KELUARGA NSR PEMALANG. DARI HOBI JADI SODARA

NSR TEAM PEMALANG

Tanpa Struktur Kepengurusan, Kedamaian & Kebersamaan Sangat Kental Terasa

NSR Team dari kota Pemalang bisa menjadi inspirasasi bagi yang lain. Berawal dari hobi burung berkicau, kedamaian dan kebersamaan sangat kental terasa pada team ini. Tidak memiliki ketua, kesehariannya kerap berkumpul menghabiskan malam bersama-sama.

NSR Team berdiri sejak 4 April 2014. “Nama NSR terinspirasi dari foto Om Thole Sajah yang akrab disapa Ki Demang memakai baju koko yang bernuansa Islami. Dari itu terlintas nama grup musik Nasidaria yang dikenal dengan lagu-lagu Islaminya .  Nah, NSR diambil dari kata Nasidaria,” ucap Wasis Capunk, pencetus nama NSR.

 

THOLE SAJAH AKRAB DIPANGGIL KI DEMANG

 

 

Nasidaria singkatan dari Nada Suara Indah Damai dan Ceria. “Dari makna itulah kami bermaksud mengonotasikan gantangan damai agar semua anggotanya dalam dunia hobi berkicau selalu mengutamakan kebersamaan dan kedamaian. Kami juga tidak membatasi anggota, siapa pun boleh masuk asal punya etika baik,” imbuhnya.

Ada hal yang menarik saat para anggota team ini semuanya berkumpul. Ada adat yang bernama Pes-Pesan,  yang berarti makan-makan bersama dengan hidangan sederhana. Namun dari situlah kebersamaan dan kesolidan team semakin kuat terjalin hingga sekarang. Untuk saat ini team yang beranggotakan lebih 30an dari berbagai golongan ada yang berprofesi sebagai Dokter, TNI, Pengusaha, dan lain-lain selalu harmonis setiap waktunya.

 

HIDANGAN PES-PESAN, SEDERHANA NAMUN BERMAKNA

 

Hal yang bisa kita contoh juga pada team ini, tidak adanya ketua. Semuanya sama rata tidak membeda-bedakan baik yang senior ataupun junior. “Bersyukur sekali menjadi keluarga besar NSR Team, di sini tidak ada yang superior semuanya rata tidak ada yang dibeda-bedakan,” cetus Ikhwal Wel senada dengan Galih Pandu yang terbilang masih junior.

Obrolan saat berkumpul juga tidak jauh pada urusan hobi burung. Salah satunya obrolan bareng Om Pucuk Sri Haroyo yang akrab disapa Bang Mandor, pemain lawas dari Pemalang. Bang Mandor sekilas menceritakan akan perubahan dunia burung dari masa ke masa.
 

Mengakses  BURUNGNEWS lebih praktis dan cepat, unduh APPS-nya di PLAY STORE    (android) atau GOOGLE PLAY (Apple/Iphone/IOS)

 

Menurut pria yang berpenampilan stylish ini, dunia burung memang sudah sangat pesat perkembangannya. Dulu lomba hanya dari Pelestari Burung Indonesia (PBI), jadwalnya pun sudah dijatah untuk setiap daerah. Barulah mulai muncul EO partikelir, untuk menyebut gelaran di luar PBI, yang kemudian lebih sering disebut sebagagi independen.

EO pertama di luar PBI yang terorganisir dan memiliki struktur organisasi baku adalah LKMI yang dicetuskan oleh Endik Gundul, lalu beberapa tahun kemudian bermunculan yang lain. Banyak inovasi muncul dari LKMI, misalnya diperkenalkan banyak kelas seperti Bintang, Favorit, VIP dan istilah lainnya yang dibedakan dari harga tiketnya, hingga perebutan juara umum BC dan SF.

 

KIKI RISTIAWAN TEAM KCHP PEMALANG. BUKTI KEKELUARGAAN SESAMA PENGHOBI BURUNG

 

Sebutan Mister (Mr.) untuk para kicaumania pertama kali juga muncul dari Endik Gundul. Hadiah pun berkembang dari berupa barang elektronik hingga uang pembinaan. LKMI dan banyak EO pengikutnya kemudian meredub, lalu satu pesatu bubar.

Pada tahun 2007 barulah organisasi resmi bernama BnR berdiri, yang kemudian memperkenalkan slogan  “Tidak ada penangkaran tidak ada lomba.” Kemudian bermunculan EO lainnya, beberapa di antaranya bisa disebut merupakan “pecahan” dari BnR. Semakin banyak EO, apalagi hingga EO kecil kelas “tarkam” penggelar latber dan latpres, lomba burung pun bisa dijumpai setiap hari dan semakin sulit diatur jadwalnya agar tidak saling berbarengan.[Anton Kendor,maltimbus].

 

SUASANA KEKELUARGAAN SANGAT KENTAL

 

CANDA TAWA SETIAP SAAT, SAMBIL MENIKMATI HIDANGAN PES-PESAN

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp