MARMER CUP 2 FEAT BAROMETER

MARMER CUP 2 FEAT BAROMETER

Awal Tahun Banyak Event Besar, Event Ini Tetap Ramai dan Diikuti Pemain Besar

Minggu, 8 Januari besuk, sepertinya akan banyak pilihan lomba bagi kicaumania seputar Ibu Kota Jakarta, seperti Tangerang di sisi barat, Bogor di sisi selatan, Bekasi di sisi timur. Salah satu yang akan mengisi adalah Marmer Cup 2 bersama Barometer Indonesia di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Sebagai gebrakan awal tahun dari agency Barometer Indonesia, Marmer Cup 2 dikemas cukup besar, mulai 150K, 220K, 250K, 350K, 450K, 550K, 750K, 1.500K, dan 2.200K. Jenis burung yang dibuka juga beragam, mulai murai batu, cucak hijau, dan hwamei.

 

 

Marmer Cup 2, event yang diinisiasi oleh dua kakak beradik Sudi dan Suar. Keduanya kebetulan adalah kontraktor marmer. Tentu juga pemain burung, sempat jadi pengurus salah satu EO, kemudian keluar, dan untuk gelaran Marmer Cup 2 menyewa Barometer Indonesia sebagai agency juri.

Barometer Indonesia, didirikan oleh Wahyu Eko Utomo, mantan juri PBI. Masih bayi, baru beberapa bulan, lahir di penghujung tahun lalu, namun kehadirannya langsung bisa mencuri perhatian. Barometer sudah menggelar sejumlah event, baik di blok barat sekitar Jabodetabek hingga ke Jawa Tengah.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Tahun 2023, jadwal yang akan dijalani Barometer Indonesia dipastikan semakin padat. Banyak pihak yang siap menggunakan jasa penjurian, bahkan juga meluas sampai ke manajemen lomba. Ada yang sudah fix termasuk agenda lombanya, sebagian masih menjajagi dan mencari waktu serta lokasi yang tepat.

Barometer Indonesia menggunakan format 4 juri tanpa korlap, ajuan terbuka. “Kita sudah punya team juri, muda dan progresif, idealisme tinggi, kecakapan mumpuni, tentu juga membina terus sisi integritasnya. Pokoknya kita menjamin, bersama Barometer Indonesia pasti anti titipan, anti odeng, anti KKN. Barometer Indonesia lahir untuk menjawab keinginan dan tantangan dari kicuamania yang mendambakan lomba burung berkicau yang benar-benar mendekati fair play, real apa adanya sesuai fakta lapangan.”

 

 

Wahyu mengakui, besuk Minggu 8 Januari, akan ada banyak gelaran di Jabotabek. “Mungkin karena awal tahun, seperti halnya Barometer dengan event Marmer Cup 2, yang lain pun dikemas gede semua. Itu di luar jadwal rutin Latber, Latpres, Kopdar, dan semacamnya, yang kemasannya pun dibuat lebih besar dari biasanya. Tentu itu bukan masalah, kami sejak awal siap untuk berkembang dan besar bersama yang lain, kalau pun harus berkompetisi tentu juga secara sehat.”

Di tengah banyaknya pilihan lomba bagi para kicaumania, Wahyu menyebut masih banyak pemain / burung papan atas yang menjatuhkan pilihan ke Marmer Cup 2. Beberapa nama di antaranya, Barongsay Emas, Thor, Rampes, Casper, Kharisma, Ningrat, dan lainnya.

“Jadi, pertarungan bakal keras dan menarik. Yang hadir bukan hanya pemain Jabodetabek saja, ada yang datang dari cukup jauh seperti Bandung dan Cirebon. Tentu kami sangat bersyukur dan beruntung masih mendapat kepercayaan bersar dari mereka. Sesuatu yang tentu wajib benar-benar kami jaga dan rawat dengan baik.”

 

 

Event Barometer, kendati hadiah memakai persentasi, selalu fair, tidak pernah down grade meski pernah ada beberapa kelas tidak benar-benar full. “Kita benar-benar hanya ngambil 25% dari total uang pendaftaran yang masuk, yang 75% kita berikan semuanya untuk para juara.”

Sebagai catatan, di banyak event, banyak peserta atau juara mengeluh, hadiahnya kok sering disunat. Panitia ambilnya dianggap terlalu banyak. Misal, karena tidak penuhi kuota, juara hanya diambil 3. Prakteknya, hadiah menurun mulai persentase juara ke-2, terus jatah untuk juara 1 (biasanya kisaran 40-45% dari yang 75%) dan peringkat 5 juga kembali masuk kantong panitia.

 

 

Wahyu juga mengaku kerap mendapat keluhan semacam itu. “Aduh, maaf ya, kalau menyangkut EO atau rumah tangga orang lain, saya tidak bisa komentar. Tapi kalau itu bersama Barometer Indonesia, kalau pakai persentase di brosur disebut panitia ambil 25%, ya hanya itu yang diambil, sisanya yang 75 persen buat hadiah semua. Mau diambil 3 pun, itu 75 persen dibagi untuk juara 1-2-3 secara proporsional.”

Nah kan. Milih lomba banyak aspek yang mesti diperhatikan. Selain penjurian, juga bagaimana panitia bisa “amanah” dalam menentukan besaran hadiah. Sayangnya, tak semua EO bertindak sportif termasuk dalam hal memberikan hadiah. [maltimbus]

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

BROSUR MARMER CUP 2:

 

KATA KUNCI: marmer cup 2 feat barometer

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp