PEGASUS BAWA PULANG TROPI JUARA UMUM BC

PIALA PANGDAM IX/UDAYANA BALI

Jadi Terbaik, Tawon Mas Bawa Pegasus Juara Umum, Titanium, Killer, Bondet, Kebo Bule, Panglima dan Selebritis Tampil Garang

Bukan rahasia lagi jika Bali disebut sebagai kandang macan bagi para penggemar anis merah. Selain di alam masih terjaga perkembangbiakannya, di arena lomba juga selalu full peserta. Seperti yang terjadi di gelaran Piala Pangdam IX/Udayana Denpasar, Bali pada Minggu, 26 Mei 2019.

Gelaran dalam rangka memperingati HUT ke-62  KODAM IX/Udayana  ini, dibuka langsung oleh sang Mayor Jendral TNI Benny Susianto, S.I.P. Dalam sambutannya, beliau menghimbau untuk para penggemar burung berkicau untuk bersama-sama menjaga kelestarian berbagai jenis burung dengan cara menggencarkan breeding, dan mencegah perburuan liar di hutan.

 

 

 

Diikuti oleh ribuan kontestan dari Bali dan juga berbagai daerah luar pulau Bali, even yang menggunakan EO Oriq Jaya pimpinan Jainal Abidin ini, digelar di lapangan Puputan Denpasar. Di lapangan yang berada di tengah-tengah kota Denpasar ini, sangat nampak kehangatan ikatan tali silaturahmi dari para kicaumania.

Dari beberapa jenis burung yang dilombakan, pertarungan yang paling sengit terjadi adalah di kelas anis merah. Memang di Bali, kelas anis merah masih menjadi kelas yang paling digandrungi oleh para kicaumania pulau Dewata ini. Gaco-gaco papan atas yang sudah langganan bertengger di tangga juara, tumplek blek jadi satu untuk saling beradu kualitas.

 

MR DWM KEMBALI BAWA AM TAWON MAS JADI BURUNG TERBAIK

 

Bintang yang bersinar di gelaran Bali Shanti Cup IV kemarin, yaitu Tawon Mas milik DWM dari Pegasus BC, kembali unjuk gigi dengan menyabet kemenangan sebagai juara 1, 1, 5 dan 6. Dengan hasil ini, Tawon Mas didapuk panitia sebagai peraih gelar burung terbaik di kelas anis merah.

Selain meraih penghargaan terbaik, Tawon Mas juga berhasil mengantarkan Pegasus BC meraih juara umum. “Puas lihat kerjanya yang semakin stabil. Terimaksih juga buat teman-teman yang mendukung tim Pegasus BC sehingga menjadi juara umum,” pungkas DWM.

 

AM TITANIUM SIAP KEMBALI BAWA NAMA BALI KE PIALA RAJA

 

Tawon Mas saat ini memang menjadi buah bibir para anis merah diseluruh penjuru karena prestasinya yang tak terbendung. Selain sudah terbukti stabil menguasai even-even berskala nasional, Tawon Mas juga diakui kualitas kerjanya di atas gantangan. Gaya telernya yang seimbang kanan-kiri hingga mentok, ditunjang dengan pembawaan lagunya yang beraneka ragam isian, volume Tawon Mas juga lantang terdengar hingga luar pagar arena.

Meski masih terbilang baru di tangan DWM, Tawon Mas yang dibuat sebagai pelapis dari Angkrang Abang karena mabung sepulang dari Supremasi Jogja Istimewa ini, sudah bisa diandalkan DWM untuk melakoni laga-laga di tanah Jawa. Salah satu even bidikannya adalah Piala Raja 2019.

 

GLEDEX KUASAI MURAI BATU KELAS UTAMA

 

“Rencana sebelum ke Piala Raja, Tawon Mas mau dicoba dulu di Piala Paku Alam 7. Tapi karena mepet pasca hari raya, jadi belum bisa saya pastikan bisa atau tidak ke Paku Alam,” jelas DWM yang sudah langganan berlaga di gelaran Piala Raja ini.

Selain Tawon Mas yang tampil memukau, ada juga gaco yang nyaris menjegal Tawon Mas dalam perebutan gelar burung terbaik. Dia adalahTitanium gaco andalan Widhi Birdtopia. Di gelaran kali ini, Titanium berhasil memboyong juara 1 di kelas Sempati, dimana kelas Sempati ini yang paling diminati oleh para kontestan saat gelaran ini. Di kelas utama Leopard, Titanium keluar sebagai juara 2. Dan juara 3 di kelas Oriq Jaya.

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

Performa Titanium di atas arena, memang selalu berhasil menarik ratusan pasang mata. Dari awal digantangkan, anis merah yang sering mendulang podium di Piala Raja ini, langsung teler tanpa menghiraukan disekitarnya. Bahkan saat juri berada dibawah gantang untuk menilai aksinya, Titanium justru semakin menggila performanya.

Dianugrahi volume tembus dengan buka paruh lebar-lebar, materi lagu yang dibawakan Titanium juga diyakini mampu membuat semua pengadil lapangan dari berbagai lintas EO terpukau. Dengan materi segudang dan volume tembus, Titanium yang sedang dalam kondisi top perform, juga dipastikan akan menemani Tawon Mas di gelaran Piala Raja membawa nama Bali.

 

LB KILLER DAN MB YAKUZA HARUMKAN NAMA LOMBOK DI BALI

 

“Performanya sudah meningkat drastis pasca ganti bulu. Tinggal mengondisikan tenaganya, supaya stabil lagi dibeberapa sesi. Semoga saja besok di Paku Alam bisa tampil maksimal. Dan di Piala Raja,kembali bisa membawa nama Bali tercatat di papan tangga juara,” pungkas Widhi Birdtophia yang dimarkasnya mengoleksi banyak anis merah handal.

Untuk peraih burung terbaik di kelas murai batu, diraih oleh Vegasus milik Hendra dari Sudirman BC. Murai yang sempat menghujani arena dengan tembakan cililin dan besetan-besatan kasar di kelas Baracuda ini, tak terbendung dalam perebutan gelar terbaik dengan hasil kejuaraan sebagai juara 1, 2, 2. “Akhirnya bisa tampil sesuai harapan dan membawa pulang tropi terbaik,” ujar Hendra dengan penuh kepuasan.

 

BONDET LOVE BIRD KONSLET ASAL BALI

 

Untuk peraih tahta tertinggi di kelas utama ekor panjang ini, disabet oleh Gledex besutan Oka Yanzu dari Kansas SF. Hasil ini juga menjadi poin penting dalam perjuangan Kansas SF meraih juara umum kategori SF. Selain mendulang poin di kelas murai batu, Kansas SF juga banyak meraup poin di kelas kacer lewat aksi Desprendo.

Sedangkan untuk kelas belia  paruh bengkok alias love bird paud, penghargaan burung terbaik dibawa pulang oleh Dewa Jaya dari DJ SF Lombok lewat aksi gacoannya Killer. Love bird berwarna josan yang masih berusia 3 bulanan ini, tampil agresif mengumbar kekean panjangnya. Selain itu, jeda bunyinya yang sangat rapat, memuluskan jalan Killer meraih tropi bergengsi itu.

 

CH KEBO BULE KIBARKAN PANSER SF

 

Menurut penuturan Dewa Jaya, Killer masih belum lama memperkuat timnya. “Baru 2 Minggu Killer saya take over dari salah satu pengorbit love bird handal dari Jawa Barat. Astungkare, untuk di Lombok sendiri prestasinya sudah banyak karena nyaris setiap hari digantang,” pungkas Dewa Jaya yang juga pemilik dari love bird fenomenal di Lombok bernama Krakatau ini.

Selain membawa pulang juara di kelas love bird paud, Dewa Jaya juga mencatatkan namanya di kelas murai batu lewat aksi dari Yakuza. Murai batu jenis ekor hitam yang juga disegani di Lombok ini, masih mampu bersaing dengan murai batu papan atas yang turun dalam gelaran Piala Pangdam IX/Udayana kali ini. Tapi sayang, penampilan Yakuza kali ini kurang kondisi, dan hanya bisa membawa pulang juara 3, 3, dan 6.

 

 

Rencananya ke dua gaconya ini, akan dipersiapkan untuk gelaran Piala Putra Rinjani 2 pada 7 Juli 2019 di lapangan Lanut Lambige, Mataram. “Semoga besok di Piala Putra Rinjani 2, gaco-gaco DJ SF bisa menjadi tuan rumah yang merepotkan. Kabarnya banyak pemain Jawa, Bali, juga Kalimantan, akan turun di even itu,” tambah pemuda dengan paras idola para kaum hawa ini kepada burungnews.

Di kelas love bird dewasa, gaco tuan rumah yaitu Bondet milik Nando dari Klungkung BC, akhirnya berhasil membuat para ngekek mania yang juga banyak dari Jawa, harus gigit jari. Pasalnya, love bird konslet bernada minor ini tampil menggila di empat sesi yang dibuka panitia. Sukses mendominasi, Bondet kembali berhasil untuk kesekian kalinya menyabet gelar terbaik.

 

BRANJANGAN PANGLIMA DOBEL WINNER

 

Nyaris sapu bersih, Bondet digagalkan oleh Barkis andalan Rudi Yang dari Lion SF Jambi di kelas Oriq Jaya,dan Lucia milik Angga Peksi Agung di kelas Dewa Konslet. Di dua kelas kegagalan Bondet menempati podium puncak itu, love bird yang hanya sekali gagal menjadi terbaik di even Mahayastra ini, masih mampu menjadi runner up.

“Selama 3 bulan sejak Bondet tampil konslet, sudah ke tujuh kalinya ini menjadi burung terbaik. Pernah gagal menjadi terbaik waktu di even Mahayastra. Torehan terbaik itu, karena Bondet hanya saya turunkan di even-even besar saja. InsyAllah setelah hari raya, Bondet siap main keluar pulau,” kata Nando.

 

BARU TAKE OVER, SELEBRITIS LANGSUNG SEHATI DENGAN PURWA

 

Prestasi tak kalah membanggakan, dirasakan oleh Mr. Pasek dari Panser SF. Membawa 5 gaco cucak hijau andalannya, yaitu Kebo Bule, Kebo Ireng, Kebo Siluman, Kebo Iwo, dan Kebo Ijo, kicaumania yang eksis sejak tahun 98 ini akhirnya berhasil mengoleksi tropi burung terbaik berkat penampilan ciamik dari Kebo Bule.

Kebo Bule mengunci gelar itu, setelah sukses mendulang prestasi dobel winner kala melakoni laga di kelas utama Leopard dan Oriq Jaya. Aksi ngtrok jambulnya yang hyper dengan semburan-semburan materi lagu yang didominasi tembakan juga besetan, Kebo Bule sukses meluluhkan hati juri Oriq Jaya yang bertugas.

 

KANSAS JUARA UMUM SINGLE FIGHTER

 

Selain mengantarkan Kebo Bule menikmati manisnya tangga juara, Mr. Pasek juga berhasil membawa kacer kesayangannya yaitu Rakuti, mencicipi podium dua di kelas Apache. “Akhirnya bisa kembali membawa pulang tropi terbaik di even tingkat nasional. Karena baru di tahun 2018 saya kembali ke dunia kicaumania mas, dengan gaco-gaco baru hasil belanja. Sebelumnya di tahun 2004, saya fakum karena sibuk pekerjaan,” ujar Mr. Pasek yang memberi sinyal akan turun di gelaran Piala Putra Rinjani 2.

Di even kali ini juga menjadi momen yang berkesan bagi Immanuel RnB dari Canggu. Bagaimana tidak, gaco branjangan yang baru Ia take over beberapa waktu lalu, sukses mengukir hasil manis di even ini. Turun dua sesi, podium puncak dilibas habis oleh branjangan yang menempati nomer gantangan 10 di sesi A dan 09 di sesi B ini.

 

 

Di beri nama Panglima, branjangan dengan gaya hovering atau gaya ngepakkan sayap seakan mau terbang tapi tetap berpijak pada batu ini, mengkin manjadi satu-satunya branjangan dengan gaya seperti ini untuk saat ini. Membawakan lagu yang nyaris tanpa putus dengan volume tembus, membuat juri mantap untuk dua kali memberi Panglima bendera koncer A.

Hasil ini, melanjutkan tren positifnya kala berlaga di Puri Agung Denpasar pekan lalu. Kala itu Panglima berhasil keluar sebagai juara 1 dan 3. “Sudah mulai beradaptasi dengan cuaca di Bali. Rencana mau ke Paku Alam, tapi tidak ada kelas branjangan. Terpaksa langsung ke Piala Raja saja untuk tujuan even bergengsi tahun ini,” kata Immanuel RnB.

 

KACER DEPRENDO DOBEL WINNER

 

Berhasil menjadi kampiun di kelas kenari Std Bebas All Size Apache dan podium 3 di kelas Oriq Jaya, Selebritis gaco anyar Purwa dari duta Paku Alam, semakin membuktikan kualitasnya di atas gantangan. Kenari dengan jubah kuning cerah ini, tampil ngedur sepanjang penjurian dengan melantunkan lagu standard bercengkok tajam. Gayanya yang satu titik gela-gelo, menghipnotis juri untuk berlama-lama melihat aksinya.

Torehan prestasi di even ini, menjadi modal penting bagi Purwa untuk membawa Selebritis turun di even Piala Paku Alam 7. “Sudah mulai sehati dengan saya. Habis hari raya, siap turun di even-even Jawa. Salah satunya Piala Paku Alam,” kata Purwa optimis.

 

VEGASUS TERBAIK DI KELAS MURAI BATU

 

Di penghujung gelaran yang berakhir sesuai rencana yaitu sebelum sore, Jainal Abidin selaku ketua Oriq Jaya DPW Bali, mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi dari para kicaumania yang berlaga di even Piala Pangdam IX/ Udayana. “Selamat untuk para jawara, dan sampai jumpa di even-even selanjutnya,” tutupnya.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

DATA JUARA PIALA PANGDAM IX/UDAYANA BALI, KLIK DI SINI

 

LB BARKIS GACO DARI JAMBI

 

KATA KUNCI: piala pangdam ix/udayana bali tawon mas pegasus titanium killer bondet kebo bule panglima selebritis

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp