HIROKUN BOYOLALI DAN SAPROL. SHOGUN MULAI STABIL JUARA

MAU JUARA BERKELANJUTAN?

Beli Burung Bagus dan Mahal Saja Ternyata Belum Cukup (1)

Minggu, 08 Juni 2025 - PROFIL

Ingin punya burung bagus dan stabil, pilihan praktis dengan membeli yang sudah siap atau jadi. Mungkin butuh memantau beberapa kali, tidak bisa sekali dua kali saja. Apakah setelahnya keinginan punya burung yang bagus secara materi, stabil perfoma sekaligus prestasi, lantas bisa diraih dengan sendirinya?

Faktanya, lebih banyak cerita orang punya burung baru yang secara kualitas di atas rata-rata, namun kemudian gagal bisa menampilkannya. Burung tampilnya angin-anginan, bahkan banyak di antaranya yang kemudian menjadi rusak.

Barangkali karena kekawatiran semacam itu, sejak dahulu kala sudah banyak cerita orang beli burung, tapi tetap ditinggal di pemilik lama atau perawat sebelumnya. Mau lomba ke mana, tinggal kasih perintah.

Tidak semua kicaumania bisa menikmati kondisi seperti itu. Ada yang tetap ingin bisa “dekat” dengan si burung. Merawat sendiri, atau setidaknya oleh perawatnya sendiri, berada di rumah sendiri atau masih dalam jangkauan ketika sewaktu-waktu ingin melihat langsung si burung.

“Sebagai penghobi, tentu lebih ada kepuasan kalau bisa mantau secara langsung jago-jagonya. Bukan hanya dapat kabar burung juara, tapi mungkin jarang lihat langsung burungnya. Konon bahkan ada yang tak pernah lihat langsung burungnya, hanya dapat kabar juara di sini dan di sana, terus bagaimana cara menikmati hobinya yah,” begitu kira-sejumlah alasan yang disampaikan oleh para kicaumania.

Ya, membeli burung yang bagus dan mungkin mahal, memang belum tentu jadi solusi bila Anda ingin terus konsisten mengisi data kejuaraan lomba burung. Ganti tangan, ganti suasana lingkungan sehari-hari, bisa merubah semuanya. Padahal detil rawatan dan setingan, sudiah dikondisikan persis seperti di pemilik lama.

SAPROL. RAWAT BURUNG TIDAK HARUS SAMA PERSIS SEPERTI DI PEMILIK SEBELUMNYA

Menurut Saprol Sap Sig, salah satu kicaumania dari Solo yang kerap mensuplai sekaligus juga dipercaya membuat formulasi rawatan setingan burung, mengurus burung baru, bukan berarti harus persis seperti di pemilik lama.

Setingan lama, pada dasarnya tidak bisa dijadikan patokan. Catatan detil rawatan harian dan setingan dari perawat lama, bukan untuk diikuti seratus persen, tapi lebih sebagai pegangan dan pembanding saja, untuk mencari dan menemukan perubahan-perubahan dari yang kecil hingga mungkin yang cukup besar.

Semestinya memang ada penyesuaian-penyesuaian, sebab burung juga akan beradaptasi ketika ganti perawat termasuk karakternya, ganti lingkungan sekitar termasuk perilaku manusia dan hewan piaraan lain di sekitarnya.

Problemnya, tidak banyak yang bisa mengulik dan menelaah, mencari tahu perubahan seperti apa yang diperlukan supaya si burung tetap mau tampil konsisten. Syukur-syukur, malah bisa didongkrak lagi menjadi lebih optimal dari sebelumnya di tangan pemilik lama.

Setidaknya, itulah yang berhasil dilakukan oleh Saprol pada sejumlah jagoan seperti milik Rizal Bocia Solo dan Hirokun Boyolali. Rizal sebelumnya ingin juara di tingkat Latber dan Latpres pun bukan main susahnya, kini bisa menikmati juara berulang di event-event yang lebih besar. Demikian pula Hirokun yang makin berani beli burung di level yang lebih tinggi, bersiap turun di event-event level tertinggi di Jawa Timur. (bagian 1, bersambung)

RAWATAN BURUNG BANYAK, BUTUH PENANGANAN TERSENDIRI

BROSUR DAN JADWAL TERBARU PIALA PAKUALAM. WARNA MERAH PENANDA SUDAH HABIS

KATA KUNCI: juara berkelanjutan beli burung bagus dan mahal bukan jaminan merawat burung tidak harus persis seperti di pemilik sebelumnya hirokun boyolali saprol sap sig