MB POSEIDON SAAT MABUNG. SUDAH JADI INDUK, BISA DICABUT BILA DIPERLUKAN

MERAWAT (EKOR) MURAI BATU

Simak ini, Rawatan Keliru, Bisa Macet Pertumbuhan Ekornya

Sipon (bukan nama sebenarnya) lagi gundah. Setiap bangun pagi, langsung menuju sangkar murainya. Dibuka kerodongnya, dilihat ekornya. Kok tidak sepanjang saat beli? Ia mulai kawatir, apa mungkin kena tipu, apa itu ekor sambungan?

Sipon mengaku penggemar baru, pertama beli langsung memilih murai batu. “Suka suaranya yang menggelegar sampai kedengaran tetangga juga. Sengaja saya pilih yang ekornya panjang, kan gagah dilihatnya.”

 

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Buat meloloh sangat baik, tak perlu dicampur apa pun sudah cukup, biyik sehat, tidak gampang mati, cepat besar, tumbuh sempurna termasuk bulu dan ekornya. Simak pengalaman Suud Malang, peternak sejak 2005 DI SINI.

Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Begitu gembira dan semangatnya, ia pun berusaha merawat sebaik dan serajin mungkin. “Setiap pagi saya embunkan, lalu mandi, terus jemur. Pakan juga saya berikan yang terbaik, voer yang mahal, jangkrik dan kroto selalu yang segar, vitamin secara periodik diberikan. Sore kandang saya bersihkan lagi bersamaan mengganti pakan dan minum. Sebelum tidur juga masih saya pantau lagi. Ini terus saya lakukan sampai bulu rontok dan kemudian tumbuh,” jelasnya.

Memiliki (jago) murai batu dengan ekor yang panjang menjurai sepertinya menjadi kebanggaan tersendiri. Tampak gagah, kalau dibawa ke lapang jadi perhatian kicau mania lainnya. Ternyuata, cukup banyak kasus usai mabung, ekornya jadi lebih pendek. Seperti halnya yang diilustrasikan pada kasus  Sipon di atas.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Ekor panjang pada dasarnya bawaan dari lahir, mengikuti garis trah indukannya. Untuk menghasilkan anakan ekor panjang, para breeder pun berburu indukan ekor panjang, baik pada jantan maupun betina.

Pada murai batu lokal, ekor panjang itu antara 23-26 cm. Sementara itu, sekarang juga ada murai batu impor yang di kalangan murai batu mania dikenal dengan sebutan Singapuran. Panjang ekornya bisa mencapai 30-40 cm.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Namun, anakannya tidak akan serta merta punya panjang ekor yang optimal. Mr. G, salah satu breeder murai batu kawakan dari kota Kebumen, mencoba menjelaskan dengan memberikan contoh.

“Misalnya, indukan lokal 20 cm x 14 cm. Anakannya trotol yang jantan bisa +/- 14 cm, nanti selesai mabung biasa jadi 16 - 17cm, terus mabung-mabung berikutnya nambah lagi 0.5cm, sampai mencapai panjang optimalnya.”

 

WASPADA dengan produk yang logonya MIRIP, dibaca/dilafalkan dengan cara yang SAMA, tetapi BUKAN produk yang dikeluarkan TOPSONG. Lihat selengkapnya DI SINI.

 

Lalu untuk indukan Singapuran indukan 35-40 cm x betina 18-20 cm, anakan trotol jantannya disebutkan Mr. G biasanya antara 15-16 cm. “Nanti setelah mabung bisa 20 cm ke atas, begitu seterusnya sampai mencapai panjang optimalnya.”

Tentu saja, itu semua bisa dilalui bila perawatannya benar. Perawatan itu mencakup mulai menu pakan dan yang paling krusial adalah pada treatmen penjemuran.

 

INDUKAN MB BAGONG MILIK SUUD MALANG, EKOR 26 CM.

 

Suud, salah satu kicaumania dan juri senior dari kota Malang sejak era 2000-an menyebutkan, ada sejumlah orang yang menggunakan obat-obatan untuk memacu pertumbuhan ekor. “Kalau saya sendiri lebih memilih pakai pakan alami saja, tumbuh alami sampai batas maksimalnya.”

Suud pernah memiliki jagoan prestasi, padahal ekornya panjang sampai 26 cm. “Dulu prestasi, namanya Bagong. Burung asal Sabang, Banda Aceh. Sekarang jadi indukan. Itu cucunya bisa sampai 23,5 cm, padahal induk betinanya cuma 13 cm.”

Selain pakan sehat dan dengan kandungan nutrisi yang cukup, Suud juga memberikan titik berat pada penjemuran. “Jangan buru-buru jemur, tunggu ekor tumbuh sampai rampung. Kalau pada anakan, jemurnya sinar matahari pagi untuk menghangatkan saja, antara 15 paling lama 30 menit. Kalau kelamaan, bukan hanya ekornya yang macet tumbuh, malah bisa mati juga.”

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

Hal yang sama juga ditekankan oleh Ronny Stiga, murai batu mania kawakan dari Yogyakarta. Ronny saat ini juga dikenal sebagari breeder dan membuka sekolah mastering murai batu.

Ronny pun membagikan perawatan secara lebih detil dan lengkap. “Pada burung dewasa, perhatian harus sudah kita lakukan sejak menjelang mabung. Kalau bulu mulai jatuh sampai rontok total, cukup mandi seminggu 2 kali, tanpa jemur.”

Nantinya, setelah bulu besar mulai tumbuh baik pada ekor maupun sayap, mulai dimandikan tiap hari, tetap tanpa jemur. “Setelah bulu lengkap dan utuh, baru mulai jemur, itu pun pelan-pelan, sedikit demi sedikit dalam hal durasi jemurnya. Kan butuh penyesuaian juga karena lama tidak dijemur.”

 

RONY MERAWAT MURAI. MANDI BISA TIAP HARI, JEMUR NUNGGU BULU UTUH

 

Rony mencoba menggarisbawahi, kalau kita terburu-buru menjemur sebelum bulu benar-benar utuh, pertumbuhan bula bisa mandeg, bahkan bulunya bisa jadi rusak, keriting. “Soal penjemuran menunggu bulu utuh juga berlaku untuk anakan.”

Seperti halnya  Suud, Rony mengaku pernah juga mendengar ada orang yang menggunakan obat-obatan untuk memacu pertumbuhan ekor. “Tapi saya tidak tertarik untuk mencari tahu obatanya apa, karena saya memang tidak pengin dan tidak akan pernah menggunakan obat-obatan semacam itu. Yang alami saja, biarkan tumbuh semaksimal yang ia bisa, toh untuk burung milik saya kan lebih pada materi suara, ekor hanya pendukung saja.”

 

KANDANG STIGA DI SALATIGA

 

Ronny lantas mencontohkan pada Poseidon, jago anakan sendiri yang sudah prestasi, dan kini bahkan juga sudah jadi induk lagi. “Sudah jadi bapak, tapi kalau pas betinanya lagi tidak siap bisa sewaktu-waktu saya cabut buat lomba. Itu juara 3 ring  silver PBI di event Jogja Istimewa (Valentine) tahun 2019 lalu. Panjang ekornya 22 cm, ya bagi saya cukup lah buat burung lapangan. Karena sekarang sedang mabung, burung saya keluarkan dan tarik ke Jogja dari kandang di Salatiga, biar tidak keganggu betinanya.”

Buat yang pengin konfirmasi lebih detil, bisa menghubungi Mr. G di  0811-286-556, Suud Malang di 0813-3478-1204, Rony Stiga Jogja 0816-688-278. [maltimbus, 08170251279]

KATA KUNCI: tips murai batu mr. g suud malang rony stiga murai batu ekor panjang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp