SISTEM PENILAIAN BARU KELAS LOVE BIRD MODEL POIN.

KONTES PRESTASI DEWA 99

Launching Sistem Penilaian Baru, Acoy Hatrik dan Diesel Nyaris Kuatrik

Dewa 99 salah satu EO berpengalaman dari Jawa Timur berusaha tampil menjadi lebih baik lagi, kali ini melaunching sistem penilaian baru baik di kelas love bird dan ocehan. Seperti apa sih sistem penilaiannya?

Regulasi sistem penilaian setiap tahun selalu ada terobosan baru, itu juga terlihat pada closing kompetisi Dewa 99 yang juga melaunching sistem penilaian baru. Untuk kelas love bird pihak Dewa 99 mengaplikasi sistem poin, sedangkan kelas ocehan memakai sistem bendera.

 

 

ACOY SABET HATRIK DI KELAS LOVE BIRD DEWASA.

 

Regulasi penilaian di kelas love bird, untuk even satu lapangan dibagi menjadi 10 blok setiap bloknya ada 6 burung yang akan dinilai oleh 2 orang juri, untuk latber dan latpres menyesuaikan. “Kami sudah menghitung sistem penilaian poin ini dengan matang dan secara matematik jadi lebih baik dan fair,” buka Didin, perwakilan dari Dewa 99 kepada burungnews.

Begitu juga di kelas ocehan yang dibagi menjadi 3 blok, A, B, dan C. Masing-masing blok ada 18-24 burung dan per bloknya akan diisi oleh 2 juri dan 1 korlap. Akan ada 4 kali rolling R1, R2, R3, dan R4 yang semuanya memiliki durasi 2-3 menit.

 

IRUL MAHA DEWA SUKSES MENGAWAL ACOY.

 

Untuk rolling R1 adalah awal, R2 tengah, R3 akhir dan R4 adalah pengajuan bebas. Burung yang mendapatkan 3 bendera R1 bendera merah, R2 bendera kuning, dan R3 bendera hijau secara administrasi penjurian layak masuk 10 besar.

Bila burung sudah mempunyai 3 bendera tersebut ditambah 1 bendera R4 yang berwarna putih hasil dari rolling bebas secara otomatis masuk nominasi 3 besar. “Dengan catatan pada R4 ada catatan dari juri/korlap burung memiliki kualitas dipastikan bisa masuk jalur juara 1, 2, dan 3,” tambah Didin.

 

 

Bambang Dewa menambahkan, sistem penjurian baru ini dituntut juri memiliki jam terbang yang tinggi atau skil yang mapan sebagai seorang juri. “Sistem penilaian ini lebih transparan dan peserta bisa melihat dan membandingkan kualitas burungnya,” beber Bambang Dewa.

Bambang dan Didin akan terus berupaya memberikan yang terbaik, tidak hanya soal kualitas lomba tapi juga soal penilaian yang menjadi kunci sukses sebuah EO. “Intinya pakem dari Dewa 99 menggabungkan kualitas burung dan juga kinerja/durasi,” ujar kedua pentolan Dewa 99.

 

MAHA DEWA SF SUMENEP BORONG GELAR LEWAT ACOY DAN DIESEL.

 

Hasil dari sistem penilaian tersebut mendapat sambutan baik dari kicau mania, terbukti tidak ada protes selama gelaran kontes prestasi closing kompetisi dan launching penilaian baru, Selasa 29 Mei di gantangan Dewa 99.

Sementara hasil latpresnya sendiri, Acoy gaco andalan Firman Agung dari Maha Dewa SF Sumenep sukses menjadi bintang lapangan dengan merebut hasil hatrik juara pertama di kelas slove bird. Burung berusia 7,5 tahun tersebut tampil rajin dengan ngekek sebutan super 2.

 

BORJU JAGOAN 7371 TEAM JUARA 1 MURAI BATU B.

 

“Sebenarnya Acoy berkerakter semi kongslet, tapi kalau keluar fighternya ya seperti hari ini rajin mengeluarkan kekean durasi 30-40 detik. Kekean terpanjangnya hari ini hanya sampai sebutan super 2 dan ini belum top performnya,” ujar Irul sang mekanik Acoy kepada burungnews.

Karakter semi kongslet Acoy tercetak dengan sendirinya tanpa bantuan obat-obatan dan Irul memantau burung yang mirip Kusumo tersebut sudah sejak lama. “Semi konslet Acoy tercetak dengan sendirinya dan sejak saya pegang baru 1 bulan ini bisa stabil di jalur juara,” terangnya.

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Rahasia konsletnya ternyata dari perlakuan harian yang wajib masuk kandang kotak kalau tidak turun lomba, meski tanpa di tenggar tenaga Acoy tetap stabil dan prima berkat pakan perkutut. “Setiap hari Acoy makan milik punya perkutut dan ini bisa menjaga power tetap oke, ditambahkan jagung serta bayam. Karena Acoy tidak doyan kangkung saya coba bayam kok mau,” beber Irul.

Selain Acoy, gaco lain tim Maha Dewa SF pimpinan Firman Agung juga moncer di kelas murai batu. Diesel gaco terbaiknya mampu membawa pulang 3 gelar juara pertama dan sekali juara 2. “Diesel hampir saja menyapu bersih semua gelar kelas murai batu, sayangnya di sesi B berada di posisi ke dua,” ujar Agus mekanik Diesel kepada burungnews.

 

ROCKER GACO BROTHERHOOD MONCER DI KELAS KACER.

 

Sedangkan gelar yang lolos berhasil diamankan Borju milik Om Joe dari 7371 team yang juga menjadi lawan tangguh di sesi A kelas murai batu. Sedangkan di sesi C dan D, Diesel mendapat perlawanan dari Batistuta jagoan milik MK888 dari Mama Vina SF.

Di kelas cucak hijau yang melombakan 5 kelas, tidak ada burung yang berhasil mendominasi juara pertama. Sesi A dimenangi Jaran Goyang, Gandiwa unggul di sesi B, Abimanyu di sesi C, Moming kuasai sesi D, dan sesi terakhir disabet “5”.

 

GANDIWA JUARA 1 CUCAK HIJAU B.


Pertarungan sengit juga terjadi di kelas kacer, Bajak Laut sukses merebut juara pertama di sesi A dan bertarung sengit dengan Rocker milik Muflikhan dari tim Brotherhood. Sementara sesi B mampu diraih The Rock yang mengalahkan Bajak Laut sebagai runner-upnya.

“Rocker mulai bisa bertarung dengan stabil, ini dibuktikan dengan menjadi juara umum 2 pada kompetisi Dewa 99 dibawah Rohnin yang juga milik kami sebagai juara umum pertama,” bangga Bang Rio perwakilan dari Brotherhood kepada burungnews.

 

DATA JUARA LATPRES DEWA 99, KLIK DI SINI

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

OPLOSAN MONCER DI KELAS CENDET.

 

KATA KUNCI: launching penilaian baru dewa 99 closing kompetisi dewa 99 dewa 99 medaeng sidoarjo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp