KHI Cup IV Yogyakarta, sepekan sebelumnya.

 

H. TAUFIQ BANJARNEGARA SAAT DI KAMBING HITAM CUP IV

 

H. Taufik yakin, bila situasi lomba kembali kondusif, tahun 2021 ini ia akan kembali bersemangat datang ke lomba-lomba. Jauh juga tidak masalah. “Urusan silaturahmi itu loh terus terang yang sulit ditinggalkan. Burung boleh saja kurang kerja, atau kerja tapi mungkin kurang terpantau, mungkin sedikit mengecewakan. Tapi kalau sudah bisa silaturahmi dengan saudara-saudara jauh, rasanya jauh lebih plong, itu kemenangan yang tidak bisa dinilai dengan uang,” tandasnya.

Apa yang dirasakan oleh Artomoro BF, Bambang AB Galeh, Yudhi, Joko JS Pro, Yeremia, serta H. Taufik secara terpisah, adalah sebuah potret kicaumania di masa pandemi. Di tengah keresahaan yang mereka alami, mereka masih bisa bangga dan tak pernah putus asa dengan apa yang mereka dapatkan. Ketika bertemu dengan keluarga, mereka bisa bercerita bagaimana perjuangan mereka untuk menjadi seperti sekarang ini.

 

 

BINTANG PRADANA

 

Mr. Bintang Pradana selaku penggagas event pun merasa bangga bisa menjadi bagian yang telah bertindak nyata memberikan dan menyegarkan kembali harapan yang sempat layu. “Terima kasih atas kehadiran dan dukungan semua kicaumania. Insya Allah, kami selalu siap memberikan yang terbaik untuk para kicaumania. Mohon maaf bila masih terdapat kekurangnyamanan, harap maklum komplek gantangan kami belum sepenuhnya selesai pegembangannya.” [danu, asept, maltimbus]

 

JUARA PIALA PRADANA, KLIK DI SINI

BROSUR VALENTINE ISTIMEWA JOGJA, KLIK DI SINI

BROSUR H. WIEBIE DWI ANDRIYAS CUP 2, KLIK DI SINI

VIDEO SEMANGAT KICAUMANIAKU

 

 

 

KATA KUNCI: piala pradana ankara hard rock pr raja tega rambo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp