KANG WANDI DKK KOMBI

KANG WANDI, KOMBI BANDUNG

Terasa Betul Juri Masterpiece Cari Kualitas Burung, Ini Masukan Biar Makin Jadi Barometer + VIDIO

Sabtu, 09 Juli 2022 - PROFIL

Kang Wandi dari Kombi Bandung, atau dulu dikenal dengan nick name One D, siapa tak mengenalnya. Apalagi bila Anda adalah seorang lovebird mania atau hwamey mania. Salah satu tokoh kicuamania di Bandung, aktif di Parahyangan Team hingga Bandung Joeara.

Pernah dikenal sebagai pemain lovebird papan atas, kini Kang Wandi lebih menikmati suara kicauan dari Hwamey. “Tiada kicauan yang lebih nikmat dari menikmati kicauan hwamey di gantangan ..,” ungkapnya dalam postingan di akun face book miliknya, pada Rabu, 6 Juli yang lalu.

KANG WANDI BERSAMA RONALD OWEN DAN IVAN SYAM DI GUBERNUR JABAR CUP

Kang Wandi merasa sangat puas. Bukan semata di Kapolres Cup Tangsel bersama Masterpiece Arena jagoannya Profesor bisa podium 1, kemudian Gotik masuk peringkat 3 di kelas lainnya, juga karena bisa kembali merasakan kelas hwamey yang pesertanya full gantangan, kendati dibatasi hanya 25-G saja.

Artinya, Kang Wandi bisa bertemu dan silaturahmi lagi dengan banyak kicaumania khususnya whamey mania.

“Selamat buat semua para pecinta hwamey di tanah air, dan semua kontestan yang hadir di Piala kapolres Tangsel juga para juaranya. Tidak ketinggalan Kombi Jabodetabek yang sangat solid dalam memperjuangkan eksistensi burung legend ini di gantangan lomba, bahkan sampai di gantangan Masterpiece yang kini jadi salah satu barometernya para kicaumania di Indonesia.”

Kang Wandi merasa dapat kenangan perdana yang begitu indah dari main di Masterpiece Arena. “Berani tampil beda atau anti mainstream, mengusung konsep penilaian yang benar-benar mengutamakan burung-burung mewah, tapi dengan syarat minimal durasi kerja 80%. Sesuatu yang sangat menarik dan menantang buat para penggila kualitas.”

Kang Wandi kembali menggaris bawahi, dengan durasi kerja cukup 80 %, artinya ketika burung punya sisi negatif, pelanggaran, dan semacamnya selama tak lebih dari 20 persen durasi penilaian, tidak menghilangkan hak burung yang mewah dan kualitas untuk jadi juara.

“Dengan konsep hanya 25-G dan pengawasan penilaian yang dilengkapi sarana camera CCTV di setiap gantangannya, bukti adanya usaha dari pihak EO untuk bisa optimal dalam penilaian. Semoga saja dengan konsep “mewah” ini bukan sebatas hanya gantangan saja, tapi juga burung-burung mewah terlahir dari sini,” imbuhnya.

Kang Wandi pun mengajak para pecinta hwamei, peternak, pedang, apakah yang ada di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, juga di blok Jawa Barat Jabodetabek, dan lainnya untuk ikut serta berpartisipasi meramaikan gantangan burung legend ini.

Merasa sebagai pemain kecil, Kang Wandi pun merasa ingin memberikan masukan atau usul. “Seandainya ada diberlakukan bendera durasi, sebagai indikator kelayakan durasi kerja burung-burung yang dinilai, mungkin akan lebih memuaskan.”

Semakin menarik lagi, lanjut Wandi, seandainya durasi penilaian untuk satu putaran jurinya masing-masing cukup 1, 5 menit saja. “Semakin memberikan peluang burung-burung mewah bisa muncul dan jadi primadona. Gantangan akan semakin jadi barometer lomba burung kicau di Indonesia.” [maltimbus]

DATA JUARA KAPOLRES CUP TANGSEL BERSAMA MASTERPIECE ARENA, KLIK DI SINI

VIDIO SITUASI KELAS HWAMEY DAN AKSI PROFESOR:

BROSUR MASTERPIECE ARENA PLATINUM:

BROSUR MASTERPIECE GOES TO SOLO:

STOPPRES MASTERPIECE GOES TO LAMPUNG:

BROSUR DAN JADWAL SOLO FAIR FACTOR 2:

KATA KUNCI: kang wandi kombi bandung