ABBEL (TENGAH) DAN KRU MAKAKO TEAM, DELANGGU KLATEN
KAPOLRES MAGELANG KOTA CUP, #2
Ada Peluang Ajukan VAR, Mengapa Abbel dan Sejumlah Peserta Lainnya Tidak Mengambil?
Abbel bersama kru Makako Team, datang dari Klaten ke Magelang membawa Purnama, gaco pelapis Makako yang jadi andalan. Turun sekali di kelas Reskrim 550K, Purnama harus puas di posisi runner up, mengakui keunggulan Orca milik Dodik dari Cahaya Tidar, Magelang.
Secara aturan, Abbel punya hak mengajukan banding atau gugatan lewat mekanisme VAR. Bila dimenangkan oleh juri VAR, ada peluang atau kesempatan berubah menjadi juara 1. Abel hanya perlu membeli tiket VAR seharga tiket kelas yang diikutinya.
Mengapa Abel melewatkan begitu saja kesempatan tersebut?
Kepada burungnews, Abbel menjelaskan alasannya. “Tadi burung berdampingan persis mas. Dia nomor 12, saya 11. Kita bisa memantau dan membandingkan dengan jelas dari awal sampai akhir.”
Maksudnya?
TOPSONG dengan bangga memperkenalkan TOPSONG PREMIUM kemasan baru dengan botol, dengan tambahan pengaman. Infomasi, hubungi 0813.2941.0510.
“Ya harus diakui memang secara umum dia layak juara. Kami jadi peringkat 2 sudah bisa menerima dengan baik keputusan juri. Dengan kondisi seperti itu, ya tidak perlu iseng dan berjudi ajukan banding lewat VAR. Kan sudah ketahuan bakal kalah, masa mau buang duit 550K, ya pilih buat jajan saja lah, he he,” ujar kicaumania belia ini sambil tersenyum.
Abbel yang masih duduk di sekolah menengah ini, kini aktif jadi kicaumania yang rajin lomba, mengikuti jejak sang ayah, Sigit Kapal Delanggu. “Bapak sudah berangkat berlayar lagi,” ujarnya ketika ditanya kenapa tidak ikut serta mendampingi.
Selain murai batu, Abbel juga punya gaco kenari dan cucak hijau. Di Magelang, Abbel juga menurunkan kenari, kendati baru masuk peringkat. “Penerapan VAR cukup menarik, menurut saya, makanya pengin ke sini. Setidaknya para juri terlihat lebih hati-hati, peserta yang yakin dirugikan, bisa banding atau menggugat. Kalau banyak yang ajukan VAR dan kebetulan keputusan juri dianulir, kan kualitas penjuriannya perlu dievaluasi. Panitia tentunya harus berpikir ulang kalau mau main-main.”
H. RICKY LEMBU MULYO BOYOLALI. PADAS LINTANG MENGAKUI KEUNGGULAN MEGATRON DI KELAS STD BEBAS GARUDA
Bagaimana juri harus benar-benar lebih hati-hati dan teliti, dicontohkan Abbel di kelas Murai Batu Reskrim, yang menjadikan jagoannya “hanya” masuk ke-2. “Kalau yakin burung saya lebih bagus dan semestinya juara, tentunya saya juga akan ambil kesempatan VAR. Tapi kami menyadari memang kalah, jadi peringkat 2 sudah pas, makanya tanpa ragu memutuskan menerima atau tidak perlu daftar VAR,” tandas Abbel.
Burungnews juga sempat menanyakan kepada sejumlah peserta yang burungnya masuk peringkat, tapi memilih tidak memanfaatkan kesempatan banding lewat VAR. Alasannya, kurang lebih sama dengan yang disampaikan oleh Abbel.
Ricky Lembu Mulyo yang datang dari Cepogo, Boyolali, menggelengkan kepala ketika dipancing untuk mengajukan VAR. Di kelas Kenari Standar Bebas Garuda, jagoannya bernama Padas Lintang menjadi runner up di bawah Megatron milik David dari Canada Team Semarang, yang digantang Rivai Klaten.
Dua gaco ini posisinya juga berdampingan, Padas Lintang nomor gantangan 18, Megatron nomor 17. “Cen kalah kok, ya kita terima,” ujar Ricky sembari memasang kerodong usai menurunkan burung dari gantangan.
Keputusan yang sama juga diambil oleh Wahyu dari Pejagoan SF, Kebumen. Sarjito yang berada di gantangan 9 kelas Murai Muda Magelang, meraih runner up. "Kan tadi dapat P1, maksimal memang hanya bisa juara 2, ya tidak mungkin ambil VAR."
Sebelumnya, Sarjito juga peringkat 2 di kelas utama Kapolres 1.100K. Burung yang kebetulan berada di gantangan 9 itu, rupanya juga mengakui keunggulan Zeus yang digantang Bima Pesut di gantangan nomor 6, sehingga tidak mengajukan VAR.
Secara umum, VAR boleh diambil untuk menggugat atau banding satu peringkat di atasnya. Abbel, Ricky, dan Wahyu yang menurut hasil penjurian masuk peringkat 2, bisa menggugat juara 1. Sementara itu, jago yang masuk peringkat 3, bisa menggugat Purnama milik Abbel, Padas Lintang milik Ricky, atau Sarjito milik Wahyu di peringkat 2, dan seterusnya.
VAR akan diterapkan secara otomatis tanpa menunggu ada banding atau gugatan, untuk menentukan peringkat bila ada dua atau lebih burung yang nilainya sama berdasarkan keputusan juri. VAR di sini menggantikan fungsi adu tos yang masih diberlakukan di banyak event lainnya.
WAHYU KEBUMEN. MB MUDA SARJITO 2 KALI RUNNER UP, MENERIMA KEPUTUSAN JURI / TIDAK AJUKAN VAR (SALAH SATUNYA DAPAT P1)
Terbaru, burung yang tidak masuk kejuaraan pun sekarang diberikan kesempatan untuk ikut banding atau menggugat. Ada batasannya tentu saja, yang boleh digugat adalah peringkat terakhir yang tersedia pada sesi tersebut. Di kelas utama misalnya, yang diambil 1-4 dari 20 peserta, maka yang tidak masuk kejuaraan hanya bisa menggugat peringkat 4.
“Aturan terbaru yang kalah bisa menggugat peringkat terakhir, berdasarkan masukan dari para kicaumania semua. Kita menimbang usulan ini bagus juga, makanya lantas kita terapkan. Kami senantiasa akan memperhatikan setiap kritik dan masukan, sepedas atau senyinyir apa pun itu. Kalau secara objektif memang kita lihat bagus, pasti kita pertimbangkan untuk diterapkan,” ujar Asep DM, Sekjen RGN dan penggagas VAR.
Ke mana uang pendaftaran VAR? Bila ajuan disetujui, akan dikembalikan kepada pihak penggugat. Bila banding ditolak, alias juri VAR menguatkan keputusan juri, uang pendaftaran VAR menjadi hak pihak tergugat. "Panitia tidak mengambil untung sepeser pun dari uang VAR," terang Gilang NPC, Ketua RGN DPW Jateng 3.
Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.
Salah satu kritik penerapan VAR, yaitu merasa belum ada penjelasan memadai terkait pakem yang dijadikan patokan untuk menentukan disetujui atau ditolaknya sebuah banding atua gugatan oleh juri VAR.
“Kami memahami VAR sebagaimana berlaku di sepak bola, untuk mengecek adanya pelanggaran yang lolos dari pantauan team juri. Kalau peringkat di atasnya diangap melanggar atau ada nakal sekecil apa pun dan tidak ketahuan, kemudian VAR menemukan bukti tersebut, terntu berharap jadi bahan pertimbangan."
Menurut kicaumania yang menuliskan tanggapan di kolom komentar face book itu, Kalau pun kadar nakal atau pelanggaran itu kecil dan tidak sampai mendiskualifikasi, setidaknya bisa mengurangi nilai, memungkinkan yang menggugat bisa menang. [maltimbus]
DATA JUARA KAPOLRES MAGELANG KOTA, KLIK DI SINI
KRU CANADA TEAM. MEGATRON JUARA 1, 1, 2; TIDAK DIGUGAT VAR
PARA PIHAK MENYAKSIKAN PENINJAUAN VIDIO VAR
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: var kapolres magelang kota cup abbel makako team makako team sigit kapal mahesa jenar arena asep dm sekjen rgn