JENDRAL BC GELAR LATPRES DI M2 DAN M4

KONTES SPESIAL JENDRAL BC JEMBER

Sudawirat Ganti Nama Jadi Ababil, Performanya Kian Melejit

Murai batu Sudawirat milik Evin dari Amoy SF, sebenarnya sudah memiliki nama yang cukup disegani lewat prestasinya. Setelah namanya familiar dan cukup tersohor, Evin justru mengganti nama gaco andalannya itu jadi Ababil. Apa tujuannya ?

Saat kontes spesial Jendral BC pada Minggu, 12 Januari 2020, ada murai batu yang tampil perkasa. Gayanya atraktif, volumenya tembus, materi lagu yang dibawakan juga melimpah. Dari empat sesi yang digelar pada kontes garapan Ipul ini, murai batu bernama Ababil itu keluar sebagai burung terbaik setelah berhasil mendulang prestasi sebagai juara 1, 1, 2.

 

 

FAHRUL ANTAR MB ABABIL JADI TERBAIK

 

Banyak kicaumania yang menyaksikan aksinya, beranggapan kalau ada pendatang baru dengan kualitas di atas rata-rata. Tak jarang juga yang mengatakan kalau melihat aksinya, seperti sudah tidak asing lagi dengan murai batu itu.

Ternyata benar, Ababil adalah burung lawas milik Evin. Dulu namanya Sudawirat, kini berganti nama jadi Ababil. “Kata mas Evin, lebih nyaman pakai nama Ababil. Karena ada kenangan yang kurang enak dengan nama Sudawirat,” ujar Fahrul yang dipercaya mengawal Sudawirat.

 

CH PAK GURU MENDOMINASI

 

Lama tidak turun ke arena lomba, ternyata murai batu jenis ekor putih ini, baru saja beres mabung. Meski sudah lama tidak turun dan berganti nama, tapi karakter tarung di atas lapangan, sudah diingat betul oleh kicaumania.

Ababil dalam meraih gelar terbaik pada laga kali ini, sebenarnya tidak didapat dengan mudah. Gaco yang nyaris menjegalnya adalah Warno milik Rudi BFM yang masih setia dikawal Pak Ketut. Lama tidak tampil dahsyat karena kendala perubahan musim dan bulu sayap copot, kini Warno kembali unjuk taring meski sudah waktunya masa mabung.

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Dari empat sesi yang dilahap Warno, dua tropi juara 1 berhasil dikoleksinya saat turun di murai batu sesi A dan C. Sebenarnya di sesi B, Warno memiliki peluang untuk kembali memuncaki podium, melihat performa di sesi A sangat menjanjikan. Tapi karena kelalaian Pak Ketut, birahi Warno tiba-tiba memuncak.

“Tadi sudah sangat bagus kondisinya, jadi saya tinggal untuk menyiapkan murai batu yang satunya, Sangkakala, yang rencananya buat pelapis Warno jika mabung. Delalah Warno terjemur dalam krodong, jadi birahinya memuncak. Di sesi D juga begitu, saya kira sesi love bird dewasa ada peserta, ternyata setelah cucak hijau langsung ke murai batu. Waktu merapat ke gantangan, murai batu sudah turun,” pungkas Pak Ketut yang dikenal sebagai peternak ekor panjang di Jember ini.

 

MENJELANG MABUNG WARNO MASIH TANGGUH

 

Di sesi cucak hijau, gelar terbaik pada gelaran kali ini dibawa pulang oleh Pak Guru besutan Antok dari Gayasan. Turun semua sesi, Pak Guru tak sekalipun gagal bertengger di podium. Di sesi A dan B, podium 3 menjadi milik cucak hijau yang pakai sangkar merah ini.

Sedangkan di sesi C dan D, penampilan Pak Guru kian garang. Di dua sesi akhir itu, puncak podium akhirnya disabet Pak Guru. “Gaco yang satu ini memang seperti sepeda motor Honda, makin lama makin panas,” kata Antok yang akan membawa gaconya ini ke gelaran Kades Cup Jenggawah pada 19 Januari di arena ABK.

 

NENG RICIS MASIH TANGGUH DI KELAS DEWASA

 

Di kelas love bird dewasa, Neng Ricis milik Fadil dari Libas SF, masih terlalu tangguh untuk ditumbangkan. Di gelaran ini, predikat terbaik masih menjadi milik love bird berwana olive ini. Nyaris menyapu bersih 3 podium, Neng Ricis sempat mendapat perlawanan dari Pelacur andalan Kevin dari Soak Team di sesi B.

Tapi Neng Ricis akhirnya berhasil membalas kekalahannya di sesi C saat kembali bersua dengan Pelacur. Di sesi akhir ini, giliran Pelacur yang dipaksa menempati posisi runner up. “Alhamdulillah masih bisa mempertahankan gelar di Jendral BC sebagai love bird dewasa terbaik. Kemarin di gelaran Kades Cup Tempurejo di arena ini, Neng Ricis juga jadi terbaik,” ucap Fadil.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Iman salah satu punggawa LBM Team, akhirnya berhasil mengorbitkan love bird paudnya yang diberi nama Tumang pada gelaran kali ini. Kekean panjang dengan jeda bunyi rapat, disuguhkan di atas arena dengan nadanya yang masih pelo.

Meraih juara 1 sesi A, juara 1 sesi B, dan juara 3 sesi C, Tumang didapuk panitia sebagai burung terbaik. Lawan yang nyaris mengagalkan Iman mengangkat tropi terbaik, datang dari gaco milik rekannya di LBM Team, Mistari Mencari Cinta lewat polesannya yang bernama Royal yang sama-sama mengoleksi juara 1, 1, 3.

 

PAUD TUMANG ORBITAN TERBARU IMAN LBM TEAM

 

Predikat terbaik di sesi love bird M2, jatuh pada Brengos besutan Udin dari Karanganyar. Kekean berdurasi M1, kerap dilontarkan oleh love bird yang masih berusia kurang dari 3 bulan ini. Juara 2 di sesi B dan juara 1 di sesi C, membuatnya meraih gelar terbaik.

“Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman kicauamania, yang sudah hadir dalam kontes spesial Jendral BC yang rutin kami gelaran di Minggu ke dua setiap bulannya. Kami tunggu di latber rutin Jendral BC pada hari Selasa dan Minggu. Untuk Latpres kami rutin gelar pada Minggu ke empat,” tutup Ipul selaku ketua panitia di akhir acara.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

LB M2 TERBAIK DI RAIH BRENGOS

 

Jangan sampai ketinggalan sama yang lain. Segera dapatkan TWISTER di kios-kios terdekat. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

 

 

KATA KUNCI: kontes spesial jendral bc jember sudawirat ababil

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp