H BAGYA RAKHMADI, HERI SOEGIONO & PENGURUS PENGDA JAWA TIMUR

PERMEN 20/2018

Ini Loh Usulan Revisi yang Disampaikan PBI

Isu tentang Permen 20/2018 yang dikeluarkan LHK masih cukup sensitif. Meskipun berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menenangkan masyarakat khususnya para penangkar dan pemelihara burung, namun keresahan itu masih menerpa kental sekali.

Di Klaten misalnya, para penangkar khususnya jenis jalak mengeluh bulan ini harus mengajukan penundaan pembayaran cicilan bank. “Banyak penangkar dan peloloh memang bermodal dari pinjaman bank. Karena sebulan ini anakan tidak terjual, otomatis mereka juga tak punya duit buat mengangsur. Ini efek yang sudah dirasakan langsung dan kalau dibiarkan terlalu lama tentu bisa membuat batas kesabaran habis,” jelas Sugiyarto, salah satu tokoh penangkar jalak yang menjadi ketua aksi tolak Permen.

 

 

BREEDING adalah masa depan hobi burung di Indonesia. Masih punya problem dalam breeding, seperti sulit menjodohkan, telur belum mau netas, atau problem lainnya? Berikan SUPER BREEDING, dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

Sebagai salah satu organisasi penghobi yang juga ikut terdampak, PBI atau Pelestari Burung Indonesia ternyata juga terkena “efek samping”. Banyak warganet yang terbawa isu kemudian ikut-ikutan menuduh seolah-olah PBI adalah salah satu yang menjadi biang dari keluarnya Permen.

Mengenai hal ini, H. Bagya Rakhmadi sebagai ketua umum pun sudah berungkali menyampaikan sikapnya. “Sebenarnya kami PBI kan korban juga, ikut dirugikan dengan Permen yang datangnya seakan tiba-tiba dan terburu-buru. Respon kami adalah, terkait dengan visi pelestarian pada prinsipnya kami setuju dan mendukung, tetapi juga menuntut sejumlah revisi terutama pada data jenis burung yang dimasukkan dalam status perlindungan. Namun, ada pihak yang entah sengaja atau teledor, memotong, mengurangi, atau tidak memuat secara utuh pernyataan kami, sehingga hanya disebut ‘PBI mendukung penuh Permen’. Dari situ ada yang kemudian berprasangka seolah-oleh PBI menjadi dalang dari keluarnya Permen. Saya berani katakan hal seperti itu sama sekali tidak benar.”

Meskipun begitu, PBI berusaha tidak reaktif terhadap berbagai kecaman atau bulian tersebut. “Selama ini kami mencoba untuk tetap tenang, namun memantau terus perkembangan di jagad medsos. Kami juga sudah meminta semua pengurus, eksponen, sampai simpatisan untuk lebih tenang dan mengendalikan diri. Semua tanggapan atau sikap PBI biar dikeluarkan melalui satu pintu, sehingga tidak menimbulkan simpang siur dan menambah kegaduhan. Selama ini kami mencoba terus untuk ternang, tetapi bukan berarti diam.”

 

TOPSONG BREEDING, formula BR dengan butiran yang halus/tanpa butiran kasar untuk loloh basah, lebih aman untuk piyik. Cocok juga diberikan untuk indukan, kandungan nutrisinya membuat tetap produksi lancar kendati hanya diberikan sedikit/tanpa EF seperti jangkrik dan kroto.

Tersedia dalam kemasan 1, 5, 10, 15, dan 25 kilogram. HOTLINE 0813.2941.0510.

 

Menurut Bagya, bila dianalisis, sebenarnya tuntutan terhadap Permen 20 dari berbagai pihak itu relatif sama, ingin mengeluarkan burung-burung yang selama ini sudah banyak dipelihara dan dilombakan, terutama yang sudah berhasil ditangkarkan dalam jumlah cukup besar, seperti murai batu, jalak suren, cucak rawa, dikeluarkan dari daftar perlindungan. Apalagi terbukti sudah banyak masyarakat yang menjadikan breeding sebagai mata pencaharian.

“Hanya cara menyampaikan atau bahasa dipilih berbeda. Ada yang meneriakkan Tolak Permen, Menuntut Revisi, kalau kami bilang Mendukung tetapi dengan sejumlah Revisi. Bahasa itu soal pilihan, kami juga menghormati dan menghargai bahasa masing-masing, karena memang tidak harus seragam. Meskipun kemudian ada semacam salah paham yang membuat PBI seolah-olah jadi pihak yang disalahkan, namun kami tetap berusaha untuk tetap sabar dan berbesar hati, sambil terus melakukan aksi nyata dalam proses menuntut revisi. Tentu dengan cara kami, tanpa harus banyak bicara, tanpa harus sedikit-sedikit publis kegiatan, sebab kami PBI memang jauh dari kepentingan ingin tampil sebagai pahlawan.”

 

MEMBERIKAN SELAMAT UNTUK HANUNG, JUARA ANIS KEMBANG (RING).

 

Bagya kemudian menyampaikan beberapa poin usulan dari PBI terkait Permen 20/2018, yaitu:

  1. Ada garis komando satu pintu terkait regulasi dari pusat sampai ke daerah, sehingga di daerah / bksda tidak menterjemahkan sendiri-sendiri tafsir dari regulasi tersebut.
  2. Mengusulkan burung-burun lokal yang sudah banyak dipelihara dan dilombakan dikeluarkan dari daftar dilindungi, terutama yang sudah berhasil dan banyak ditangkarkan seperti cucak rawa, murai batu, jalak suren, anis kembang, kacer, cucak jenggot, branjangan), dengan melampirkan data penangkar.
  3. Ada tinjauan aspek politik dan sosial ekonomi untuk Permen LHK nomor 20 / 2018.
  4. Jangan sampai memberatkan para penangkar terkait Ijin Penangkaran, Ijin Transportasi, dan Ijin Penjualan burung tangkaran.
  5. Disegerakan pengurusan perijinan dengan sistem online agar menghindari pungli dari petugas
  6. Memberikan Reward kepada para penangkar.

 

Terhadap burung-burung yang sudah banyak dipelihara, tapi sejauh ini belum berhasil ditangkar, pemerintah pun diharapkan melakukan pembinaan yang benar-benar memberdayakan. “Melepasliarkan burung yang sudah lama dipelihara, mungkin hatinya juga sudah menyatu dengan pemiliknya, belum tentu jadi solusi dan bijaksana. Selain menyediakan habitat yang tepat, aman, dan nyaman itu bukan perkara mudah, burung juga sudah kesulitan melakukan adaptasi. Lebih baik pemerintah menugaskan lembaga yang kompeten, mungkin LIPI, departeman Peternakan, atau lainnya untuk meniliti dan mencari tahu cara breeding yang tepat buat burung-burung tersebut. Jadi pada beberapa tahun ke depan, perlahan-lahan burung yang dipelihara ya sepenuhnya burung hasil tangkaran, sebagaimana sekarang sebenarnya sudah terjadi pada jenis jalak suren.”

 

 

Pada beberapa hari terakhir ini, di masyarakat sudah berkembang banyak bisik-bisik bahwa revisi atas Permen 20/2018 akan segera keluar. Sejumlah pihak bahkan mengklaim sudah dapat bocorannya. “Kalau soal isu, kalau mau kami juga bisa memproduksi isu. Sebaiknya kita tunggu dulu dalam satu dua hari, sampai benar-benar keluar secara resmi, baru kami berani ngomong. Sementara, kami ingin sampaikan dulu bahwa berbagai isu yang menerpa PBI seakan ikut andil dalam keluarnya Permen itu tidak benar. Kami juga keberatan terhadap sebagian isinya dan mengajukan tuntutan revisi, sebagaimana disebutkan di atas. Namun kami tetap menghargai dan menghormati pihak-pihak lain yang ingin menyampaikan keberatan dengan bahasa dan cara yang berbeda.”

 

Yang sudah pesan atau belum pesan tiket PIALA RAJA, wajib kuasai jadwal lombanya. Untuk brosur lengkap silakan klik pada JADWAL di bawah ini. Tinggal menyisakan beberapa kelas / jenis burung saja, konfirmasi hubungi 0817.0422.330

BROSUR LENGKAP, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: permen 20/2018 usulan revisi dari pbi bagya rakhmadi kelas ring

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp