PEMILIK TINA TOON DAN TOLE. DUA LB KONSLET DARI JEMBER

KONTES SPESIAL RKR BC JEMBER

Pertarungan Adu Konslet Tina Toon Vs Tole, Sadis 17 Kembali Moncer

Dalam kontes spesial RKR BC pada Jumat, 1 Februari 2019, tersaji perang bintang di kelas love bird dewasa. Tina Toon dan Tole, dua gaco konslet yang sedang merajalela Jember saat ini, kembali bersua untuk memperebutkan predikat terbaik. Siapakah yang unggul?

Hujan deras disertai angin, mengguyur arena RKR BC tepat dimulainya sesi awal pukul 14.00 WIB. Kendati demikian, kontes tetap berlangsung meski dengan peserta diluar harapan karena banyak yang terjebak hujan di perjalanan. Itu terlihat dari pemesanan tiket yang 50% belum diambil oleh pemesan saat dimulainya kontes.

 

 

MEN BOY PENDATANG BARU SEMI KONSLET

 

Meski dengan jumlah peserta yang minim, berkisar 25 peserta disetiap sesinya, pertarungan tetap berlangsung sengit. Justru para bintang lapangan yang sudah langganan naik podium seperti Tina Toon, Tole, Sadis 17, Denok, Brio, Vicky Chu, Luxio juga Men Boy, terlihat hadir lebih awal. Otomatis tersaji pertarungan sengit disetiap sesinya, khususnya di kelas love bird dewasa.

Tina Toon andalan KL Studio dari G2K BC, seakan tak ingin malu setelah satu hari sebelumnya dipaksa dua kali menghuni runner up oleh Tole milik Anton Berto dari Trabas SF saat bertandang di lounching Jatisari BC (31/1). Terbukti kali ini, giliran Tole yang harus merasakan dua kali menjadi runner up di bawah tina Toon.
 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

Sama-sama memiliki karakter konslet bernada kekean minor dengan durasi panjang, memang 2 love bird ini selalu bergantian bertengger dipodium puncak kala bertarung dalam satu arena. Untuk juri yang kebagian jatah menilai satu diantara dua love bird ini, bisa dipastikan bekerja keras. Karena ke dua love bird jantan ini memiliki jeda bunyi yang sangat rapat.

KL Studio mengakui kalau Tole memang lawan yang cukup tangguh bagi Tina Toon. Punggawa G2K BC ini pun tanpa gengsi memuji kualitas dari Tole. Begitu pula sebaliknya, Anton Berto sebelum berhasil mengorbitkan Tole, mengaku sebagai penggemar berat Tina Toon dan berharap memiliki gaco seperti Tina Toon.

 

SADIS 17 KEMBALI TOP PERFORM

 

Aksi saling memuji tersebut membuktikan bahwasanya cukup burungnya saja yang bertarung adu kualitas, tapi sang pemilik tetap akur dan menjaga erat  tali silaturahmi. “Saya tidak merasa tersaingi dengan kemunculan Tole. Justru saya senang, karena di Jember ada love bird hebat seperti Tole. Semoga saja bisa mengharumkan nama Jember di lomba luar kota,” tandas KL Studio.

Sedangkan Sahrul yang mengawal Tole juga menyatakan demikian. “Tole ini milik kakak saya. Saya dan kakak sebelum Tole seperti ini, sangat sering ngobrol bareng dan belajar dengan KL Studio. Pembicaraannya ya masalah setingan, supaya Tole stabil seperti Tina Toon. Hingga saat ini saya dan kakak, tetap mengidolakan Tina Toon,” kata Sahrul yang disambut tawa keakraban dari KL Studio.

 

DOREMI BERI DIDIK TROPI TERBAIK DI KELAS PAUD

 

Dari tiga laga kelas love bird dewasa umum, Tina Toon berhasil membawa pulang dua kali juara 1 di kelas bitang A dan bintang B, dan juara 2 di kelas RKR. Sedangkan Tole berhasil dua kali juara 2 di kelas bintang A dan bintang B. Sehingga Tina Toon yang didapuk panitia sebagai love bird dewasa umum terbaik.

Di kelas dewasa umum RKR, tanpa diduga Men Boy polesan Andrik Jl. Riau, menjadi kampiun menyalip poin dari Tina Toon. Men Boy love bird warna pasjo yang juga berkelamin jantan, tampil menggila melepas kekean berdurasi panjang dengan jeda bunyi rapat. Bisa dibilang melihat aksinya kali ini, Men Boy bertipikal semi konslet.

 

SOLID SF SABET PAUD FIGHTER TERBAIK

 

Turun 3 sesi di kelas dewasa umum, Men Boy selalu mencatatkan namanya di daftar kejuaraan sebagai juara 1, 3 dan 4. “Gak nyangka tadi kerjanya seperti itu. Malah saya kaget bisa meraih poin diatas Tina Toon. Semoga saja kedepan bisa semakin stabil dan bisa konslet ngunci seperti Tina Toon dan Tole,” ucap Andrik penuh harap.

Kembalinya performa dari Sadis 17, membuat Aan Kagebunshin kembali bergairah turun ke arena lomba. Love bird yang bisa tampil fighter sekaligus konslet semi minor ini, kembali memamerkan kekeannya yang berdurasi super panjang. Turun 3 sesi di kelas dewasa fighter, Sadis 17 berhasil menjadi juara 1 1 2 dan meraih tropi terbaik.

 

NYONYA MUDA MILIK BAKAT HEBAT

 

Sadis 17 memang sempat rewel karena birahi tinggi, itu disebabkan Aan iseng menyeting Sadis dengan mencoba setingan Bambu Setan. Ternyata dengan setingan tersebut, membuat Sadis 17 enggan tampil seperti biasanya. “Tinggal mengembalikan kerajinannya saja, kalau durasinya sudah hampir pulih,” kata Aan yang saat ini memiliki pelapis Sadis 17 bernama Ifa.

Terbaik di kelas love bird paud umum, diraih oleh Doremi milik Didik Riyadi dari D’Barokah SF. Love bird belia ini tampil cukup atraktif dengan memamerkan kekean berdurasi panjang. Kerajinannya cukup membuat sang pengadil lapangan kewalahan. Menggondol tropi juara 1, 1 dan 2, Doremi siap lanjutkan trend postifnya ke Piala Bondowoso 17 Februari 2019. “Lihat kerjanya, saya berani turun di even besar,” pungkas Didik.

 

NANO NANO SANG PERAIH CUCAK HIJAU TERBAIK

 

Untuk love bird paud fighter, Zafira polesan Ipank dari Solid SF yang nyaris saja mengukir hatrik, juga membawa pulang tropi burung terbaik. Gayanya yang nyeklek dan memiliki sentakan keras, Zafira digadang-gadang akan bersinar saat terjun di kelas dewasa nantinya. “Semakin hari semakin molor durasinya. Tak geber terus biar durasinya lebih panjang, untuk persiapan saat turun di kelas dewasa nantinya,” ujar Ipank.

Mr. Arso yang datang bersama putranya, juga pulang dengan penuh kegembiraan. Pasanya love bird yang diberi nama Nyonya Muda, berhasil menjad burung terbaik di kelas love bird baby setelah menang sebagai juara 1 1 3. “Lumayang bisa banggain anak dengan bawa pulang tropi jumbo ini,” kata Mr. Arso.

Cak Amsory selaku ketua panitia RKR BC mengaku puas, karena kontes spesial kali ini menyuguhkan pertarungan sengit dari semua kelas. “Pesertanya memang tidak full karena kondisi cuaca yang extreme. Tapi kontesnya bisa menjadi tontonan yang menarik. Semoga gelaran selanjutnya bisa lebih menarik lagi,” tutupnya di akhir gelaran.[Vilman K-conk]

Mengakses BURUNGNEWS lebih praktis dan cepat, unduh APPS-nya di PLAY STORE (android) atau GOOGLE PLAY (Apple/Iphone/IOS)

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp