SESI ANIS KEMBANG MULAI RAMAI PESERTA

PAKSI

Ini Yang Bikin Anis Kembang di Solo Kembali Ramai

 

 

Antusiasme peserta anis kembang di Solo mulai menggeliat. Hal itu tampak nyata pada gelaran ILS Cup, Minggu 25 Desember. Sekitar separuh gantangan terisi peserta.

Di Solo Raya, satu-satunya gantangan yang secara rutin membuka kelas anis kembang tinggal Special IKPBS saja, yang menggelar kontes tiap Sabtu pekan terakhir. Ramainya peserta anis kembang di Solo dan sekitarnya akhir-akhir ini, tak lepas dari peran Pecinta Anis Kembang Solo Indonesia (PAKSI)

 

SEBAGIAN PUNGGAWA PAKSI

 

Grup ini mulanya ada di grup facebook dan whatsapp. Kemudian terus menata diri, lalu mulai melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan para pecinta anis kembang di Solo dan sekitarnya.

Saat ini, wadah yang dipimpin oleh Antonius Andryawan ini memiliki 2.700 anggota di grup facebook. Tak semua yang bergabung di grup pemain anis kembang, namun sebagian besar anggota grup masih muda. Paling tidak, ini menjadi bukti bahwa anis kembang mulai dilirik kembali.

Sebagian dari anggota grup ini memang benar-benar pemain anis kembang yang cukup militan. Itu tampak sekali di even ILS Cup. Puluhan pemain dengan kaos bertuliskan PAKSI bergerombol di samping lapangan untuk mengechas burung kesayangannya.

 

PENGECHASAN ANIS KEMBANG

 

Selain jadi wadah silaturahmi, PAKSI juga menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan konsultasi terkait anis kembang, hingga wadah jual beli. Suasana keakraban dan persaudaraan tampak sekali saat mereka bersama-sama sedang mengechas, hingga mulai menenteng burung menuju lapangan dan kemudian menggantangkan.

Fuad, salah satu pecinta anis kembang mengakui bahwa kehadiran mereka di even kali ini dikoordinasikan lewat media Sosial. PAKSI biasanya selalu turun dan meramaikan even-even lomba di Jateng dan DIY yang membuka kelas Anis Kembang.

Paksi pun mengapresiasi panitia yang mau membuka kelas anis kembang yang pernah berjaya di era 2000-an. “Meski kami inginnya jangan hanya satu kelas. Jadi yang jauh-jauh merasa puas, tidak sia-sia. Selain, itu misal pada sesi pertama tidak atau kurang kerja, masih ada harapan pada sesi kedua,” ujar Fuad.

Yang hadir ternyata bukan hanya pegiat anis kembang di Solo Raya saja. Fendi Krisdiono, koordinator bidang konservasi PBI Jatim juga tampak di lapangan Dinakkeswan. Fendi ikut mengamati kontes ini, khususnya pada sesi anis kembang.

 

FENDI. KOORDINATOR KONSERVASI PBI PENGDA JATIM

 

“Anis kembang saat ini mulai dilirik kembali, saat ini yang paling ramai di Malang. Di even Walikota Cup Malang pekan lalu, dibuka sampai 4 kelas dan semua penuh. Kalau di sini baru mulai berkembang, tapi ini juga sudah pertanda bagus,” ungkapnya.

Ia merasa senang melihat geliat anis kembang mania di Surakarta. Antusiasme yang terlihat di lapangan membuatnya optimis anis kembang akan kembali ramai di tahun 2017. “Rata-rata anis kembang yang dilombakan di sini sudah menggunakan ring,” imbuhnya.

Di seputaran Solo sendiri sudah mulai hadir nama-nama breeder yang berhasil menangkarkan anis kembang, seperti Sri Kuncoro dan Arianto Rinto. Kesinergian lomba dan breeding diperlukan untuk mendorong upaya pelestarian dan konservasi sekaligus menjadi usaha yang berprospek dan menjanjikan.

PBI sudah sejak lama tiap lomba wajib membuka kelas anis kembang ring. Ada pun untuk anis kembang non ring, sudah lama dihapus. Hal yang sama juga berlaku di kelas cucakrawa. Ada pun untuk murai batu, mulai efektif berlaku sejak 1 januari 2017.

 

KATA KUNCI: paksi solo anis kembang fendi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp