
PIALA JATENG, KHUSUS BUAT YANG BELUM PERNAH DAPAT MOBIL
Bagaimana Tahu Bila Ada Burung yang Sudah Pernah Dapat Mobil Nyusup, Asep DM Kasih Jawaban Menohok
Piala Jateng menawarkan sesuatu yang baru. Bukan hanya hadiah utama mobil dengan nilai tukar (bila minta ganti uang) yang jelas dan terbuka, tapi juga syarat jadi peserta di kelas ini adalah burung yang belum pernah meraih hadiah mobil.
Catat, yang belum pernah dapat mobil itu urungnya, bukan pemiliknya. Artinya, si pemilik burung yang pernah dapat hadiah mobil, bisa ikut asal bukan burung yang sama. Asep kasih contoh, Andri Bolang boleh ikut asal tidak menurunkan burung seperti Rampes, Singo Edan, Adipati.
“Kan dia punya banyak burung lain, mungkin yang baru, yang belum pernah menang di kelas hadiah mobil,” ujar Asep DM.
Beberapa kicaumania lantas “titip” pertanyaan kepada burungnews.com, bagaimana bisa tahu misal ada yang menyusupkan burung pernah juara, entah siapa, menyuruh orang lain yang mungkin belum terlalu dikenal.
Asep rupanya tidak kaget dengan pertanyaan ini. Ia pun tidak kaget, tapi menanggapi dengan santai. “Sebelum ada perntanyaan seperti itu, kita secara internal juga sudah mendiskusikan peluang-peluang atau segala kemungkinan seperti itu.”
Kesimpulannya, menurut Asep, secara teknis diakui sangatlah sulit untuk memverifikasi atau validasi apakah seekor burung benar-benar belum pernah menang di kelas-kelas berhadiah mobil. “Tapi, bukan berarti kami tidak punya antisipasi.”
Sebagai bagian dari inovasi dan gebrakan, sesuatu yang baru, Mahesa Jenar Arena haruslah berani untuk menerapkannya. Tidak boleh takut dengan berbagai bayangan yang jadi penghalang. Jalani dulu, setiap muncul masalah pasti juga ada jalan keluarnya. Demikian dijelaskan Asep.
“Jadi begini, mereka yang pernah dapat hadiah mobil itu kan orang-orang ternama, punya nama besar. Kita yakin mereka tidak akan mempertaruhkan nama baiknya hanya demi mendapatkan hadiah materi, kendati bagi kita secara umum hitungannya relatif besar.”
Burung-burung yang pernah dapat mobil itu, adalah burung-burung dengan jam terbang yang tinggi, sering mendapatkan perhatian. Banyak kicaumania dan netizen yang relatif menghapalinya, beberapa punya ciri khas pada fisik, yang lain secara umum secara gaya, perfoma, dan materi lagu juga cukup dikenali.
Vidio-vidio aksinya sudah banyak tersebar dan ditonton puluhan hingga ratusan ribu kali. Jejak digitalnya bisa ditelusuri.
“Kalau misalnya nekad diturunkan, pada akhirnya akan ada yang curiga. Siapa bisa membungkam para netizen yang belum tentu kita kenali juga. Pasti akan di-posting di media sosial, mungkin vidio saat ini akan disandingkan dengan vidio dari jejak digital sebelumnya. Kita yakin mereka pemilik burung yang pernah dapat hadiah mobil tidak akan mempertaruhkan hal-hal yang berpotensi bikin malu seperti itu.”
Menurut Asep, bagi kicaumania yang ingin ikut, tak perlu terlalu kawatir hal-hal seperti itu. “Waspada boleh, tak jangan berlebihan ketakutan pada hal-hal yang belum terjadi. Baru sebatas seandainya-seandainya. Kami kan juga ada koordinasi dengan sejumlah media untuk pasang mata dan kuping, terus tiap burung ada kok rekaman vidio dari CCTV kami, selain dari kamera para media.”
Meski lomba masih relatif lama, 21 Desember, namun antusiasme para kicaumania ternyata cukup besar. Banyak di antaranya datang dari luar blok. Silakan segera dipesan dan diamankan tiketnya. Pesan terakhir, waspada pada penipuan modus mengaku sebagai admin tiket dan mengganti nomor rekening panitia. Pastikan hanya lewat admin resmi sebagaimana tertera di brosur yang tertera di bawah ini.
Asep dan kawan-kawan, sejak awal membuka nilai hadiahnya, bila para juara ingin diganti dengan uang. “Mobil kami nilai 100 juta, motor Honda Beat 21 juta, Honda Beat 14 juta, dan Honda Revo 10 jura. Jadi begitu juara diurus langsung bisa dicairkan, tidak perlu nego, juga tidak perlu nunggu besok dan besoknya. Hadiah dipastikan sudah siap mau barang atau uang tunai di hari lomba.”
Sebagaimana event Mahesa Jenar sebeluimnya, yang ini juga menerapkan VAR. Anda yang merasa tidak puas, digoreng, bisa mengajukannya. Syarat dan ketentuan masih belum berubah, misalnya hanya bisa menggugat satu tingkat di atasnya. Peringkat 2 menggugat juara 1, peringkat 3 menggugat peringkat 2, sama sekali tidak masuk juara bisa menggugat peringkat terakhir, misal 1-5 berarti peringkat 5 boleh digugat.
Juri VAR akan memeriksa ulang / review secara komprehensif/lengkap perfoma dan materinya. Jadi, di sini VAR bukan untuk mencari kesalahan / pelanggaran salah satu burung. [maltimbus]
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: mahesa jenar arena piala jateng 2025












